Penyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal
Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem pendingin tubuh.
Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang lebih tinggi dari suhu normal tubuh manusia, yang biasanya berkisar antara 36-37 derajat Celsius.
Penyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal
Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem yang mengatur pendinginan suhu tubuh. Akibatnya, muncul keluhan mulai dari kram otot, gangguan otak, hingga gangguan sistem saraf.
Hipertermia berbeda dengan demam. Demam merupakan bagian dari mekanisme sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi oleh kuman, seperti virus atau bakteri. Demam biasanya sembuh apabila infeksi sudah teratasi. Selain itu, obat penurun demam tidak efektif untuk mengatasi hipertermia.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi karena panas berlebih? Heat Stroke Kondisi ini bisa menyebabkan suhu tubuh naik secara drastis, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak dapat mendinginkan diri. Heat stroke bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera.
-
Kenapa suhu panas terjadi? 'Ya, kondisi ini masih perlu kita waspadai dalam sepekan ke depan yang mana siang hari jadi titik suhu terpanas,' kata dia. Tim meteorolgi BMKG mengkonfirmasi secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan karena gerak semu matahari dengan jarak terdekat di equator.Fenomena ini sekaligus menandakan musim kemarau mulai melanda Indonesia yang sebagaimana diprakirakan sebelumnya akan berlangsung Juni - September 2024.
-
Kenapa heatstroke berbahaya? Heat stroke bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera.
-
Kenapa suhu tubuh bisa naik seperti gejala tipes? Fenomena gangguan jin yang menyebabkan tubuh terasa seolah-olah mengalami gejala tipes dengan suhu tubuh yang meningkat, namun ketika diperiksa, suhu tubuh menunjukkan kondisi normal.
-
Apa yang bisa terjadi akibat panas? Ketika suhu mulai meningkat, banyak orang mulai merasa pusing atau sakit kepala. Pada hari musim panas yang terik di pantai, misalnya, Anda mungkin sedang bersantai di bawah sinar matahari, menikmati pemandangan laut, tetapi tiba-tiba, Anda merasakan denyutan di pelipis.
-
Bagaimana kenaikan suhu global memengaruhi kesehatan? Kenaikan suhu global juga memiliki dampak yang luas dan serius terhadap kesehatan manusia.
Hipertermia paling sering disebabkan oleh paparan suhu panas yang berlebihan dari luar tubuh. Kondisi tersebut menyebabkan sistem pengaturan suhu tubuh tidak bisa menjaga suhu agar tetap normal. Akibatnya, suhu tubuh bisa naik drastis mencapai lebih dari 38,5°C. Peningkatan suhu tubuh bisa terjadi karena faktor-faktor berikut:
merdeka.com
Penyebab Hipertermia
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini, antara lain:
- Peningkatan suhu lingkungan, misalnya akibat gelombang panas
- Peningkatan produksi panas dari dalam tubuh, misalnya akibat aktivitas berlebihan, krisis tiroid, atau efek keracunan obat, seperti obat antikolinegik, obat MDMA, dan obat simpatomimetik
- Tubuh tidak mampu membuang panas, misalnya karena tubuh tidak bisa memproduksi keringat (anhidrosis)
Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertermia, seperti:
- Berusia di bawah 4 tahun atau di atas 65 tahun
- Melakukan aktivitas berat di luar rumah dan terpapar sinar matahari atau panas yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama
- Mengalami dehidrasi
- Mengenakan pakaian ketat di cuaca yang panas
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat diuretik, stimulan, obat penenang, obat antihipertensi, dan obat jantung
- Menderita penyakit tertentu yang menghambat pengeluaran keringat, seperti cystic fibrosis
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Mengalami gangguan elektrolit
- Menderita gangguan medis tertentu, seperti hipertensi, penyakit tiroid, penyakit jantung, dan diabetes insipidus
- Memiliki berat badan berlebih, obesitas, atau berat badan terlalu kurus
Gejala Hipertermia
Gejala hipertermia bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis hipertermia yang dialami. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang bisa muncul pada penderita hipertermia:
- Suhu tubuh lebih dari 38,5°C
- Rasa gerah, haus, dan lelah
- Pusing
- Lemah
- Mual
- Sakit kepala
Selain gejala-gejala di atas, penderita hipertermia juga bisa mengalami gejala lain sesuai dengan jenis hipertermia yang dialami. Berikut ini adalah beberapa jenis hipertermia dan gejala yang menandainya:
- Heat stress: ditandai dengan badan lemas, haus, pusing, sakit kepala, dan mual.
