Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat
Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Menstruasi merupakan siklus bulanan yang dialami oleh perempuan. Meskipun setiap perempuan memiliki siklus yang berbeda, tapi normalnya terjadi antara 21-35 hari setelah hari terakhir menstruasi. Jadi, jadwal ini bisa dikatakan terlambat jika tidak haid selama lebih dari 35 hari.Telat datang bulan biasanya dikaitkan dengan kondisi hamil. Namun, sebenarnya ada berbagai kondisi yang bisa jadi penyebab telatnya jadwal menstruasi bulanan, lho. Cek lebih jauh yuk, ada yang sering kamu alami?
Penyebab pertama yang perlu diwaspadai jika mengalami siklus menstruasi yang tidak normal adalah stres. Kondisi ini bisa berdampak pada hormon dan bagian otak yang bertugas mengatur siklus menstruasi. Jika terjadi secara terus-menerus, bisa menyebabkan penyakit atau perubahan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba.
Cobalah belajar melakukan manajemen stres yang baik agar tidak mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Misalnya saja dengan melakukan teknik relaksasi yang bisa membantu menekan hormon penyebab stres. Selain itu, ubah gaya hidup jadi lebih sehat seperti dengan pola makan yang baik dan rutin melakukan olahraga.
-
Apa saja penyebab menstruasi tidak teratur? Menstruasi yang tidak teratur atau terlambat dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
-
Kenapa telat haid biasa bisa terjadi? Perbedaan Telat Haid Biasa dan Hamil Pertama, akan dijelaskan perbedaan telat haid biasa dan hami, yaitu sebagai berikut: 1. Kekentalan Lendir Serviks:Ketika mengalami telat haid biasa, kekentalan lendir serviks akan berubah. Pada awal menstruasi yang normal, lendir serviks biasanya cukup kental dan berwarna putih atau keruh. Namun, ketika mengalami telat haid, lendir serviks akan berubah menjadi lebih tipis dan berair.Sementara itu, saat hamil, lendir serviks akan mengalami perubahan lebih lengkap. Lendir serviks menjadi lebih tebal dan lengket seperti tekstur putih telur mentah. Ini bertujuan untuk membantu sperma mencapai sel telur yang telah dilepaskan. 2. Terjadinya Nyeri pada Perut:Ketika mengalami telat haid biasa, terkadang dapat muncul nyeri ringan di perut bagian bawah. Nyeri ini juga bisa dirasakan sebagai kram perut sebelum menstruasi dimulai.Sementara itu, saat hamil, nyeri di perut dapat terjadi karena perubahan yang terjadi pada tubuh. Peningkatan aliran darah ke rahim dan pertumbuhan janin dapat menyebabkan nyeri tarikan di perut. 3. Nyeri dan Perubahan Puting Payudara:Pada telat haid biasa, beberapa wanita mengalami nyeri dan perubahan pada puting payudara menjelang menstruasi. Puting payudara bisa menjadi lebih sensitif dan bengkak.Saat hamil, perubahan pada puting payudara juga terjadi. Biasanya, puting payudara akan menjadi lebih sensitif, menggeliat, dan ukurannya dapat bertambah besar. Selain itu, puting payudara juga dapat mengeluarkan zat kolostrum, yang merupakan cairan awal untuk menyusui bayi. 4. Intensitas Buang Air Kecil:Pada telat haid biasa, intensitas buang air kecil mungkin tetap sama seperti biasanya, tanpa ada perubahan yang signifikan.Namun, saat hamil, intensitas buang air kecil dapat meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume darah dan tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh perkembangan janin. 5. Suhu Basal Tubuh yang Meningkat:Telat haid biasa tidak memengaruhi suhu basal tubuh. Secara umum, suhu basal tubuh cenderung stabil sebelum menstruasi.Sedangkan saat hamil, suhu basal tubuh akan tetap tinggi setelah ovulasi. Ini dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mempertahankan kehamilan, karena suhu basal tubuh yang tinggi mengindikasikan tingkat hormon progesteron yang tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan menstruasi tidak teratur? Kehadiran siklus menstruasi yang teratur menunjukkan bahwa sistem reproduksi berfungsi dengan baik. Namun, ada kalanya siklus ini menjadi tidak teratur, yang bisa menimbulkan kekhawatiran.
