Mengapa Kepanasan Bisa Buat Kita Menjadi Sakit Kepala?
Kondisi panas yang terik bisa membuat kita mengalami sakit kepala. Ini alasannya.
Ketika suhu mulai meningkat, banyak orang mulai merasa pusing atau sakit kepala. Pada hari musim panas yang terik di pantai, misalnya, Anda mungkin sedang bersantai di bawah sinar matahari, menikmati pemandangan laut, tetapi tiba-tiba, Anda merasakan denyutan di pelipis. Pertanyaannya, mengapa panas sering kali memicu sakit kepala?
Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa tingkat sakit kepala meningkat seiring dengan naiknya suhu udara. Namun, menurut Dr. Nolan Pearson, seorang spesialis saraf di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, penyebab utama sakit kepala di musim panas sebenarnya bukan semata-mata panas itu sendiri, melainkan perubahan lingkungan dan gaya hidup yang sering menyertainya.
-
Kenapa sakit kepala bisa terjadi di cuaca panas? Cuaca panas dapat memicu sakit kepala karena dapat menyebabkan dehidrasi, peningkatan tekanan darah, dan peradangan pada pembuluh darah di otak.
-
Apa solusi mengatasi sakit kepala akibat cuaca panas? Yuk, cari tahu bersama solusi melawan sakit kepala akibat cuaca panas.
-
Kenapa cuaca panas bahaya untuk kesehatan? Cuaca panas yang ekstrem dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Paparan sinar matahari yang berlebihan dan suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
-
Apa dampak cuaca panas pada tubuh? 'Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik,' terang Faisal dilansir dari Antara.
-
Apa yang tubuh rasakan saat panas? Saat cuaca panas, tubuh cenderung lebih cepat merasa lelah dan memiliki risiko mengalami dehidrasi.
-
Dampak apa aja dari cuaca panas ke emosi? Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan kognisi sehingga perasaan mudah marah dan frustasi bermunculan.
"Cuaca sering kali menjadi salah satu dari empat atau lima pemicu utama yang dilaporkan orang-orang," ujar Pearson dilansir dari Live Science.
"Namun, saya berpendapat bahwa ini lebih mungkin disebabkan oleh hal-hal lain yang berkaitan dengan cuaca panas, bukan panasnya sendiri."
Penelitian yang mengaitkan panas dengan sakit kepala umumnya hanya menunjukkan adanya korelasi, bukan sebab-akibat. Misalnya, studi yang menganalisis tingkat kunjungan rumah sakit akibat sakit kepala pada berbagai bulan dalam setahun sering menemukan bahwa sakit kepala lebih umum terjadi di musim panas. Namun, hal ini tidak serta merta membuktikan bahwa panas adalah penyebab langsungnya. Faktor lain seperti kualitas udara, paparan cahaya, atau perubahan pola aktivitas juga dapat berperan dalam memicu sakit kepala.
Pemicu Sakit Kepala Akibat Cuaca Panas
Salah satu pemicu utama sakit kepala di cuaca panas adalah kualitas udara yang buruk. Gelombang panas dapat memperburuk kualitas udara, karena panas menyebabkan unsur kimia di udara berubah menjadi ozon, gas tak berwarna yang berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan. Selain itu, sistem tekanan udara yang didorong oleh cuaca panas bisa membuat polutan dari pembangkit listrik batu bara atau mobil mengendap di atas kota, bukan terbawa angin.
Tak hanya itu, paparan sinar matahari yang lebih lama dan lebih intens di bulan-bulan yang lebih panas juga bisa memicu sakit kepala. Hubungan antara paparan cahaya dan sakit kepala cukup kompleks. Walaupun beberapa penelitian menunjukkan bahwa cahaya terang bukanlah pemicu langsung sakit kepala, orang yang rentan migrain sering kali lebih sensitif terhadap cahaya terang selama serangan terjadi. Oleh karena itu, matahari yang terik di musim panas dapat memperparah sakit kepala yang sudah ada.
Selain itu, cuaca panas sering kali mengganggu rutinitas seseorang, yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya sakit kepala. Misalnya, banyak orang lupa untuk minum air lebih banyak saat cuaca panas, sehingga menyebabkan dehidrasi, yang merupakan pemicu sakit kepala yang sudah dikenal luas. Selain itu, banyak orang mengalami penurunan nafsu makan di saat panas, dan fluktuasi kadar gula darah akibat jarang makan bisa memicu sakit kepala.
Yang tak kalah penting, panas juga bisa mengganggu pola tidur seseorang. "Tidur yang baik dan nyenyak biasanya terjadi di lingkungan yang lebih sejuk," kata Pearson. Ketika tidur terganggu, misalnya karena suhu tubuh yang terlalu panas di malam hari, risiko untuk mengalami migrain dan sakit kepala klaster pun meningkat secara signifikan.
Pada akhirnya, sakit kepala di musim panas bukan hanya soal suhu tinggi. Kombinasi dari kualitas udara yang buruk, paparan sinar matahari yang berlebihan, dehidrasi, dan gangguan tidur menjadi faktor-faktor yang dapat memicu sakit kepala. Mengidentifikasi dan mengelola pemicu ini bisa menjadi langkah penting untuk mencegah sakit kepala selama cuaca panas.