Orangtua Tak Perlu Cemas Efek Samping Sementara dari Imunisasi Anak
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengimbau agar orang tua tak perlu merasa takut terhadap efek samping yang mungkin muncul setelah anak mendapatkan imunisasi dasar.
Salah satu hal yang kerap menjadi kekhawatiran orangtua terkait imunisasi anak adalah pada efek samping yang muncul. Walau begitu, hal ini seharusnya tidaklah menjadi kekhawatiran bagi orangtua.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengimbau agar orang tua tak perlu merasa takut terhadap efek samping yang mungkin muncul setelah anak mendapatkan imunisasi dasar.
-
Mengapa penting untuk memberikan imunisasi kepada anak? Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kehilangan pendengaran pada anak. Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), serta vaksin meningitis dan influenza, sangat disarankan untuk melindungi anak dari infeksi yang dapat mempengaruhi pendengaran mereka.
-
Siapa yang mengatakan bahwa imunisasi penting untuk anak dengan PJB? Ahli kardiologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM), dr. Sarah Rafika Nursyirwan, Sp.A(K), menegaskan bahwa imunisasi pada anak-anak dengan PJB sangatlah penting.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak dengan imunisasi? Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
"Memang bisa menyebabkan rewel (ditambah risiko demam), dan itu merupakan istilahnya 'harga' yang harus ditempuh atau harus dibayar untuk mendapatkan manfaat jangka panjang proteksi terhadap penyakit buat anak kita," kata Hartono beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Menurut Hartono, ketakutan orang tua terhadap efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) memang masih menjadi hambatan pada pelaksanaan imunisasi dasar anak di Indonesia.
Berdasarkan penelitian terhadap sekitar 600 anak yang mendapatkan suntikan imunisasi pentavalen pada usia 2-4 bulan, Hartono menjelaskan bahwa efek samping demam tinggi di atas 39 derajat hanya terjadi pada 1 persen anak dan demam 38 derajat hanya 25 persen anak.
Menurut dia, KIPI juga tidak selalu terjadi pada anak-anak setelah mendapatkan imunisasi. Meski begitu, Hartono tetap mengingatkan agar orang tua memastikan kondisi kesehatan anak terlebih dahulu sebelum menerima imunisasi.
Obat penurun demam atau paracetamol dapat disiapkan orang tua apabila anak memang mengalami demam setelah imunisasi. Menurut Hartono, demam yang muncul wajar terjadi dan biasanya paling lama berlangsung selama 24 hingga 48 jam.
Yang perlu diingat, orang tua tak dianjurkan untuk memberikan paracetamol sebelum anak mendapatkan imunisasi dan sebelum demam terjadi. Hartono mengatakan bahwa pemberian obat sebelum waktunya justru akan mengganggu proses pembentukan antibodi.
"Antibodinya terbentuk memang, tetapi tidak setinggi bila tidak diberi paracetamol," ujar Hartono.
Dia juga mengingatkan bahwa paracetamol dibutuhkan saat suhu tubuh anak berada di atas 38 derajat celcius. Saat anak demam, disarankan untuk kompres dengan air hangat dan kenakan pakaian yang tipis.
Demam, kata Hartono, adalah reaksi tubuh ketika menghadapi vaksin yang berisi kuman mati atau kuman yang dilemahkan
"Jadi, ada sistem kekebalan yang dilatih. Untuk nanti kalau dia ketemu musuh betulannya, dia sudah siap," kata Hartono.
Selain masalah efek samping, menurut Hartono, anggapan bahwa vaksin haram disuntikkan pada manusia juga masih menjadi hambatan penerimaan imunisasi di masyarakat. Hartono memastikan bahwa produk akhir vaksin tidak mengandung zat dari babi sama sekali karena sudah melalui proses penyaringan secara berulang-ulang dan sudah difatwa boleh oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2016.
(mdk/RWP)