-
Kenapa menstruasi bisa jadi tidak teratur? Ketidakteraturan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres hingga masalah kesehatan tertentu.
-
Siapa yang bisa mengalami menstruasi tidak teratur? Jika kamu mengalami perubahan yang signifikan dalam siklus menstruasi atau ketidakteraturan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
-
Kenapa siklus haid bisa tidak teratur? Wajar jika sebagian wanita mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur sesekali. Hal ini bisa jadi tanda stres atau kekurangan nutrisi tertentu.
Jika mengalami terlambat datang bulan, coba cek kembali apakah kamu mengalami kelebihan berat badan? Obesitas ternyata juga bisa mempengaruhi kesuburan perempuan karena berat badan berlebih bisa meningkatkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh. Inilah yang bisa menyebabkan pelepasan sel telur jadi tidak teratur, sehingga siklus haid bisa terlambat atau tidak datang sama sekali.
Nggak cuma itu saja, kadar hormon estrogen yang berlebihan juga bisa menyebabkan lapisan endometrium jadi lebih menebal. Kondisi ini bisa membuat darah haid yang keluar jadi lebih banyak dan cenderung tidak teratur.
Polycystic ovary sindrome atau yang biasa dikenal dengan istilah PCOS adalah sebuah gangguan hormonal di mana tubuh lebih banyak memproduksi hormon androgen. Hal tersebut memicu menstruasi jadi tidak teratur, atau bahkan menghentikannya.
Belum diketahui penyebab pasti PCOS, tapi diduga terkait dengan berbagai kondisi seperti resistensi insulin. PCOS biasanya memiliki gejala seperti kulit berminyak an berjerawat, berat badan meningkat, hingga muncul bercak gelap pada kulit.
Jika terjadi gangguan pada tiroid ternyata juga bisa ikut mengganggu metabolisme tubuh. Saat hormon ini tidak bekerja dengan baik, menstruasi juga ikut terganggu. Masalah pada kelenjar tiroid bisa ditandai dengan gejala cepat lelah, berat badan turun drastis, rambut kering dan kasar, serta sensitivitas berlebih terhadap suhu panas atau dingin.
Masalah kelenjar tiroid ini bisa ditangani dengan obat-obatan atau operasi. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga tiroid bisa kembali normal. Saat kondisinya sudah normal, siklus menstruasi pun bisa kembali lancar.
Haid mulai tidak teratur? Coba diingat-ingat kembali, apakah kamu menggunakan alat kontrasepsi yang bersifat hormonal? Pil KB, implan dan suntik KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin bisa menghambat proses pelepasan sel telur di dalam rahim. Bagi yang baru menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, cenderung mengalami siklus haid yang tidak teratur.
Siklus menstruasi bisa kembali teratur jika sudah sekitar 6 bulan berhenti mengonsumsi pil KB dan 1 tahun setelah berhenti menggunakan KB suntik. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait masalah ini untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Peningkatan hormon prolaktin bisa mempengaruhi produksi hormon lainnya, seperti estrogen dan progesteron. Hal inilah yang memicu siklus menstruasi tidak teratur pada sebagian perempuan.
Menderita penyakit kronis tertentu juga bisa menjadi penyebab menstruasi jadi terhambat. Misalnya saja diabetes. Kadar gula dalam darah yang tidak stabil ternyata bisa ikut mempengaruhi perubahan hormon di dalam tubuh yang menyebabkan haid jadi tidak teratur.
Selain diabetes, celiac juga termasuk penyakit kronis yang bisa memicu seseorang mengalami telat haid. Kondisi ini memicu peradangan dan menyebabkan kerusakan jaringan pada usus kecil yang berakibat sistem pencernaan tidak bisa menyerap nutrisi yang diperlukan. Akibatnya, kamu bisa mengalami diare, dehidrasi, hingga menstruasi terlambat.
Tak melulu karena kehamilan, menstruasi terlambat juga bisa menjadi tanda tubuh mengalami masalah kesehatan tertentu. Saatnya terapkan gaya hidup sehat agar siklus tubuhmu bisa berjalan dengan normal!