Memahami Apa Itu Hipotermia dan Bagaimana Cara yang Tepat untuk Mengatasinya
Pertama, kita perlu memahami dulu pengertian dari hipotermia itu sendiri. Dilansir dari WebMD, hipotermia merupakan kondisi menurunnya temperatur tubuh secara berbahaya karena paparan dari suhu dingin.
Beberapa waktu belakangan ini tengah marak dibahas cerita mengenai cara mengatasi hipotermia pada seorang pendaki wanita dengan cara disetubuhi. Cara ini dipercaya dapat membuat hidup pendaki tersebut selamat dari maut dan tubuhnya kembali hangat. Namun benarkah cara tersebut untuk dilakukan?
Pertama, kita perlu memahami dulu pengertian dari hipotermia itu sendiri. Dilansir dari WebMD, hipotermia merupakan kondisi menurunnya temperatur tubuh secara berbahaya karena paparan dari suhu dingin.
-
Apa itu hipertermia? Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang lebih tinggi dari suhu normal tubuh manusia, yang biasanya berkisar antara 36-37 derajat Celsius.
-
Di mana hipotermia bisa terjadi? Hipotermia bisa terjadi akibat tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan tubuh memproduksi panas. Umumnya, hipotermia disebabkan akibat cuaca dingin atau tidak mengenakan pakaian lengkap untuk menahan kondisi dingin. Berikut beberapa penyebab hipotermia yang perlu diwaspadai, di antaranya: • Berada terlalu lama di tempat yang dingin. • Terlalu lama mengenakan pakaian basah • Mengenakan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca dingin • Suhu pendingin ruangan terlalu rendah • Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu yang lama.
-
Bagaimana cara mengatasi hipotermia berat? Seseorang yang mengalami gejala hipotermia berat, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Ada beberapa upaya yang biasa dokter lakukan saat mengatasi penderita hipotermia, di antaranya: 1. Memberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan. 2. Menghangatkan saluran pernapasan pengidap dengan memberikan oksigen yang sudah dihangatkan melalui masker dan selang. 3. Mengeluarkan dan menghangatkan darah pengidap, kemudian kembali mengalirkannya ke tubuhnya dengan menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB).
-
Apa saja gejala yang dirasakan orang dengan hipotermia berat? Seseorang yang mengalami hipotermia berat akan merasakan kehilangan kesadaran karena suhu tubuh kurang dari 28 derajat celsius. Biasanya, detak jantung menjadi lebih lambat dan pupil mata tidak merespons cahaya. Selain itu, penderita juga mengalami tekanan darah rendah, terdapat cairan di paru-paru, dan otot kaku hingga menyebabkan kematian.
-
Bagaimana cara mencegah hipertermia? Bagaimana cara mencegah hipertermia adalah pertanyaan yang penting, terutama di cuaca yang panas. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
-
Kapan seseorang dianggap mengalami hipotermia sedang? Hipotermia sedang terjadi ketika suhu tubuhnya berkisar 32-28 derajat celsius. Seseorang yang mengalami hipotermia sedang detak jantungnya terus melambat, kulit tampak kebiruan, kesulitan bicara, inkontinensia urine, dan penurunan kesadaran.
"Hipotermia adalah suatu kondisi di mana akibat udara dingin, suhu tubuh ikut drop di bawah batas normal atau fisiologis, sehingga tidak baik atau memungkinkan bagi proses-proses normal sel," jelas Spesialis Penyakit Dalam Divisi Metabolik Endokrin, Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Dr Tri Juli Edi Tarigan, SpPD dilansir dari Liputan6.com.
Tri Juli menjelaskan, normalnya tubuh membutuhkan suhu antara 35,5 sampai 37,5 derajat celsius agar dapat bekerja dengan baik. Bila suhu tubuh berada di bawah itu, bisa mengacaukan kinerja tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Hipotermia patut diwaspadai oleh para pendaki gunung. Kondisi ini diam-diam bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, hipotermia kerap disebut musuh terbesar para pendaki.
