Orang egois lebih mudah cemas dan depresi
Orang yang terlalu banyak fokus pada diri sendiri biasanya lebih mudahh depresi dan merasa cemas.
Orang yang terlalu berfokus pada diri sendiri dan sering menggunakan kata "aku," "diriku," atau "saya" ditengarai lebih mudah merasa depresi dan cemas, ungkap penelitian terbaru. Peneliti menemukan bahwa menggunakan kata ganti "kita" akan menjauhkan seseorang dari depresi.
Hal ini ditemukan oleh peneliti di University of Kassel, Jerman, setelah mengamati 103 wanita dan 15 pria. Kebanyakan partisipan mengalami depresi dan kecemasan. Peneliti menanyakan mengenai masa lalu, hubungan, dan cara mereka melihat diri sendiri.
-
Siapa yang menjelaskan hubungan antara depresi dan kecemasan? "Depresi sering kali disertai dengan kecemasan dan sebaliknya," terang Gill.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja contoh dari depresi yang dijelaskan dalam artikel? 7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Contoh depresi dan penjelasannya penting diketahui setiap orang.
-
Apa yang dimaksud dengan depresi klinis? Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Johannes Zimmerman ini menunjukkan bahwa orang yang terlalu banyak menggunakan kata "aku" atau "saya" lebih muda merasa depresi. Selain itu mereka juga lebih sulit melakukan interaksi dengan berhubungan dengan orang lain dalam kelompok. Orang-orang yang terlalu berfokus pada diri mereka seringkali ingin diperhatikan dan tak bisa sendirian.
Sebaliknya, orang yang sering menggunakan kata "kita' diketahui lebih mudah bergaul dengan orang lain. Mereka juga cenderung memiiki hubungan yang sehat dan jaringan pertemanan yang baik.
"Menggunakan kata ganti pertama tunggal menunjukkan jarak dan eksklusivitas. Sementara menggunakan kata ganti pertama jamak menekankan pada hubungan sosial," ungkap Zimmerman, seperti dilansir oleh Daily Mail (07/05).
Hasil lain dari penelitian ini bahwa orang yang terlalu fokus pada diri sendiri dan egois menjadi terlalu banyak menuntut. Bagi orang yang mudah merasa depresi karena terlalu fokus pada dirinya, Zimmerman menyarankan untuk melakukan olahraga.
Berdasarkan penelitian di University of Colorado Boulder, olahraga bisa mengurangi depresi dan membuat seseorang merasa lebih baik terhadap diri mereka sendiri. Jalan lainnya adalah dengan berhenti bersikap egois dan mementingkan diri sendiri, serta mulai peduli pada orang lain.
(mdk/kun)