10 Hewan dalam Mitos yang Ternyata Bisa Dibuktikan di Dunia Nyata
Sejumlah hewan yang selama ini kita kira hanyalah mitos ternyata memiliki wujud asli di dunia nyata.
Dunia penuh dengan cerita-cerita mengenai makhluk mitos yang dianggap hanya buah imajinasi. Namun, sejarah menunjukkan bahwa beberapa makhluk yang dianggap mitos ternyata pernah, atau masih, ada di dunia nyata. Dengan ciri-ciri yang sering kali dilebih-lebihkan, makhluk-makhluk ini muncul dalam banyak budaya dan cerita rakyat.
Anehnya, beberapa dari mereka memiliki bukti ilmiah yang membuktikan keberadaan mereka. Dilansir dari Listverse, berikut adalah 10 hewan mitos yang ternyata dapat dibuktikan secara nyata.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan secara ilmiah? Tidak ada korelasi antara memotong rambut ibu dan penglihatan anak. Kesehatan bayi tidak terpengaruh oleh apakah ibu memotong rambut atau tidak.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan? Dikatakan bahwa dalam kubur, wanita tersebut akan mengalami proses persalinan yang menyakitkan, meskipun bayi yang dilahirkan tidak akan selamat.
-
Apa itu mitos? Pada umumnya, Cremers mendefinisikan mitos sebagai cerita atau narasi yang berasal dari tradisi lisan dan memiliki unsur magis atau keajaiban.
-
Apa yang dijelaskan oleh mitos? Mitos merujuk pada narasi tradisional yang berfungsi sebagai cara untuk menjelaskan fenomena alam, asal usul dunia, atau asal usul manusia dalam masyarakat tertentu.
1. Putri Duyung
Putri duyung sering digambarkan sebagai makhluk setengah manusia dan setengah ikan yang tinggal di laut. Banyak kisah pelaut yang mengaku telah melihat putri duyung, termasuk Christopher Columbus yang pernah menyebutkan bahwa ia melihat tiga "putri duyung" dalam pelayarannya. Namun, dalam catatannya, ia menyebutkan bahwa makhluk-makhluk ini “tidak seindah yang diceritakan karena wajah mereka memiliki ciri-ciri maskulin.”
Dalam kenyataannya, "putri duyung" yang dilihat para pelaut kemungkinan besar adalah manatee atau dugong, mamalia laut besar yang juga disebut "sapi laut". Dengan tubuh besar dan flipper yang mirip tangan manusia, manatee sering kali disalahartikan sebagai putri duyung, terutama saat mereka muncul ke permukaan air dan bagian tubuh mereka terlihat seperti tubuh manusia.
2. Kraken
Kraken adalah monster laut besar yang diceritakan suka menenggelamkan kapal dan memakan awaknya. Kraken sering digambarkan seperti gurita raksasa dengan tentakel yang kuat. Ternyata, kraken memang ada di dunia nyata, dan itu adalah cumi-cumi raksasa.
Meski ukurannya memang besar, cumi-cumi raksasa jauh lebih kecil dan tidak sekuat seperti yang diceritakan dalam mitos. Cumi-cumi raksasa pertama kali ditemukan pada tahun 1853 di pantai Denmark, yang kemudian mematahkan mitos kraken. Hewan ini bisa tumbuh hingga 18 meter panjangnya dan hidup di kedalaman laut yang sulit dijangkau manusia, membuatnya tetap misterius hingga kini.
3. Naga
Naga adalah salah satu makhluk mitos paling umum yang ditemukan di berbagai budaya. Dengan bentuk tubuh reptil, sayap kelelawar, dan kemampuan menyemburkan api, naga hadir dalam banyak variasi. Meskipun tidak ada hewan yang benar-benar bisa menyemburkan api, sumber mitos tentang naga sebenarnya adalah fosil dinosaurus.
Banyak budaya, termasuk Tiongkok, mulai mengembangkan cerita tentang naga setelah menemukan fosil dinosaurus. Dengan gigi tajam, cakar besar, dan kerangka yang masif, tak heran banyak orang menghubungkan fosil-fosil ini dengan makhluk-makhluk menakutkan yang beredar dalam cerita rakyat.
4. Pouakai
Dalam cerita rakyat Māori, ada kisah tentang burung raksasa yang disebut Pouakai yang bisa menangkap dan memangsa manusia. Hewan ini benar-benar ada dan dikenal sebagai elang Haast, burung pemangsa terbesar yang pernah hidup di bumi. Dengan sayap sepanjang tiga meter, elang Haast mampu memangsa burung moa, yang beratnya bisa mencapai 250 kilogram. Karena ukurannya yang besar, kemungkinan elang ini juga memangsa manusia yang pertama kali tiba di Selandia Baru.
5. Roc
Roc adalah burung mitos yang konon bisa mengangkat gajah dengan cengkeramannya. Ternyata, hewan ini mungkin didasarkan pada Aepyornis, atau burung gajah, yang hidup di Madagaskar. Meskipun tidak bisa terbang dan tidak bisa mengangkat gajah, burung ini adalah burung terbesar yang pernah ada, dengan tinggi mencapai tiga meter dan berat hingga setengah ton. Burung ini punah sekitar tahun 1500-an, kemungkinan besar akibat perburuan oleh manusia.
6. Unicorn
Meskipun unicorn sering digambarkan sebagai kuda putih dengan satu tanduk di dahinya, kenyataannya unicorn mungkin didasarkan pada badak Siberia yang kini telah punah. Badak ini memiliki satu tanduk besar di kepalanya dan hidup hingga sekitar 39.000 tahun yang lalu. Meski tidak seanggun kuda putih, badak Siberia memberikan gambaran tentang bagaimana mitos unicorn berkembang.
7. Griffin
Griffin adalah makhluk mitos yang digambarkan memiliki tubuh singa dengan kepala dan sayap elang. Dalam kenyataannya, mitos griffin kemungkinan berasal dari fosil dinosaurus yang disebut Protoceratops. Protoceratops memiliki bentuk tubuh empat kaki dan paruh seperti burung, yang mungkin membuatnya disalahartikan sebagai makhluk bersayap.
8. Ular Laut
Ular laut adalah makhluk laut yang digambarkan seperti gabungan antara ular dan ikan. Dalam dunia nyata, ular laut ini sebenarnya adalah oarfish, ikan yang panjangnya bisa mencapai 30 kaki (sekitar 9 meter). Meski terlihat menakutkan, oarfish hidup di kedalaman laut dan tidak berbahaya bagi manusia.
9. Yeti
Yeti, atau manusia salju yang mengerikan, adalah makhluk berbulu yang konon hidup di pegunungan Himalaya. Penelitian menunjukkan bahwa mitos Yeti sebenarnya didasarkan pada beruang Himalaya. DNA yang dikumpulkan dari rambut dan jejak kaki Yeti telah terbukti berasal dari beruang coklat dan beruang hitam yang hidup di daerah pegunungan tersebut.
10. Gorillai
Mitos tentang Gorillai berasal dari laporan penjelajah kuno yang menggambarkan manusia berbulu yang agresif di Afrika Barat. Dalam kenyataannya, makhluk ini adalah gorila, yang pertama kali diidentifikasi oleh penjelajah modern pada abad ke-19.
Kesepuluh hewan ini menunjukkan bahwa beberapa makhluk mitos yang kita kenal mungkin tidak sepenuhnya imajiner, tetapi sebenarnya didasarkan pada hewan yang nyata dan pernah atau masih ada di bumi kita.