"Seorang pendaki yang terkena hipotermia membuat proses-proses normal sel dalam tubuh berjalan tidak normal. Bila terkena, kacau semuanya, bahkan bisa menyebabkan kematian," ujar Dr Tri Juli.
Mengapa Paparan Suhu Dingin ini Bisa Menyebabkan Hipotermia?
Dilansir dari WebMD, ketika kita terpapar udara dingin, sebagian besar panas tubuh keluar dari kulit sedangkan sisanya dikeluarkan dari paru-paru. Hilangnya panas tubuh dari kulit ini biasanya terjadi melalui radiasi dan dipercepat saat kulit terpapar angin atau kondisi lembap.
Ketika paparan udara dingin ini terjadi di dalam air dingin, hilangnya panas tubuh bisa lebih cepat 25 kali dibanding saat terpapar suhu udara. Pada lokasi yang lembap atau bersalju, efek yang muncul ini jelas lebih besar dibanding terpapar angin biasa.
Pusat pengontrol suhu di otak yang bernama hipotalamus bekerja meningkatkan suhu tubuh dengan memicu proses pemanasan dan pendinginan di tubuh. Pada saat terpapar suhu dingin, merinding merupakan salah satu respons yang dilakukan tubuh untuk menciptakan panas melalui aktivitas otot.
Normalnya, aktivitas dari jantung dan hati memproduksi sebagian besar dari panas tubuh. Namun saat inti tubuh menurun, kedua organ ini memproduksi panas lebih sedikit sehingga menyebabkan terjadinya gejala menjaga panas untuk melindungi otak. Temperatur tubuh yang rendah dapat memperlambat aktivitas otak, pernapasan, dan detak jantung. Kelelahan dan perasaan bingung bisa terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi hipotermia sehingga mereka kesulitan dalam membuat keputusan.
Gejala Hipotermia
Terdapat sejumlah hal yang bisa terjadi pada seseorang ketika mengalami hipotermia, melingkupi:
- Merinding yang mungkin berhenti ketika hipotermia semakin parah (merinding sebenarnya merupakan pertanda bagus bahwa sistem pengaturan panas seseorang tengah berjalan)
- Napas yang lambat dan tak dalam
- Kebingungan dan kehilangan ingatan
- Kelelahan
- Mulai Meracau
- Koordinasi tubuh yang berkurang dan tangan bergetar
- Detak jantung yang lambat dan pelan
- Pada kasus hipotermia parah, seseorang mungkin kehilangan kesadaran tanpa adanya napas atau detak jantung
Cara Mengatasi Hipotermia
Pada sejumlah kasus, hipotermia bisa sangat membahayakan nyawa dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. Namun terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan ketika kamu mengalami atau menyaksikan orang lain mengalami hipotermia.
- Lepas pakaian, topi, sarung tangan, sepatu, dan kaus kaki yang basah
- Berlindung dari angin serta gunakan pakaian hangat dan kering atau juga selimut jika memungkinkan
- Pindah secara perlahan ke tempat yang lebih kering dan hangat
- Gunakan pakaian ekstra dan selimut
- Jika tidak ada benda lain, transfer panas tubuh dari satu orang ke orang lain juga bisa dilakukan dengan cara berpelukan
- Periksa terus temperatur tubuh
- Konsumsi minuman hangat namun jangan alkohol atau kafein karena justru mempercepat hilangnya panas tubuh
- Jangan beri minuman secara paksa kepada orang yang tengah tak sadarkan diri
Jika seseorang sudah tidak sadarkan diri, sebaiknya segera hubungi petugas kesehatan untuk mendapatkan perawatan secepatnya. Mengingat pada beberapa kasus hipotermia dapat berujung maut, perlu penganan yang cepat dan tepat.
(mdk/RWP)