Menuntut ilmu terlalu tinggi bisa memicu stres?
Orang-orang overeducated juga merasa pekerjaannya kurang membanggakan. Itulah penyebab dari depresi mereka.
Selama ini, orang-orang dengan pendidikan rendah cenderung mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena keterampilan yang kurang memadai. Namun ternyata penelitian terbaru mengungkap kalau menuntut ilmu terlalu tinggi juga bisa memicu stres. Bagaimana bisa?
Mereka yang menuntut ilmu tinggi-tinggi bisa dibilang sebagai 'overeducated'. Maksudnya, orang-orang tersebut mengenyam pendidikan terlalu lama dari syarat pekerjaan yang ditawarkan. Tipe orang overeducated itulah yang akhirnya berisiko tinggi mudah menderita depresi, demikian menurut para peneliti.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Mengapa distimia dianggap sebagai contoh depresi? Distimia Salah satu contoh depresi adalah distimia. Kondisi ini bisa berlangsung selama dua tahun lebih. Akan tetapi, tingkat keparahan gejalanya bisa lebih ringan ataupun lebih berat dibanding jenis depresi sebelumnya.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, sekitar 16.600 karyawan berusia 25-60 tahun di 21 negara-negara di Eropa terlibat dalam penelitian tersebut.
Peneliti kemudian mengukur tingkat depresi karyawan berdasarkan jawaban dari survei yang telah dilaporkan pada pertemuan rutin American Sociological Association.
"Menuntut ilmu terlalu tinggi terkadang bisa memicu stres. Karena banyak orang akhirnya merasa tidak tertantang dengan pekerjaannya," papar peneliti Piet Bracke dari Ghent University di Belgia.
Orang-orang overeducated juga merasa pekerjaannya kurang membanggakan. Itulah penyebab dari depresi mereka.
Meskipun demikian, Bracke menegaskan kalau mengenyam pendidikan tinggi sama sekali bukan hal buruk dan perlu dihentikan. Maka dari itu, perusahaan memang perlu menolak pelamar yang tergolong 'terlalu sempurna' atau 'overqualified' demi menghindari stres dan depresi dari para karyawan.
Baca juga:
4 Hal yang membuat karyawan tetap loyal, selain uang
Makan siang di meja kerja tingkatkan produktivitas karyawan
Cara pintar keluar dari pekerjaan
5 Alasan untuk mempertimbangkan perubahan karir
Tanda-tanda karyawan yang workaholic