Ini usia yang tepat bagi pria untuk memiliki anak!
Pria yang menjadi ayah di usia 25 berisiko tinggi meninggal di usia 50-an. Kok bisa?
Studi terbaru menunjukkan bahwa menjadi ayah sebelum usia 25 tahun dapat meningkatkan risiko kematian di usia 50-an.
Sebagaimana dilansir indiatimes.com, pria yang menjadi ayah di usia muda - di bawah 25 tahun - memiliki kesehatan yang lebih buruk dan risiko kematian dini lebih besar dibanding mereka yang menikah mulai usia 25 atau lebih tua.
Peneliti mencatat bahwa lingkungan keluarga, keadaan sosial ekonomi, dan gen memiliki pengaruh besar terhadap temuan tersebut. Penelitian ini telah diterbitkan secara online dalam Journal of Epidemiology & Community Health.
Dalam studi ini, para peneliti melibatkan lebih dari 30.500 pria yang lahir antara tahun 1940 sampai 1950, yang menjadi ayah pada usia 45. Rata-rata usia di mana seorang pria menjadi ayah adalah 25-26 tahun, usia ini digunakan sebagai referensi.
Para peneliti juga mengamati faktor-faktor seperti tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal, status perkawinan dan jumlah anak.
Hasilnya menunjukkan pria yang menjadi ayah pada usia 22, memiliki risiko kematian dini di usia 50-an 26 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang menjadi ayah di usia 25 atau 26.
Sementara itu, pria menjadi ayah di antara usia 22 sampai 24 memiliki risiko kematian dini di usia 50-an 14 persen lebih tinggi. Dan pria yang baru menjadi ayah antara usia 30 sampai 44 tahun memiliki risiko kematian dini di usia 50-an 25 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang menjadi ayah antara usia 25 atau 26.
Baca juga:
Inilah waktu terbaik untuk bercinta!
Awas, makanan berpemanis bisa membuat Anda bodoh!
Operasi caesar bisa mempengaruhi perkembangan otak bayi?
Tingkat IQ tentukan panjang usia seseorang?
Hati-hati, 7 pengobatan ini bikin libido hilang!
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Kapan hasil tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta akan diumumkan? “Kami tadi sepakat dalam rapat sebelumnya juga bahwa kita akan terima hasilnya (dari RSUD Tarakan) di tanggal 2 September pukul 15.00 di kantor KPU DKI Jakarta,” kata Komisioner KPUD Jakarta, Dody Wijaya dikutip Sabtu (31/8).
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Bagaimana proses tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? Adapun untuk tahapan tes kesehatan yang dijalani bakal cagub dan cawagub berlangsung sekitar 11 jam 20 menit, diawali USG Alcdomen, Nontgen Toone, pemeriksaan Lab dan Narkotika, penyakit dalam, Bedah Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Ortepedi.Pemeriksaan Paru spirometri, THT-KL, MRI Brain Non Kontras, Neurologi Nerve Conduction Velocity, Pemeriksaan Mata, Jantung, Pembuluh Darah, dan diakhiri pemeriksaan gigi serta mulut.
-
Apa tujuan utama dari tes kesehatan yang dilakukan kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? “Ini bukan sehat atau tidak sehat ya, tapi mampu atau tidak mampu secara jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.