Kebanyakan tidur siang tingkatkan risiko diabetes
Dari situ, ditemukan bahwa mereka yang tidur siang lebih dari satu jam berisiko lebih tinggi terkena tidur siang.
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau kebanyakan tidur siang bisa meningkatkan risiko diabetes.
Di dalam penelitian tersebut, sebanyak 27.000 warga China yang sudah pensiun dilibatkan. Mereka kemudian dibedakan menjadi empat kelompok penelitian sesuai lama tidur siangnya.
-
Bagaimana diabetes bisa memengaruhi pola tidur dan menyebabkan rasa kantuk? Baik hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) maupun hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dapat mengganggu tidur malam, yang mengakibatkan kelelahan pada hari berikutnya.
-
Kenapa tidur terlalu lama bisa meningkatkan risiko diabetes? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
-
Kenapa kurang tidur bisa meningkatkan risiko diabetes? Meskipun hingga kini para peneliti belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa kebiasaan kurang tidur menyebabkan diabetes tipe 2, namun studi baru-baru ini telah menunjukkan lebih banyak bukti bahwa kurang tidur berhubungan dengan komplikasi kesehatan yang serius.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko diabetes tipe 2 dengan tidur? “Temuan ini signifikan, karena menunjukkan bahwa mengurangi paparan cahaya pada malam hari dalam masyarakat yang selalu terang bisa menjadi strategi efektif untuk menurunkan prevalensi diabetes tipe 2,” kata Christian Benedict, PhD, profesor asosiasi ilmu saraf di Uppsala University, Swedia, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
-
Bagaimana kurang tidur bisa membuat seseorang berisiko terkena diabetes? Hasilnya, para peneliti tidak menemukan hubungan antara pola makan sehat dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 pada partisipan yang tidur kurang dari enam jam setiap hari.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
Hasilnya, lebih dari dua pertiga responden, sekitar 18.500 orang, dilaporkan tak pernah absen tidur siang. Peneliti kemudian mengaitkan beberapa faktor lain, seperti merokok, aktivitas, dan jatah tidur malam para responden.
Dari situ, ditemukan bahwa mereka yang tidur siang lebih dari satu jam berisiko lebih tinggi terkena tidur siang.
"Ini adalah penelitian penting, terutama bagi orang yang terbiasa tidur siang," ujar Eliane Lucassen peneliti dari Leiden University Medical Center.
Lucassen menambahkan kalau tidur siang mungkin bermanfaat bagi sebagian orang, tetapi jangan terlalu lama melakukannya. Sebab kebanyakan tidur siang mampu meningkatkan kadar gula dalam darah.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, diabetes sendiri diartikan sebagai penyakit metabolisme di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi jumlahnya karena tubuh tak mampu memproduksi insulin yang cukup.
Peneliti menduga kalau tidur siang terlalu lama akhirnya membuat seseorang kurang tidur di malam hari. Sehingga produksi hormon terganggu dan memicu diabetes.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam jurnal Sleep Medicine.
Baca juga:
Jangan minum suplemen kalsium jika ingin punya tulang kuat!
Diet rendah lemak baik untuk kesehatan jantung?
Kenali 8 gejala stroke otak
9 Penyakit penyebab kematian terbesar di dunia