- Heat exhaustion: ditandai dengan kulit pucat dan lembap, keringat berlebihan, denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, muntah, dan pingsan.
- Heatstroke: ditandai dengan kulit kering dan merah, keringat berhenti, denyut jantung tidak teratur, kejang, kebingungan, halusinasi, koma, dan bahkan kematian.
Cara Mencegah Hipertermia
Bagaimana cara mencegah hipertermia adalah pertanyaan yang penting, terutama di cuaca yang panas. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah hipertermia yang bisa Anda lakukan:
- Menghindari paparan suhu panas yang berlebihan dari luar tubuh. Jika harus beraktivitas di bawah sinar matahari, usahakan untuk beristirahat sejenak di tempat yang sejuk dan teduh.
- Mengenakan pakaian yang longgar, tipis, dan berwarna terang saat berada di luar ruangan. Pakaian yang tebal dan ketat bisa meningkatkan produksi panas tubuh dan menghambat pengeluaran keringat.
- Menggunakan tabir surya, topi, atau payung saat berada di bawah sinar matahari. Hal ini bisa melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari yang bisa menyebabkan luka bakar dan meningkatkan suhu tubuh.
- Mengonsumsi air putih yang cukup, terutama saat beraktivitas di cuaca panas. Air putih bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh yang bisa hilang akibat keringat. Hindari minuman beralkohol, kafein, atau gula yang berlebihan karena bisa menyebabkan dehidrasi.
- Menghindari aktivitas fisik yang berat di cuaca panas. Aktivitas fisik yang berat bisa meningkatkan produksi panas tubuh dan membebani sistem pengatur suhu tubuh. Jika harus berolahraga, lakukan pada pagi atau sore hari, dan jangan lupa untuk minum air putih sebelum, selama, dan sesudah berolahraga.
- Menjaga kesehatan tubuh dan mengobati penyakit yang mendasari jika ada. Beberapa penyakit, seperti hipertensi, penyakit tiroid, penyakit jantung, dan diabetes insipidus bisa meningkatkan risiko hipertermia. Selain itu, beberapa obat-obatan, seperti obat diuretik, stimulan, obat penenang, obat antihipertensi, dan obat jantung juga bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk menurunkan suhu.
Komplikasi Hipertermia
Komplikasi hipertermia adalah akibat-akibat yang bisa terjadi jika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Komplikasi ini bisa berbahaya bagi kesehatan dan nyawa seseorang. Berikut ini adalah beberapa komplikasi hipertermia yang perlu diketahui:
- Kerusakan sel-sel otot (rhabdomyolisis). Suhu tubuh yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel otot yang mengeluarkan protein mioglobin ke dalam darah. Mioglobin bisa menyumbat ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
- Gagal ginjal. Selain akibat mioglobin, gagal ginjal juga bisa terjadi karena dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kerusakan jaringan tubuh akibat hipertermia.
- Perdarahan. Suhu tubuh yang tinggi bisa mengganggu fungsi trombosit, sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Akibatnya, penderita hipertermia bisa mengalami perdarahan di berbagai bagian tubuh.
- Koma. Suhu tubuh yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada otak dan sistem saraf. Akibatnya, penderita hipertermia bisa mengalami kebingungan, halusinasi, kejang, dan koma.
- Kematian. Suhu tubuh yang tinggi bisa menyebabkan kegagalan multiorgan, syok, dan kematian. Kematian akibat hipertermia biasanya terjadi pada penderita heatstroke, yaitu jenis hipertermia yang paling berat.