Ini ciri-ciri anak dengan gangguan mental
Hiperaktif merupakan salah satu tanda gangguan mental pada anak
Sebagai orang tua, Anda akan langsung mengetahui jika keadaan fisik anak sedang tidak sehat. Namun bagaimana jika kondisi mental anak tidak sehat? Tanda-tanda gangguan mental pada anak dan orang dewasa tentu berbeda. Oleh karena itu Anda harus jeli melihat hal tersebut demi kesehatan buah hati Anda. Berikut gejala gangguan mental pada anak dilansir Foxnews (28/7) :
- Hiperaktif: kesulitan berkonsentrasi, tidak bisa diam dan sulit diatur
-
Kenapa ikatan ibu dan anak sangat kuat? “Although the bond between a mother and her child is invisible, it’s stronger than any man-made material in existence.” – Ivana Davies- “Meskipun ikatan antara ibu dan anaknya tidak terlihat, itu lebih kuat dari materi buatan manusia mana pun yang ada.” – Ivana Davies
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Kenapa anak-anak artis ini didampingi dua ibu saat wisuda? Kehadiran orang tua kandung dan sambung yang kompak di momen wisuda anak menunjukkan bahwa cinta dan perhatian tidak terpengaruh oleh status pernikahan.
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Siapa yang disebut sebagai ibu satu anak? Bal Idol K-Pop Ibu satu anak ini keren banget dengan gaya ala idol K-Pop yang banyak jadi idola.
-
Kapan kedekatan orang tua dan anak mulai terbentuk? Kelekatan ini berkembang melalui interaksi yang sering dan konsisten antara anak dan orang tua sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
- Perubahan di sekolah: nilai yang buruk, keluhan sakit perut dan sakit kepala, membuat alasan untuk tidak pergi ke sekolah, sosial, dan perubahan perilaku
- Kehilangan minat dalam kegiatan ekstra kurikuler secara teratur
- Perubahan tidur: terlalu banyak atau tidak cukup
- Makan dan olahraga: makan terlalu banyak atau tidak cukup, terlalu banyak berolahraga, mengonsumsi obat pencahar.
- Peningkatan perubahan suasana hati, lekas marah, dan sering lesu
- Sering histeris, menangis dan berteriak tanpa ada penyebab yang jelas
- Perasaan tidak berharga, tidak berdaya, putus asa, dan kesedihan
- Sering merasa cemas dan takut
- Menghancurkan properti, suka menyakiti hewan,
- Bicara tentang kematian, tidak ingin hidup, dan pikiran untuk bunuh diri.
Jika buah hati Anda mengalami hal di atas, jangan langsung dimarahi. Dekati dia dan segera periksakan ke psikolog.
Baca juga:
Hebat, wanita ini lahirkan bayi raksasa secara normal!
Hidup terpisah bikin hubungan ibu dan bayi jadi renggang
Minum ASI jauhkan anak dari kelainan ADHD
Belanja dengan sekali klik, hanya di IniBayiku.com