Junk Food dan Minuman Manis Bukan Satu-satunya Penyebab Gagal Ginjal Hingga Cuci Darah pada Anak
Walau selalu disebut sebagai penyebabnya, namun gagal ginjal tidak selalu disebabkan junk food dan minuman manis.
Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan kabar banyaknya pasien anak di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) yang harus menjalani cuci darah. Hal tersebut ternyata bukan hanya disebabkan oleh konsumsi junk food atau minuman manis kemasan, tetapi juga oleh berbagai faktor lainnya.
Dokter spesialis anak Marissa Tania Stephanie Pudjiadi dari Eka Hospital BSD menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM bukanlah fenomena baru. RSCM merupakan rumah sakit rujukan akhir untuk pasien-pasien anak dengan penyakit kronis.
-
Makanan apa saja yang bisa menyebabkan gagal ginjal? Konsumsi makanan dan minuman penyebab gagal ginjal meliputi makanan tinggi garam, protein hewani, kadar fosfor tinggi, minuman berkafein atau beralkohol. Sedangkan, kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan penyakit ginjal meliputi kekurangan asupan air, merokok, dan menahan buang air kecil terlalu lama.
-
Makanan apa yang baik untuk ginjal anak? Makanan yang dianjurkan meliputi: Buah dan Sayuran: Sumber serat dan antioksidan yang baik, membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi risiko penyakit. Protein Sehat: Pilih sumber protein yang rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan. Hindari daging olahan yang tinggi garam dan lemak jenuh. Karbohidrat Kompleks: Konsumsi biji-bijian utuh seperti nasi merah, quinoa, dan roti gandum yang dapat memberikan energi dan serat.
-
Gimana cegah gagal ginjal pada anak? Mencegah gagal ginjal pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan perhatian terhadap kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal pada anak? Untuk mencegah gagal ginjal pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua, antara lain: Rutin berolahraga. Olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan ginjal dengan cara meningkatkan sirkulasi sel-sel kekebalan. Olahraga juga dapat membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah anak, yang merupakan faktor risiko gagal ginjal. Memenuhi kebutuhan cairan. Air sangat penting untuk fungsi ginjal. Cairan tersebut membantu membuang limbah dan racun di dalam tubuh melalui urine. Pastikan anak memenuhi kebutuhan cairannya, terutama saat mereka berkegiatan aktif atau saat cuaca sedang terik. Hindari minuman manis, soda, jus, dan minuman kemasan lainnya yang mengandung gula berlebih. Membatasi asupan gula, garam, dan natrium. Gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes dan membebani fungsi ginjal. Garam dan natrium berlebih dapat membuat tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani organ-organ tubuh, termasuk pembuluh darah dan ginjal. Tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal seiring bertambahnya usia anak-anak. Menghindari paparan infeksi. Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian dari ginjal yang bertugas menyaring darah dan mengeluarkan urine. Untuk mencegah infeksi, pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit. Menggunakan obat secara rasional. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter. Beberapa contoh obat yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut pada anak adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat antikejang, obat antibiotik, obat antijamur, obat antimalaria, obat antiviral, obat kemoterapi, dan obat kontrasepsi. Konsultasi seputar masalah genetik. Beberapa penyakit ginjal pada anak disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, seperti penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjal multikistik, asidosis tubulus ginjal, dan sindrom Alport. Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
-
Mengapa penyakit ginjal polikistik bisa menyebabkan gagal ginjal pada anak? Penyakit ginjal polikistik, yaitu gangguan ginjal yang ditandai dengan adanya banyak kista di dalam ginjal. Kista ini bisa membuat ginjal bengkak dan merusak jaringan ginjal yang normal. Penyakit ini biasanya bersifat keturunan.
-
Mengapa junk food berbahaya untuk anak? Anak-anak adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang dan berkualitas. Namun, banyak anak-anak yang lebih menyukai junk food, yaitu makanan yang rendah nutrisi, tetapi tinggi lemak, gula, dan garam.
