Masalah Anak Susah Makan Bisa Diatasi Sejak Dini dengan Perbaiki Jadwal Makan
Masalah susah makan pada anak bisa dibenahi sejak dini dengan jadwal makan yang tepat.
Masalah anak susah makan merupakan salah satu hal yang kerap menjadi problem bagi banyak orangtua. Untuk mengatasi dan mencegah masalah ini, ternyata sebenarnya bisa dilakukan sejak dini.
Masalah Anak Susah Makan Bisa Diatasi Sejak Dini dengan Perbaiki Jadwal Makan
“Jadi anak itu ada lapar dan kenyang, itu yang kita betulkan. Dan begitu sudah diatasi itu, sudah bagus,” kata Damayanti beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dr. Damayanti menjelaskan bahwa anak-anak yang sulit makan memiliki beragam jenis, seperti yang hanya mau makan makanan tertentu atau yang disebut "picky eater," serta yang disebut "selected eater," yang tidak menyukai bentuk makanan apa pun. Namun, orang tua tetap harus memastikan bahwa empat jenis makanan - karbohidrat, sumber protein hewani, sayur, dan buah - terpenuhi dalam pola makan anak.
-
Dimana terjadinya keracunan makanan pada anak? Anak yang mengalami keracunan makanan mungkin juga mengalami kram perut yang menyakitkan. Ini bisa menjadi tanda bahwa saluran pencernaan mereka merespons secara negatif terhadap zat beracun.
-
Bagaimana cara yang tepat dalam mengelola waktu makan anak untuk menghindari anak merasa mengantuk atau gelisah? Cara mengatasi anak susah makan selanjutnya adalah dengan mengelola waktu makan si kecil dengan tepat. Hindari menjadwalkan waktu makan si kecil berdekatan dengan waktu tidurnya. Selain itu, hindari pula menjadwalkan waktu makan anak terlalu cepat sebelum atau sesudah beraktivitas. Hal tersebut justru akan membuat anak menjadi mengantuk dan gelisah. Sehingga untuk bisa membuat anak duduk dan makan dengan tenang pun menjadi tantangan tersendiri. Anak cenderung menolak makan saat mereka merasa mengantuk.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan? Kenalkan makanan baru dengan perlahan. Jangan memaksa makan dalam jumlah besar.
-
Apa saja menu yang baik untuk sahur dan berbuka puasa anak? Menu-menu yang baik untuk disantap anak saat berbuka dan sahur adalah menu yang tinggi nutrisi.
-
Bagaimana cara menangani anak pemilih makanan? Namun, jika anak makan kurang dari 15 jenis makanan, menunjukkan perilaku menghindari tekstur atau jenis makanan secara menyeluruh, tersedak saat melihat atau menyentuh makanan, dan tantrum, maka orang tua harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi lebih lanjut terkait status gizi anak serta mencari tahu penyebab pastinya.
-
Kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan makanan padat kepada bayi? Pada usia tujuh atau delapan bulan, penting bagi bayi untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan padat selain ASI atau susu formula.
Dalam diskusi daring, Dr. Damayanti menyatakan bahwa sekitar 87 persen anak usia batita mengalami masalah sulit makan karena pola makan yang tidak benar. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan sejak bayi masih mendapatkan ASI dan memahami tanda-tanda lapar anak.
Seorang ibu perlu memahami pola lapar bayi, yang umumnya muncul setiap 1,5 jam hingga 2 jam. Merespons sinyal lapar anak dengan cepat akan membantu membangun hubungan yang kuat dan memberikan anak rasa kepercayaan bahwa sinyal laparnya diperhatikan.
Ini juga berlaku ketika anak memasuki masa makanan pendamping ASI (MPASI). Idealnya, pola makan anak pada fase ini adalah 3 kali makan utama, 2 kali cemilan, dan 3 kali ASI.
“Nah di situ nanti dia melihat keteraturan. Nanti anaknya semakin besar, kan lambungnya juga semakin besar. Dia makan minumnya semakin cepat, ibunya juga semakin tahu, saat laparnya dia bisa minum ASI lebih banyak, sehingga laparnya lebih panjang, kalau itu tidak diperhatikan ya berantakan semua,” ucapnya.
Dr. Damayanti menekankan bahwa menjaga pola makan yang teratur akan membantu anak memahami keteraturan tersebut seiring pertumbuhannya. Komunikasi dan interaksi antara orang tua, terutama ibu, dan anak juga penting setiap kali makan agar anak terstimulasi dengan baik.Penting juga untuk memperkenalkan makanan pada anak berdasarkan makanan yang biasa dikonsumsi oleh keluarga, dengan tekstur yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan anak. Makanan MPASI anak juga sebaiknya diberi bumbu agar meningkatkan selera makan.
Namun, jika orang tua mengalami kesulitan dalam mengenalkan makanan baru kepada anak atau melihat perubahan perilaku yang signifikan, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang psikiater untuk pengamatan lebih lanjut.
Selain mengatur pola makan, pola tidur anak juga penting untuk pertumbuhannya. Terlalu banyak tidur siang dapat mengganggu jadwal makan, oleh karena itu, tidur malam yang berkualitas sangat dianjurkan. Hormon pertumbuhan bekerja paling efektif antara jam 11 malam hingga 2 pagi.
“Kalau jamnya makan, dibangunin. Sehingga dia nanti lama-lama bergeser tidurnya ke malam. Karena banyak sekali akhirnya tidurnya siangnya banyak, terus malamnya dia bergadang, nggak dapet tuh hormon pertumbuhannya nanti,” ucap Damayanti.