6 Cara Jaga Kesehatan Ginjal Anak, Jauhkan dari Ancaman Cuci Darah
Pada anak, kesehatan ginjal perlu dijaga dengan melakukan sejumlah cara.
Kesehatan ginjal merupakan aspek penting yang harus dijaga sejak dini untuk menghindari masalah serius seperti gagal ginjal yang memerlukan cuci darah. Salah satu penyebab utama kebutuhan cuci darah pada anak adalah gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi minuman manis dan makanan tinggi garam. Beberapa pekan terakhir, topik cuci darah pada anak ramai diperbincangkan di media sosial, menyoroti peningkatan jumlah anak yang harus menjalani prosedur ini.
Cuci darah, atau hemodialisa, adalah terapi pengganti ginjal pada pasien gagal ginjal kronik. Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, cuci darah adalah proses pembersihan darah dari sampah sisa metabolisme dan cairan berlebih dengan bantuan ginjal buatan dan mesin hemodialisa. Dalam konteks anak-anak, cuci darah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan bawaan, penyakit autoimun seperti lupus, dan gaya hidup tidak sehat.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal pada anak? Untuk mencegah gagal ginjal pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua, antara lain: Rutin berolahraga. Olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan ginjal dengan cara meningkatkan sirkulasi sel-sel kekebalan. Olahraga juga dapat membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah anak, yang merupakan faktor risiko gagal ginjal. Memenuhi kebutuhan cairan. Air sangat penting untuk fungsi ginjal. Cairan tersebut membantu membuang limbah dan racun di dalam tubuh melalui urine. Pastikan anak memenuhi kebutuhan cairannya, terutama saat mereka berkegiatan aktif atau saat cuaca sedang terik. Hindari minuman manis, soda, jus, dan minuman kemasan lainnya yang mengandung gula berlebih. Membatasi asupan gula, garam, dan natrium. Gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes dan membebani fungsi ginjal. Garam dan natrium berlebih dapat membuat tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani organ-organ tubuh, termasuk pembuluh darah dan ginjal. Tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal seiring bertambahnya usia anak-anak. Menghindari paparan infeksi. Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian dari ginjal yang bertugas menyaring darah dan mengeluarkan urine. Untuk mencegah infeksi, pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit. Menggunakan obat secara rasional. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter. Beberapa contoh obat yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut pada anak adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat antikejang, obat antibiotik, obat antijamur, obat antimalaria, obat antiviral, obat kemoterapi, dan obat kontrasepsi. Konsultasi seputar masalah genetik. Beberapa penyakit ginjal pada anak disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, seperti penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjal multikistik, asidosis tubulus ginjal, dan sindrom Alport. Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
-
Gimana cegah gagal ginjal pada anak? Mencegah gagal ginjal pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan perhatian terhadap kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Menjaga kesehatan ginjal adalah langkah penting untuk mencegah penyakit ginjal dan memastikan fungsi ginjal tetap optimal.
-
Bagaimana menjaga ginjal anak saat hamil? Direktur Utama RSCM Soejono mengingatkan, para perempuan untuk tidak merokok dan rajin mengonsumsi makanan bergizi demi kesehatan masa depan anaknya.'Dimulai sebelum perempuan itu hamil. Supaya hemoglobin dan kalsium darah sehat,' ungkapnya dilansir dari antaranews (26/7/2024).
-
Makanan apa yang baik untuk ginjal anak? Makanan yang dianjurkan meliputi: Buah dan Sayuran: Sumber serat dan antioksidan yang baik, membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi risiko penyakit. Protein Sehat: Pilih sumber protein yang rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan. Hindari daging olahan yang tinggi garam dan lemak jenuh. Karbohidrat Kompleks: Konsumsi biji-bijian utuh seperti nasi merah, quinoa, dan roti gandum yang dapat memberikan energi dan serat.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menjelaskan beberapa penyebab utama anak membutuhkan cuci darah. "Pada kasus ini, anak tersebut sudah sejak lahir memiliki kelainan pada ginjal atau ada kista," jelas Piprim.
Selain itu, anak dengan lupus juga bisa mengalami kerusakan ginjal yang berujung pada kebutuhan cuci darah. Piprim juga menyoroti bahwa gaya hidup tidak sehat, terutama pada anak dengan obesitas, dapat meningkatkan risiko gagal ginjal.
"Anak-anak yang obesitas mengalami low grade inflammation atau inflamasi derajat rendah yang berlangsung secara kronik, lalu ditambah dengan faktor lain seperti hipertensi, ini bisa merusak ginjal dan lama-kelamaan menyebabkan ginjal rusak yang perlu cuci darah," tambahnya.
Cara Jaga Kesehatan Ginjal Anak
Untuk menjaga kesehatan ginjal anak dan menghindarkan mereka dari ancaman cuci darah, dr. Piprim menyarankan beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan oleh orang tua:
Biasakan Minum Air Putih
Pastikan anak mengonsumsi air putih yang cukup setiap hari. Anak dengan berat badan sekitar 20 kg membutuhkan setidaknya 1,5 liter air per hari. Air putih membantu ginjal berfungsi dengan baik dan mencegah dehidrasi yang dapat merusak ginjal.
Hindari Minuman Manis
Minuman manis tinggi gula yang banyak ditemukan di warung dan minimarket harus dihindari. "Hindarkan dari minuman manis, baik manis karena gula maupun pemanis seperti sirup jagung yang banyak terdapat pada soft drink di minimarket yang ratusan jenisnya baik dalam bentuk gelas atau botol," tegas Piprim. Minuman manis dapat menyebabkan obesitas dan diabetes yang berisiko merusak ginjal.
Batasi Asupan Garam
Penggunaan garam yang berlebihan harus dihindari. Anak di bawah usia satu tahun sebaiknya diberi garam sesedikit mungkin, dan seiring bertambahnya usia, asupan garam harus tetap dibatasi. "Ini juga bijak jangan terlalu berlebihan," kata Piprim, mengingatkan pentingnya pengendalian konsumsi garam.
Konsumsi Obat Harus dengan Nasihat Dokter
Beberapa obat bisa berpotensi membahayakan ginjal. Oleh karena itu, obat-obatan harus dikonsumsi dengan advis dari dokter. "Obat-obatan tertentu bisa berpotensi bahayakan ginjal maka jangan sembarang mengonsumsi obat. Harus ada advis dari dokter," jelas Piprim.
Segera Atasi Obesitas
Anak yang mengalami obesitas harus segera ditangani untuk mencegah penyakit degeneratif di kemudian hari. "Penelitian di Jogja menunjukkan bahwa 90 persen anak remaja yang obesitas mengalami resistensi insulin, yang berarti dalam beberapa tahun ke depan bisa berubah menjadi diabetes dan penyakit metabolik lainnya," kata Piprim. Pengendalian berat badan sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal.
Biasakan Olahraga Sejak Kecil
Anak harus dibiasakan berolahraga sejak dini. Tidak perlu latihan berlebihan, namun olahraga yang teratur sangat baik untuk sirkulasi darah dan kesehatan organ-organ tubuh termasuk ginjal.
"Upayakan anak sejak dini sudah berolahraga tidak perlu overtraining tapi tidak juga kekurangan. Pada saat olahraga, aliran darah beredar dengan cepat yang baik untuk organ-organ tubuh seperti jantung dan ginjal," jelas Piprim. Orang tua harus menjadi contoh bagi anak agar mereka semangat berolahraga.