Cara Mencegah Heatstroke saat Cuaca Terik, Cegah Komplikasi pada Organ
Salah satu kondisi yang dapat muncul akibat paparan panas berlebih adalah heatstroke, yaitu kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mampu mengatur suhu internal.
Jangan sepelekan paparan matahari. Meski sudah terbiasa, tapi jika terasa sangat terik, maka segera lakukan tindakan pencegahan.
Cara Mencegah Heatstroke saat Cuaca Terik, Cegah Komplikasi pada Organ
Cuaca terik dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan kita, terutama ketika kita tidak mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dari dampaknya. Salah satu kondisi yang dapat muncul akibat paparan panas berlebih adalah heatstroke, suatu keadaan yang terjadi ketika tubuh kita tidak mampu lagi mengatur suhu internal dengan baik. Heatstroke dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
-
Bagaimana cara mencegah heatstroke? Berikut adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah heatstroke:Berendam dengan air dingin: Mandi air dingin atau berendam terbukti efektif dalam menurunkan suhu inti tubuh dengan cepat. Semakin cepat Anda berendam, semakin kecil risiko kematian dan kerusakan organ.Pendinginan evaporasi: Teknik pendinginan evaporasi melibatkan kontak langsung antara udara dan air. Anda dapat menyiram atau menyemprotkan air dingin ke seluruh tubuh. Tunggu sampai air menguap dan mendinginkan tubuh Anda. Kompres dingin: Anda juga dapat menggunakan kompres dingin di area selangkangan, leher, dan punggung untuk menurunkan suhu tubuh.Konsumsi obat pelemas otot: Jika cara di atas tidak dapat mengatasi heatstroke atau justru membuat tubuh Anda menggigil, dokter mungkin meresepkan obat pelemas otot seperti benzodiazepin.
-
Bagaimana mencegah heat stroke? Sering Minum Pastikan untuk terus memperbanyak konsumsi air mineral saat kondisi cuaca panas, terlebih buat yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Bahkan saat nggak haus sekalipun. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi, sehingga tubuh tetap bisa mempertahankan suhunya lewat proses penguapan dari keringat.
-
Bagaimana cara menghindari heat stroke? 'Secara umum, jumlah konsumsi air memang disebutkan 8 sampai 10 gelas per hari, tetapi dengan kondisi dehidrasi yang saat ini banyak terjadi, kita harus bisa meningkatkan sampai 3 liter per hari,' jelas Prof. Ari.
-
Bagaimana cara mengobati heatstroke? Segera lakukan perawatan medis.Tetap bersama penderita hingga bantuan medis tiba.Pindahkan penderita ke tempat yang teduh dan sejuk, serta lepaskan pakaian yang berlebihan.Dinginkan penderita dengan menggunakan air dingin atau mandi es jika memungkinkan.Basahi kulit penderita dengan air dingin atau letakkan kain basah dingin di kulit.Pasang kain basah dingin atau es di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan penderita.
-
Apa itu heat stroke? Heat stroke atau sengatan panas bisa terjadi saat suhu tubuh seseorang mengalami peningkatan drastis, hingga di atas 40 derajat dalam waktu yang cepat. Gara-gara kondisi tersebut, sistem internal tubuh pun perlahan mulai mati.
-
Bagaimana cara mencegah heatstroke pada anak? Setelah pulih dari heatstroke, tindakan pencegahan termasuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada jam-jam terpanas, minum cukup cairan, dan mengenakan pakaian yang sesuai.
Apa Itu Heatstroke?
Heatstroke adalah kondisi yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. Itulah kenapa, kondisi ini harus dicegah dan ditangani dengan segera. Heatstroke adalah kondisi yang disebabkan karena tubuh Anda kepanasan, biasanya akibat paparan atau aktivitas fisik yang berkepanjangan di suhu tinggi. Bentuk cedera akibat panas yang paling parah ini, heatstroke, dapat terjadi jika suhu tubuh Anda naik hingga 104 F (40 derajat C) atau lebih tinggi. Kondisi ini umumnya terjadi pada bulan-bulan di musim panas.
Gejala Heatstroke
Gejala-gejala heatstroke meliputi: • Suhu tubuh tinggi. Suhu tubuh inti 104 F (40 C) atau lebih tinggi, yang diperoleh dengan termometer rektal, adalah tanda utama heatstroke. • Perubahan keadaan mental atau perilaku. Kebingungan, gelisah, bicara cadel, mudah tersinggung, delirium, kejang, dan koma dapat terjadi akibat heatstroke.
Gejala lainnya: • Perubahan dalam berkeringat. Heatstroke karena cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh. Namun, heatstroke yang dikarenakan olahraga berat, kulit akan terasa kering atau sedikit lembap. • Mual dan muntah. • Kulit memerah, yang mungkin terjadi saat suhu tubuh meningkat. • Pernapasan cepat. Pernapasan Anda mungkin menjadi cepat dan dangkal. • Detak jantung cepat. Denyut nadi mungkin meningkat secara signifikan karena stres panas memberikan beban besar pada jantung Anda untuk membantu mendinginkan tubuh Anda. • Sakit kepala, yang mungkin membuat kepala berdenyut.
Cara Mencegah Heatstroke
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah heatstroke saat cuaca panas terik: • Minum banyak cairan, terutama jika Anda aktif atau berolahraga. Ini akan membantu tubuh Anda berkeringat untuk menjaga suhu tubuh normal. Tapi untuk memenuhi kebutuhan cairan, hindari minuman manis dan alkohol. • Kenakan pakaian berwarna terang, ringan, dan longgar. Pakaian yang berlebihan atau ketat tidak akan memungkinkan tubuh Anda mendingin dengan baik.
• Hindari matahari antara pukul 11.00 dan 15.00. Ini adalah waktu terpanas dalam sehari, dan paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko heatstroke.
• Hindari olahraga ekstrem. Jangan berolahraga selama jam-jam terpanas dalam sehari, biasanya antara pukul 10.00 dan 17.00, dan buat waktu pemulihan yang lebih lama setelah olahraga ketika panas dan saat dalam kelembapan tinggi. • Temukan lingkungan yang sejuk. Jika Anda tidak memiliki AC atau mobil ber-AC, cobalah untuk: menghindari waktu di bawah sinar matahari langsung, menyemprotkan diri dengan air dingin dan duduk di depan kipas angin, mandi atau mandi air dingin, dan meletakkan bungkus es atau handuk basah dingin di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.
Komplikasi Heatstroke
Heatstroke adalah kondisi yang mengancam jiwa karena berpotensi menyebabkan disfungsi multi-organ. Beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan dari heatstroke antara lain:
• Kerusakan sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan kejang, koma, atau kematian • Cedera hati dengan ikterus dan koagulopati yang terkait, yaitu gangguan pembekuan darah akibat kerusakan fungsi hati • Rhabdomyolysis dengan myoglobinuria dan cedera ginjal, yaitu kerusakan otot yang menyebabkan pelepasan protein myoglobin ke dalam darah dan urin, yang dapat merusak ginjal • Kelainan jantung dengan aritmia, serangan jantung, atau edema paru, yaitu penumpukan cairan di paru-paru akibat gagal jantung