"Sebenarnya enggak tiba-tiba banyak (pasien anak) gagal ginjal, kenapa banyak, karena RSCM adalah rumah sakit rujukan. Jadi, semua fasilitas pendukung ujungnya akan ada di RSCM," ujar Marissa.
Situasi di rumah sakit rujukan lainnya mungkin serupa, dengan banyaknya pasien anak yang memerlukan penanganan gagal ginjal. Namun, keadaan ini berbeda dengan tahun 2022-2023, saat lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak terjadi akibat penggunaan obat sirup yang mengandung EG/DEG.
"Itu memang tiba-tiba tinggi. Tapi kalau yang kali ini, kebetulan RSCM adalah rujukan nasional tertinggi, dan kasus di sana juga banyak. Jadi, itu tidak tiba-tiba," ungkap Marissa.
Peran Pola Makan dan Aktivitas Fisik
Meskipun banyak faktor yang dapat menyebabkan gagal ginjal, pola makan dan aktivitas fisik anak tetap perlu diperhatikan. Dokter anak tetap harus mengingatkan orang tua untuk menjaga asupan makanan dan minuman anak, serta memastikan anak tetap aktif.
"Aktivitas anak harus tetap dilakukan. Jangan biasakan anak bermalas-malasan, rebahan, begitu ya, jangan. Juga atur asupan makannya, tidak baik juga memberikan lebih banyak instan, yang manis, asin, dan juga kemasan," kata Marissa.
Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Gagal ginjal pada anak dapat dibagi menjadi dua jenis: gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba, sering kali akibat sakit berat seperti diare akut, infeksi berat, atau syok demam berdarah.
"Kalau gagal ginjal akut, itu sifatnya tiba-tiba. Seorang anak, tiba-tiba mengalami sakit berat. Misalnya diare akut, infeksi berat, syok demam berdarah, itu saat itu bisa tiba-tiba mengalami gagal ginjal, kondisi seperti ini bisa disebut gagal ginjal akut," jelas Marissa.
Pada kasus gagal ginjal akut, kondisi ini bisa sembuh sepenuhnya dan fungsi ginjal kembali normal, sehingga tidak bisa dikaitkan dengan pola makan atau gaya hidup.
Sebaliknya, gagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara perlahan. "Pada gagal ginjal kronis ini dibagi dari stadium 1 sampai terburuk di stadium 5. Pada stadium 1 hingga 2, pasien tidak akan ada gejala sama sekali, jadi bisa saja anak ataupun orang tua tidak menyadari sama sekali kalau dia mengalami gagal ginjal," ungkap Marissa.
Gejala baru muncul pada stadium 3 hingga 5, di mana fungsi ginjal sangat menurun, dan pada stadium akhir, ginjal mungkin hanya berfungsi 10 persen atau kurang, sehingga memerlukan tindakan cuci darah.
Kaitan dengan Pola Hidup
Gagal ginjal kronis sering kali dikaitkan dengan penyakit lain seperti hipertensi, penyakit bawaan ginjal, atau obesitas yang menyebabkan diabetes.
"Apakah pola hidup ada hubungannya? Bisa ada, tetapi dia hubungannya untuk jangka panjang. Jadi bukan sekedar salah makan langsung sakit ginjal. Kecuali, kondisi seperti beberapa waktu lalu, dia minum obat yang mengandung pengawet buatan yang tinggi, sehingga toxic, itu yang menyebabkan gagal ginjal," jelas Marissa.
Peran Minuman Kemasan
Adakah minuman kemasan berpengaruh pada gagal ginjal? Marissa menekankan pentingnya memeriksa sertifikasi atau izin dari BPOM pada kemasan minuman.
"Kalau dia diminum dengan jumlah yang sedikit, dia tidak akan menimbulkan kegagalan ginjal. Tetapi kalau diminumnya jangka panjang, pasti ada efek," katanya. Efek ini, seperti obesitas atau hipertensi, bisa berpengaruh pada kesehatan ginjal anak dalam jangka panjang.