Banyak Anak Melakukannya saat Liburan Sekolah, Adakah Usia Terbaik untuk Melakukan Khitan?
Orangtua perlu mengetahui apakah sebenarnya ada usia terbaik atau ideal bagi anak untuk dikhitan?
Orangtua perlu mengetahui apakah sebenarnya ada usia terbaik atau ideal bagi anak untuk dikhitan?
-
Kapan khitan bisa dilakukan? Kewajiban ini sudah bisa dilakukan bahkan sejak masih bayi. Khitan dilakukan dengan cara pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan khitan? Waktu terbaik untuk melakukan khitan sebenarnya bisa bervariasi tergantung faktor budaya, agama, dan medis. Secara umum, khitan sering dilakukan pada bayi baru lahir hingga usia beberapa minggu.
-
Mengapa khitan dianjurkan segera setelah lahir? Beberapa dokter merekomendasikan khitan segera setelah lahir karena bayi lebih cepat pulih, risiko komplikasi rendah, dan rasa sakit yang dialami lebih ringan dibandingkan pada usia yang lebih tua.
-
Kenapa ucapan khitan penting bagi anak? Sehingga perlu dukungan dan motivasi serta doa kepada anak yang akan dikhitan supaya bisa melawan rasa takutnya. Tak hanya itu, ucapan khitanan ternyata sekaligus bentuk penyampaian doa supaya proses khitan bisa berjalan lancar, lekas sembuh serta penuh keberkahan.
-
Bagaimana khitan dilakukan? Khitan sendiri adalah pemotongan kulit yang menutupi kepala/ujung kemaluan bagi laki-laki.
-
Apa manfaat utama khitan? Salah satu manfaat utama dari khitan adalah membantu menjaga kebersihan penis. Dengan menghilangkan kulit kulup, area di sekitar kepala penis menjadi lebih mudah dibersihkan.
Banyak Anak Melakukannya saat Liburan Sekolah, Adakah Usia Terbaik untuk Melakukan Khitan?
Pada saat liburan sekolah, banyak orang tua yang memanfaatkan waktu tersebut untuk mengkhitankan anak laki-laki mereka. Sunat atau khitan, juga dikenal dengan istilah sirkumsisi, adalah prosedur medis yang sering dilakukan pada anak laki-laki ketika mereka berada di bangku sekolah.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan untuk melakukan khitan pada usia yang lebih muda semakin meningkat. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai usia terbaik untuk melakukan khitan.
Tidak Ada Usia Khusus untuk Khitan
Menurut dokter spesialis bedah anak konsultan, Yessi Eldiyani, secara medis tidak ada usia tertentu yang dianggap paling optimal untuk melakukan khitan.
"Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja," jelas Yessi. Artinya, prosedur khitan bisa dilakukan pada berbagai usia, tergantung pada kesiapan anak dan keputusan orang tua.
Saat ini, banyak orang tua memilih untuk mengkhitankan anak mereka sebelum berusia satu tahun. Manfaat khitan pada usia dini termasuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan penggunaan anestesi yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
"Ketika masih bayi, si kecil belum terlalu banyak bergerak, sehingga proses penyembuhan pun dapat lebih cepat," tambah Yessi.
Kondisi Medis yang Menghalangi Khitan
Tidak semua anak laki-laki bisa menjalani khitan. Ada beberapa kondisi medis tertentu yang tidak disarankan untuk dilakukan tindakan khitan karena risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
Hipospadia: Kondisi di mana muara uretra terletak tidak pada ujung penis tetapi pada bagian ventral penis.
Epispadia: Kondisi yang berkebalikan dengan hipospadia, di mana muara uretra terletak di bagian dorsal penis.
Kelainan Pembekuan Darah: Seperti hemofilia dan anemia aplastik, di mana proses pembekuan darah terganggu.
Siapa yang Sebaiknya Melakukan Khitan?
Melakukan khitan sebaiknya ditangani oleh dokter spesialis bedah umum atau dokter spesialis bedah anak, terutama jika terdapat kondisi medis tertentu. "Apabila ditemukan adanya kelainan organ atau kondisi medis tertentu, dokter dapat memberikan penjelasan dan penanganan yang lebih tepat," ujar Yessi.
Proses Penyembuhan Setelah Khitan
Usai khitan, anak laki-laki akan merasakan rasa ngilu di kepala penis yang baru diambil kulitnya. Hal ini wajar karena kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan.
"Rasa ngilu akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua hingga empat minggu," kata Yessi.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, disarankan menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam khusus sunat. Selain itu, anak harus mengurangi aktivitas fisik seperti bersepeda atau naik motor untuk mengurangi gesekan antara luka khitan dengan sadel.
Secara umum, tidak ada usia tertentu yang paling optimal untuk melakukan khitan, tetapi beberapa faktor seperti risiko infeksi saluran kemih dan proses penyembuhan yang lebih cepat dapat menjadi pertimbangan orang tua untuk mengkhitankan anak di usia dini.