Senyawa kimia pada pewarna rambut mampu memicu kanker
Senyawa kimia pada pewarna rambut permanen yang bereaksi dengan asap rokok bisa memunculkan komponen penyebab kanker.
Bagi Anda yang gemar mewarnai rambut, sebaiknya berhati-hati. Sebab penelitian terbaru menyebutkan bahwa kandungan senyawa kimia pada pewarna rambut dapat memicu penyakit kanker.
Peneliti tepatnya menjelaskan kalau senyawa kimia pada pewarna rambut permanen yang bereaksi dengan asap rokok dan polusi bisa memunculkan komponen penyebab kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Kenapa kanker nasofaring berbahaya? Sebab, kanker nasofaring terbilang lebih berbahaya apabila tidak mendapatkan penanganan dengan benar atau tidak segera ditangani.Apalagi kanker nasofaring dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas tenggorokan dan belakang hidung.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Peringatan tersebut disampaikan para ilmuwan dari Leeds University yang melakukan evaluasi tentang senyawa kimia pada pewarna rambut. Menurut para ilmuwan, seluruh informasi sudah tersedia dan mereka hanya mengaitkan titik-titik yang berhubungan dengan risiko kanker.
Senyawa kimia yang dimaksud adalah secondary amines yang ditemukan dalam pewarna rambut. Senyawa tersebut dilaporkan mampu diserap oleh kulit dan menempel pada rambut selama berminggu-minggu, bulan, hingga tahun setelah seseorang mengecat rambutnya.
Jika senyawa tersebut bereaksi dengan asap rokok dan polusi, terbentuklah senyawa lain yang lebih beracun bernama N-nitrosamines. Inilah komponen yang dikenal memicu kanker dan dilarang pemakaiannya pada seluruh jenis produk kosmetik.
Namun peneliti meyakinkan kalau senyawa berbahaya itu bisa ditimbulkan dari reaksi kimia paling sederhana sekalipun.
"Kami belum yakin berapa jumlah N-nitrosamines yang bisa dihasilkan oleh reaksi pewarna rambut dan asap rokok atau polusi, tetapi senyawa itu benar-benar tidak aman," tegas Profesor David Lewis, salah satu peneliti, seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Peneliti kemudian melaporkan hasil penemuannya ke dalam jurnal Materials.
Sementara itu, selama ini memang sudah ada beberapa penelitian yang menghubungkan kebiasaan mewarnai rambut dengan risiko kanker. Salah satunya adalah menggunakan pewarna rambut permanen mampu meningkatkan risiko kanker darah pada wanita.
Baca juga:
WHO: benda di sekitar kita mengandung kimia berbahaya
Apakah stres bekerja mampu memicu kanker?
Makan kentang goreng bisa bikin kanker prostat?
Doyan ikan asin berisiko kanker tenggorokan
Makanan kaya antioksidan malah memicu kanker?