Imbauan Pakar saat Terlanjur Mudik dan Berkerumun usai Libur Lebaran
"Sebaiknya disarankan periksa swab antigen atau PCR lebih bagus. Laporkan ke ketua RT/RW atau Satgas COVID di lingkungan masing-masing untuk dipantau," katanya dalam dialog virtual seperti dikutip dari Liputan6.com.
Libur lebaran telah usai. Namun, saat pelarangan mudik yang diwacanakan pemerintah beberapa waktu lalu, banyak masyarakat yang masih tetap berhasil melakukan mudik. Tak hanya itu, banyak juga masyarakat yang menghabiskan waktu dengan mendatangi tempat wisata sehingga menimbulkan kerumunan warga.
Hal tersebut memunculkan kekhawatiran akan tertular covid-19 bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang sudah terlanjur mudik dan berkumpul dengan banyak orang saat berwisata di libur lebaran yang lalu.
-
Bagaimana cara melakukan peregangan saat mudik? Menurut dr. Prasetyo, peregangan sebaiknya dilakukan setiap beberapa jam sekali, terutama bagi mereka yang menyetir dalam perjalanan jarak jauh. Hal ini membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi ketegangan otot, dan menjaga tubuh tetap rileks.
-
Apa saja gerakan peregangan yang baik untuk mudik? Berikut beberapa gerakan peregangan yang bermanfaat untuk pemudik: Cat-Cow dan Chest Stretch Mulailah dengan meletakkan tangan di belakang kepala dan tekuk leher ke bawah, sambil menutup siku. Kemudian, dongakkan kepala ke atas sambil membuka siku ke arah luar tubuh. Spinal Twist Gerakan ini melibatkan memutar seluruh badan ke arah kiri dan kanan dengan pandangan mengikuti arah badan. Neck CarsTekuk leher ke arah bawah, lalu ayunkan leher ke arah kiri dan kanan secara berulang-ulang sampai merasa rileks.Hip Internal-External RotationPutar pinggul dan kaki ke arah kanan dan kiri secara bergantian untuk merenggangkan otot pinggul. Active Hamstring StretchLuruskan salah satu kaki ke depan dan tekuk punggung ke depan untuk meregangkan otot hamstring.Pelvic TiltsBusungkan dada ke depan dan kembali ke posisi awal saat duduk. Lakukan gerakan ini secara berulang untuk merenggangkan otot punggung. Shoulder ShrugsGerakan ini melibatkan memutar bahu ke arah depan dan belakang untuk meregangkan otot bahu saat ruang gerak dalam kendaraan terbatas.Nerves FlossingRenggangkan kedua tangan ke depan dan tekuk siku ke arah belakang hingga menyentuh bahu untuk meningkatkan fleksibilitas saraf di lengan dan mengurangi rasa pegal dan kaku.
-
Kenapa orang mudah mabuk saat mudik? Mudik adalah momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, bagi sebagian orang, perjalanan mudik bisa menjadi saat yang sulit karena mabuk perjalanan.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk menghadapi kemacetan saat mudik? Yang nggak pernah mudik lebaran, nggak bakal tahu rasanya kebelet pipis di mobil karena macet berkepanjangan, sedangkan pom bensi masih jauh.
-
Kenapa merokok memperburuk masalah kesehatan mulut? Merokok tidak hanya menyebabkan bau napas yang tidak sedap, tetapi juga dapat memperburuk masalah kesehatan mulut seperti penyakit gusi dan mulut kering.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
Tak hanya bagi warga yang mudik, rasa was-was mungkin juga dirasakan bagi mereka yang tidak mudik dan tidak berkerumun. Rasa khawatir timbul karena di sekitar mereka banyak pemudik dan pernah berwisata.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Prof. Soedjatmiko, meminta masyarakat waspada apabila ada orang yang pulang mudik atau pernah berada dalam kerumunan selama satu jam atau lebih, dan tinggal serumah atau bertetangga.
"Sebaiknya disarankan periksa swab antigen atau PCR lebih bagus. Laporkan ke ketua RT/RW atau Satgas COVID di lingkungan masing-masing untuk dipantau," katanya dalam dialog virtual seperti dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Prof. Soedjatmiko, hal tersebut bertujuan apabila ada yang positif covid-19 dapat segera diisolasi, dan jika mengalami sakit dapat segera mendapatkan pengobatan.
Tak hanya itu, gai mereka yang tidak mudik atau sudah mudik, Soedjatmiko meminta agar masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu dan tidak berkerumun dimanapun juga.
"Sudahlah jangan bepergian lagi kalau tidak perlu. Jangan berkerumun lagilah, tobat saja. Kalau sudah terlanjur berkerumun di Ancol, tobat sudah jangan berkerumun lagi," ujarnya.
Jika terpaksa bepergian karena ada urusan penting seperti pekerjaan, selalu gunakan masker dengan benar, menutupi hidung dan mulut, tidak longgor, tidak melorot dan bahannya tidak terlalu tipis.
"Jangan lupa sering cuci tangan dengan air sabun atau disinfektan setelah bepergian atau selama bepergian. Misalnya di angkot, di bis, di kereta api, di taksi, di eskalator, di pasar, di mal, di kantor, di sekolah."
Soedjatmiko juga meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk segera divaksinasi dengan pergi ke layanan vaksinasi terdekat, khususnya lansia.
"Sekarang sudah fase tiga, publik pun sudah boleh, tapi tidak semua lokasi. Cari informasi segera, daftar segera. Terutama lansia, tolong dibantu, didaftarkan, diantarkan supaya bisa diimunisasi," terangnya.
Terakhir, jika masyarakat yang baru pulang mudik atau berkerumun selama satu jam atau lebih mengalami demam, batuk, pilek, sesak, diare, atau keluhan lain, Prof. Soedjatmiko mengimbau agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
"Periksa untuk kemungkinan COVID dengan PCR supaya kalau sakit segera diobati, kalau perlu diisolasi isolasi dengan ketat dan benar supaya tidak menularkan ke orang lain, sehingga tidak akan sakit berat, tidak masuk ICU, tidak akan meninggal," tutupnya.
Baca juga:
Pulang dari Kampung, Dua Pemudik asal Pasar Minggu Reaktif Covid-19
Psikolog Sebut Kelelahan Akibat Pandemi Membuat Warga Nekat Mudik
109.988 Pemudik Kembali ke Jakarta Jalani Swab Antigen, 834 Orang Reaktif
Pasca Peniadaan Mudik Diperpanjang, Pelni Perketat Protokol Kesehatan
Perpanjangan Pengetatan Mencegah Importasi Kasus Antar Pulau Akibat Arus Balik
Terminal Kampung Rambutan Perpanjang Masa Pengetatan Perjalanan Hingga 31 Mei