Pentingnya Kerjasama Berbagai Pihak dalam Penanganan Stunting di Indonesia
Kalbe Nutritionals melalui Prenagen bekerjasama dengan Klikdokter untuk endukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan percepatan penanganan kejadian stunting di Indonesia.
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih banyak terjadi dan perlu diatasi secara serius. Keterlibatan berbagai macam pihak sangat diperlukan untuk mengatasi terjadinya masalah stunting ini.
Kalbe Nutritionals melalui Prenagen bekerjasama dengan Klikdokter untuk endukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan percepatan penanganan kejadian stunting di Indonesia. Program kolaborasi ini bertajuk “Smart Sharing: Program Kerja Sama Penurunan Angka Stunting di Indonesia" ini akan melakukan serangkaian kegiatan edukasi online maupun offline yang menjangkau dan melibatkan bidan di seluruh Indonesia, serta melakukan pilot project studi observasional dan program intervensi gizi untuk pencegahan stunting di beberapa daerah di Indonesia.
-
Kenapa stunting berpengaruh buruk untuk anak? Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting.
-
Kenapa stunting berbahaya bagi anak? Melansir dari halodoc, para orang tua jangan menyepelekan stunting pada anak. Tahukah kalian, kondisi ini mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh anak. Mulai dari terjadi gangguan pertumbuhan, penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif hingga risiko peningkatkan penyakit kronis ketika anak beranjak dewasa.
-
Mengapa penting untuk mencegah stunting pada anak? Ketika dewasa anak stunting akan mengalami central obes Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto, melawat ke Aceh. Hasto berbagi strategi penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh.
-
Bagaimana cara mencegah stunting pada anak? Untuk mencegah stunting, penting untuk memberikan asupan gizi yang seimbang kepada anak sejak dini, menyediakan akses ke layanan kesehatan yang baik, memberikan pendidikan serta pemahaman yang benar kepada orangtua tentang pentingnya perawatan anak, serta menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi pertumbuhan mereka.
-
Kapan stunting bisa terlihat pada anak? Gejala stunting pada anak-anak biasanya dapat terlihat saat mereka berusia 2 tahun, namun sering kali gejala ini tidak disadari atau disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal.
“Mengingat kompleksitas masalah stunting di Indonesia, dibutuhkan sinergi semua pihak untuk mengatasi stunting. Terkait fakta kasus stunting tersebut, PRENAGEN bersama-sama dengan Klikdokter ingin berkontribusi dan mendukung pemerintah melalui kerja sama dengan BKKBN. Untuk itulah, BKKBN, Prenagen, dan Klikdokter menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat upaya penurunan angka kasus stunting,” papar Sinteisa Sunarjo Group Business Unit Head Woman Nutrition KALBE Nutritionals
Kondisi stunting atau gagal tumbuh pada anak sangat terkait dengan gizi penduduk yang buruk dalam periode cukup panjang. Tanpa penanganan serius akan semakin banyak penduduk yang dewasa dan menua dengan perkembangan kemampuan kognitif yang lambat, mudah sakit dan kurang produktif.
Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala BKKBN dalam sambutannya menegaskan komitmen BKKBN menurunkan angka kasus stunting di Indonesia.
“Stunting harus ditekan dari hulu ke hilir mulai dari program edukasi hingga intervensi gizi untuk mencegah anak gagal tumbuh. Program edukasi penting agar anak tidak salah gizi dan yang juga harus diperhatikan adalah pengamatan terhadap kondisi gizi anak. Pandemi telah mengakibatkan kegiatan posyandu di banyak daerah terhenti, padahal selama ini Posyandu berperan besar sebagai langkah awal pengawasan gizi anak. Kami berharap kolaborasi ini menjadi cara alternatif agar gizi dan kesehatan anak di Indonesia terpantau,” ungkap dr. Hasto.
Smart Sharing untuk Menekan Terjadinya Stunting
Program “Smart Sharing” ini dimulai pada April 2021 dan bertujuan memberikan edukasi seluas-luasnya kepada masyarakat bagaimana mempersiapkan ketahanan kesehatan keluarga untuk mencegah stunting, menurunkan angka kematian ibu melahirkan, dan menurunkan angka kematian bayi. Secara garis besar, program ini akan menggelar 3 jenis kegiatan, yaitu edukasi secara online, edukasi secara offline, dan program intervensi gizi di dua kabupaten/kota.
Untuk kebutuhan ini, Klikdokter menggunakan sarana aplikasi KlikKB sebagai hub atau pusat komunikasi yang digunakan program ini. Adapun KlikKB merupakan aplikasi terkait perencanaan kehamilan, hamil, tumbuh kembang anak, penggunaan kontrasepsi, dan konsultasi gratis dengan bidan-bidan secara online. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur untuk para bidan, ibu hamil, dan ibu dengan batita. Semua fitur yang ada disediakan guna mengontrol kondisi janin dan nutrisi anak untuk membantu meminimalisasikan risiko stunting.
Selain melalui aplikasi KlikKB, edukasi akan disampaikan melalui masing-masing media digital yang dimiliki PRENAGEN, BKKBN, dan Klikdokter, baik di website maupun media sosial, serta secara o ine di klinik-klinik dan melalui bidan-bidan. Edukasi secara daring termasuk infografis dan video edukasi akan dilakukan secara berkala di aplikasi KlikKB, serta situs dan kanal media sosial yang dimiliki BKKBN, PRENAGEN, dan Klikdokter. Selanjutnya, kolaborasi ini juga akan menggelar rangkaian webinar untuk komunitas bidan dan masyarakat secara umum, serta sejumlah kegiatan Social Media Live untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap stunting.
Ajakan Kepala BKKBN untuk menyelesaikan masalah stunting dari hulu ke hilir, disambut bersemangat oleh Dino Bramanto, Direktur Utama PT Medika Komunika Teknologi (Klikdokter) yang menggarisbawahi peran digital dalam membantu menanggulangi masalah kesehatan terutama masalah stunting di Indonesia.
“Sepuluh tahun terakhir, kita bisa melihat dunia digital telah menjadi stimulus bagi perubahan sosial di negeri ini. Jadi sebaiknya kita manfaatkan juga untuk memecahkan masalah-masalah besar bangsa ini, salah satunya adalah menekan angka stunting ini. Platform digital memungkinkan program edukasi yang dipimpin BKKBN menjangkau bidan dan anggota masyarakat di berbagai daerah dengan cepat. Kami bangga bisa berkolaborasi dengan KALBE Nutritionals untuk sama-sama mendukung BKKBN dalam program penurunan angka stunting di Indonesia,” papar Dino Bramanto.
Di tempat yang sama, Ongkie Tedjasurja, President Director KALBE Nutritionals juga mengungkapkan harapannya.
“Program perbaikan gizi ibu hamil, wanita usia subur, dan bayi pada akhirnya adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. KALBE Nutritionals sendiri selalu berkomitmen menjadi penyedia nutrisi untuk setiap tahap kehidupan, mulai dari persiapan kehamilan, tahap perkembangan anak-anak, usia muda dan produktif, hingga kalangan senior atau lansia. Semoga inisiatif ini bisa didukung semua instansi agar bisa membawa hasil nyata bagi anak Indonesia dan kita harapkan juga angka stunting dapat turun sesuai dengan yang diharapkan,” ungkap Ongkie.
(mdk/RWP)