Mengapa Anak Memiliki Teman Imajinasi? Ketahui Hingga Usia Berapa Hal Ini Terjadi
Banyak anak memiliki teman imanjinasi di masa kecil mereka, namun apa sebenarnya itu dan hingga usia berapa mereka memilikinya?
Teman imajinasi adalah fenomena yang umum terjadi pada anak-anak. Banyak orang tua khawatir jika anak mereka memiliki teman imajinasi, namun, sebenarnya ini adalah bagian normal dari perkembangan anak.
Dilansir dari WebMD, teman imajinasi bisa berupa anak lain, makhluk mitos, hewan, mainan yang hidup, atau bentuk lain dari teman imajinasi. Pada umumnya, tidak perlu khawatir jika anak memiliki teman imajinasi. Membuat teman khayalan adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak, terutama karena teman-teman ini selalu siap untuk bermain kapan saja.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Bagaimana cara anak tersebut menganiaya ibunya? Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang anak menganiaya ibu kandungnya dengan cara ditampar dan diseret di Pekanbaru.
-
Mengapa anak tersebut menganiaya ibunya? Kemudian H menakut-nakuti ibu tersebut supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka ibunya. "Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri H. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat, nah baru sekarang video itu viral," kata Bery.
-
Siapa yang tampak dekat dengan anak sambungnya? Dari pernikahannya, Willy dan Rumiyati dikaruniai dua orang anak, River Rahman Dozan dan Moana Rahman Dozan. Rumiyati juga tampak dekat dengan dua anak sambungnya, Leon Rahman Dozan dan Nabila Rahman Dozan.
Seiring anak mencapai usia dua atau tiga tahun, imajinasi mereka berkembang, dan mereka mulai bermain pura-pura. Banyak anak menyadari bahwa teman-teman ini tidak benar-benar ada, tetapi mereka merasakan kenyamanan nyata dari hubungan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 65 persen anak-anak memiliki teman imajinasi pada suatu saat sebelum mereka berusia tujuh tahun.
Mengapa Anak Memiliki Teman Imajinasi?
Ada berbagai alasan mengapa anak-anak mengembangkan teman imajinasi. Orang tua mungkin mengira bahwa anak mereka kesepian atau mengalami stres jika memiliki teman imajinasi. Namun, ini tidak selalu terjadi. Anak-anak bisa menciptakan teman imajinasi untuk berlatih keterampilan sosial baru mereka atau untuk memproses pengalaman yang mereka lihat dan alami.
Beberapa alasan anak menciptakan teman imajinasi antara lain:
Dukungan Emosional: Teman imajinasi bisa mendengarkan dan mendukung mereka.
Teman Bermain: Menyediakan teman bermain yang selalu ada.
Eksplorasi Keterampilan Baru: Mencoba hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan sendiri.
Kepemilikan Pribadi: Memiliki teman yang hanya milik mereka.
Tanpa Penghakiman: Menjadi seseorang yang tidak menghakimi atau menemukan kesalahan dalam diri mereka.
Berapa Lama Teman Imajinasi Bertahan?
Tidak ada batasan waktu yang pasti tentang berapa lama seorang anak akan mempertahankan teman imajinasi mereka. Anak akan berhenti bermain dengan teman khayalannya saat mereka merasa siap. Banyak anak yang mempertahankan teman imajinasi mereka selama beberapa bulan, namun ada juga yang membutuhkannya selama beberapa tahun.
Kapan Teman Imajinasi Menjadi Masalah?
Sebagian besar waktu, memiliki teman imajinasi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika Anda melihat tanda-tanda bahwa perkembangan anak terganggu, cobalah menetapkan batasan. Awalnya, dukunglah anak saat mereka menciptakan hubungan dengan teman imajinasinya. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.
Tanda peringatan bahwa teman imajinasi mungkin berdampak negatif pada perkembangan anak bisa berupa:
Kecemasan Ekstrem: Anak sangat cemas saat berada di sekitar anak lain.
Pengulangan Trauma: Sering menceritakan pengalaman traumatis secara rinci kepada teman imajinasi.
Perilaku Menyakitkan: Tindakan menyakitkan atau tidak dapat diterima yang disalahkan pada teman imajinasi.
Ketakutan pada Teman Imajinasi: Anak merasa takut pada teman imajinasinya.
Perubahan Kebiasaan: Perubahan yang tidak bisa dijelaskan dalam pola makan atau tidur anak.
Usia yang Tidak Wajar: Memiliki teman imajinasi di atas usia 12 tahun.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini atau kekhawatiran lainnya, konsultasikan dengan dokter mereka. Kebiasaan dan perilaku anak akan berubah seiring pertumbuhan mereka, namun bisa ada masalah psikologis atau penyebab lain yang mendasari.