Pengertian Kemoterapi, Fungsi dan Jenis-Jenisnya
Bagi sebagian orang, fungsi serta jenis-jenis dari kemoterapi mungkin adalah hal yang asing. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai kemoterapi di sini!
Yuk, simak penjelasan lengkap tentang kemoterapi!
Pengertian Kemoterapi, Fungsi dan Jenis-Jenisnya
Kemoterapi merupakan pengobatan yang dijalankan menggunakan obat-obatan. Tujuan utama dari kemoterapi ini adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh manusia.
Obat kemoterapi dapat diberikan melalui mulut, kulit, pembuluh darah, atau jalur lain. Jenis-jenis dari kemoterapi pun cukup beragam. Hal ini kemudian menjadi penting untuk dikenali dan dipahami.
-
Apa manfaat utama kemoterapi bagi pasien kanker? Kemoterapi memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak pasien kanker. Setelah menjalani kemoterapi, mayoritas pasien menunjukkan respons positif. Ada yang merespons penuh dengan hilangnya tumor sepenuhnya, sementara yang lain merespons secara parsial, di mana diameter tumor berkurang lebih dari 30 persen.
-
Bagaimana cara kerja kemoterapi dalam membunuh sel kanker? Kemoterapi menargetkan sel kanker yang tumbuh cepat ini. Obat-obatan tersebut akan membunuh sel-sel ini atau setidaknya menghentikan perkembangbiakannya. Proses ini dilakukan dengan memutus bagian tertentu dari siklus sel.
-
Kenapa kemoterapi menjadi momok menakutkan bagi banyak pasien kanker? Efek samping yang berpotensi muncul menjadi salah satu penyebab utama ketakutan ini.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mengobati kanker sarkoma? Pengobatan untuk sarkoma jaringan lunak dapat meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan pembedahan.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
Tujuan dari Kemoterapi
Tujuan kemoterapi adalah untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Kemoterapi ini juga dapat mengurangi gejala nyeri bagi penderita kanker, sebab pengobatan tersebut membantu mengecilkan ukuran tumor kanker. Tujuan utama kemoterapi setidaknya dapat dibagi ke dalam 3 tahap, sesuai dengan seberapa lanjut stadium kanker.
- Penyembuhan, saat kemoterapi berhasil menghancurkan seluruh sel kanker di dalam tubuh maka pengobatan tersebut dianggap sebagai penyembuhan.
- Kelola, saat stadium kanker semakin lanjut dan penyembuhan tampak tidak memungkinkan, maka kemoterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
- Kenyamanan, saat kanker mencapai stadium paling akhir maka kemoterapi dapat digunakan untuk meringankan gejalanya.
Terdapat beberapa jenis kemoterapi yang masing-masing dapat melawan sel kanker dengan cara yang berbeda-beda.
Jenis-jenis Kemoterapi
- Agen alkilasi, mencegah sel kanker berkembang biak
- Antimetabolit, mengganggu DNA dan RNA sel kanker
- Antibiotik Anti Tumor, mengubah DNA di dalam sel kanker
- Inhibitor Topoisomerase, obat dari tumbuhan (alkaloid tumbuhan) yang mengganggu DNA sel kanker
- Inhibitor Mitotik, alkaloid tumbuhan yang menghentikan pembelahan sel kanker
- Kortikosteroid, mengurangi peradangan atau pembengkakan pada tubuh.
Ada beberapa potensi efek samping yang berhubungan dengan pengobatan kemoterapi.
Potensi Efek Samping dari Kemoterapi
Efek samping yang umum terjadi akibat kemoterapi dapat mencakup :
- Bahagianya Nunung Srimulat Punya Rambut Lebat Lagi Usai Digunduli Saat Jalani Kemoterapi
- Kemoterapi Tanpa Rasa Takut: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Setiap Sesi?
- Evolusi Sejarah Kemoterapi, dari Awal Mula Hingga Inovasi Terkini dalam Pengobatan Kanker
- Kerap Menjadi Momok bagi Pasien Kanker, Ketahui Manfaat dan Dampak dari Kemoterapi
- Kelelahan
- Perubahan suasana hati
- Luka di area mulut
- Diare dan sembelit
- Mual dan muntah
- Infeksi
- Rambut rontok
- Memar dan juga berdarah