Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan selama Mudik
Mabuk perjalanan rentan terjadi pada saat seseorang sedang mudik, ketahui sejumlah cara mengatasinya.
Mabuk perjalanan rentan terjadi pada saat seseorang sedang mudik, ketahui sejumlah cara mengatasinya.
-
Apa saja tips untuk menghindari mabuk perjalanan? Tips ini diyakini ampuh untuk meredakan atau bahkan mencegah terjadi mabuk perjalanan.
-
Gimana cara menghindari mabuk perjalanan? Memilih tempat duduk yang tepat dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya mabuk perjalanan.
-
Bagaimana cara agar tidak lemas dan ngantuk saat mudik? Menjaga tubuh tetap waspada dan tidak mengantuk bisa sangat membantu menjaga keselamatan serta lebih cepat sampai tujuan. Untuk itu, ada beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk tetap segar dan waspada selama perjalanan mudik Lebaran.
-
Apa aja gejala mabuk perjalanan? Gejala paling umum dan mengganggu yang dialami seseorang saat mabuk perjalanan adalah mual.
-
Bagaimana cara mudik? Meski tak direkomendasikan, mudik naik motor masih dilakukan warga. Mudik dengan sepeda motor masih dipilih masyakarat meski dari segi keselamatan sangat berbahaya. Biasanya, pemudik naik motor karena tidak dapat tiket angkutan atau kampung halamannya tidak terlalu jauh.
-
Bagaimana cara menghindari kelelahan saat mudik dengan anak? Untuk menghindari kelelahan, penting bagi orang tua untuk tetap menjaga disiplin waktu tidur anak, bahkan ketika berada di lokasi mudik yang baru dan menarik.
Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan selama Mudik
Mudik adalah momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, bagi sebagian orang, perjalanan mudik bisa menjadi saat yang sulit karena mabuk perjalanan.
Dr. Surya Ulhaq, seorang spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Permata Dalima Serpong, menjelaskan bahwa mabuk perjalanan terjadi ketika otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh. Ini dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman seperti melihat objek bergerak padahal tubuh diam.
“Ini harus diperhatikan ya, mabuk perjalanan itu dapat terjadi akibat otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh,” kata dr. Surya Ulhaq, Sp.PD dilansir dari Antara.
Surya mencontohkan kondisi seseorang yang mengalami mabuk perjalanan dalam sebuah kendaraan, matanya seakan melihat pepohonan bergerak, sedangkan otot maupun sendiri mereka merasa tubuh diam dan tidak bergerak.
Akibatnya adanya ketidaksinkronan tersebut, otak tidak bisa memproses informasi apakah tubuh benar diam atau bergerak. Jika kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka terdapat kemungkinan orang itu akan mengalami fobia atau kecemasan terhadap perjalanan jauh, migrain hingga penyakit Parkinson.
Mengatur Posisi Duduk dan Makan dengan Bijak
Untuk mengatasi mabuk perjalanan, penting untuk mengatur posisi duduk yang nyaman, misalnya duduk di bagian dekat jendela atau menghadap lurus ke depan. Hindari juga mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan sebelum perjalanan. Selain itu, hindari membaca buku atau bermain ponsel selama perjalanan untuk menjaga tubuh dalam kondisi yang nyaman dan mencegah mual.
Istirahat dan Konsumsi Makanan Ringan
Jika mabuk perjalanan masih dirasakan, beristirahatlah sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Konsumsilah makanan ringan atau permen yang berasa mint, karena dapat membantu mengurangi mual. Pastikan juga untuk mendapatkan tidur yang cukup, minimal enam jam sebelum melakukan perjalanan.
“Cara lainnya bisa konsumsi makanan ringan atau bisa dibantu permen yang berasa mint. Itu bisa mengurangi mabuk di perjalanan. Jangan lupa tidur enam jam sebelum melakukan perjalanan,” ucap dia.
Obat Anti Mabuk
Selain penanganan mandiri, mabuk perjalanan juga dapat diatasi dengan obat anti mabuk. Beberapa jenis obat anti mabuk dapat dibeli secara bebas di apotek terdekat, seperti yang mengandung dimenhydrinate. Namun, ada juga obat-obatan yang memerlukan resep dokter, seperti domperidone, metoclopramide, dan ondansetron. Konsumsilah obat tersebut satu atau dua jam sebelum melakukan perjalanan untuk efektivitas yang lebih baik.
“Tapi diingat ada obat-obat yang juga memerlukan resep dokter, di antaranya domperidone, metoclopramide dan ondansetron,” ujar Surya.
Faktor Risiko Mabuk Perjalanan
Dr. Surya juga menyebut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami mabuk perjalanan. Anak-anak usia 2 hingga 12 tahun, yang gemar bermain ponsel atau membaca saat perjalanan, rentan mengalami mabuk perjalanan.
Selain itu, orang yang tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum perjalanan, serta mereka yang sedang mengalami perubahan hormonal karena kondisi seperti menstruasi, kehamilan, atau penggunaan pil KB juga rentan terhadap mabuk perjalanan.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas dan mengidentifikasi faktor risiko yang mungkin, diharapkan perjalanan mudik bisa berlangsung lebih lancar dan nyaman bagi semua anggota keluarga.