Sekali aborsi, wanita rentan persalinan prematur seumur hidup
Aborsi meningkatkan risiko kelahiran prematur sebesar 37 persen, meskipun hanya dilakukan sekali.
Aborsi meningkatkan risiko persalinan prematur sebesar 37 persen, meskipun hanya dilakukan sekali.
Para peneliti dari Universitas Aberdeen telah melakukan studi ini pada 620.000 wanita antara tahun 1981 dan 2007. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang melakukan aborsi pada kehamilan pertamanya berisiko 37 persen persalinan prematur seumur hidup, seperti dilansir Daily Mail, (4/9).
Aborsi juga menyebabkan masalah pre-eklampsia, komplikasi kehamilan yang dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi. Pre-eklampsia juga menyebabkan tekanan darah tinggi, pembekuan darah, kerusakan ginjal atau bahkan kematian.
200.000 kasus aborsi ditemukan di Inggris dan Wales setiap tahun, dengan rata-rata usia pada akhir belasan dan awal 20-an. Di Skotlandia, 40 persen dari sekitar 13.000 kasus aborsi dilakukan di bawah usia 25 tahun.
Fenomena aborsi tidak hanya marak di luar negeri. Di Indonesia, kasus aborsi mencapai angka 2,5 Juta per tahun, sebagaimana diberitakan Antara, (23/2).
Ini tentu bukan kasus sepele yang bisa diabaikan pemerintah dan masyarakat. Kontrol orang tua menjadi cara terbaik untuk mengatasi penyakit masyarakat semacam ini. Percayalah, penyesalan itu selalu datang terlambat.