Kematian pasangan dapat tingkatkan risiko serangan jantung
Orang yang ditinggal pasangannya meninggal berkemungkinan dua kali lipat terkena serangan jantung dan stroke.
Sering dikatakan bahwa kehilangan pasangan akan membuat seseorang merasa patah hati. Nyatanya, istilah 'patah hati' di sini tak hanya terbukti secara psikologis, melainkan juga secara fisik. Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang yang kehilangan pasangannya karena meninggal lebih berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
"Penelitian kami menunjukkan peningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga dua kali lipat selama 30 hari pertama setelah seseorang ditinggal mati pasangannya. Penelitian ini memberikan bukti baru bahwa risiko serangan jantung dan stroke terus naik tak hanya pada seminggu pertama kematian pasangan," ungkap peneliti Sunil Shah, seperti dilansir oleh Health Day News (24/02).
Patah hati dan kesedihan sebenarnya telah lama dikaitkan dengan kematian dan efek buruk terhadap kesehatan. Rasa sedih yang mendalam memang bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah, meningkatkan tekanan darah, tingkat hormon stres, detak jantung, dan lainnya, ungkap Shah yang merupakan dosen di St George's University of London, Inggris.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah fokus pada informasi dari 30.500 pria dan wanita di Inggris berusia antara 60 sampai 89 tahun yang kehilangan pasangannya antara tahun 2005 hingga 2012. Mereka membandingkannya dengan data sekitar 83.600 pria dan wanita yang tidak kehilangan pasangannya pada rentang waktu tersebut.
Peneliti menemukan bahwa sebulan pertama setelah kematian pasangan, partisipan lebih berisiko terkena serangan jantung baik fatal maupun non-fatal serta stroke. Risiko ini meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak kehilangan pasangannya. Namun setelah melewati 30 hari pertama setelah berkabung, risiko ini mulai turun dan hampir sama dengan kelompok yang tak berkabung.
Hasil ini sebaiknya diperhatikan oleh orang yang baru kehilangan pasangannya dan orang-orang di sekitar mereka. Setidaknya mereka harus lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya stroke atau serangan jantung pada orang yang ditinggal pasangannya meninggal.
Baca juga:
Hati-hati, si buah hati pun dapat terserang penyakit jantung!
Wanita hamil rentan alami penggumpalan darah
Ikuti 10 kebiasaan baik ini untuk raih jantung sehat
Sering bertengkar bikin pasangan rentan kena penyakit jantung!
5 Alasan untuk membatasi konsumsi daging sapi
Hati-hati, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan masalah jantung!
-
Apa yang diungkapkan penelitian terbaru tentang risiko penyakit jantung? Penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara stres di lingkungan kerja dan kesehatan jantung.
-
Bagaimana cara camilan sehat untuk penderita penyakit jantung membantu menjaga kesehatan jantung? Camilan sehat untuk penderita sakit jantung biasanya mengandung serat, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, kolesterol, tekanan darah, dan peradangan pada jantung.
-
Mengapa jengkol bisa mencegah penyakit jantung? Alasannya adalah karena jengkol memiliki kandungan vitamin yang bisa membantu memperlancar peredaran darah. sumbatan akibat plak yang menempel pada pembuluh darah yang hilang akan memperlancar peredaran darah.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung pada anak muda? Mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya olahraga rutin, pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta menjauhi kebiasaan merokok.
-
Apa penyebab utama meningkatnya penyakit jantung pada anak muda? Salah satu penyebab utama peningkatan penyakit jantung pada usia muda adalah gaya hidup yang tidak sehat. Konsumsi rokok, baik rokok konvensional maupun elektrik, menjadi faktor yang sangat memengaruhi.
-
Bagaimana cara mengatasi lemah jantung secara umum? Mengidentifikasi penyebab lemah jantung dapat membantu dalam mencegah dan mengelola kondisi ini. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan dan menjaga tekanan darah serta kadar kolesterol dalam batas normal. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika Anda mengalami gejala yang mungkin terkait dengan lemah jantung.