Sering Disebut Akibat Mandi Malam dan Kipas Angin, Ini Penyebab Sebenarnya Pneumonia dan Paru-paru Basah
Pneumonia dan paru-paru basah sebenarnya disebabkan karena sejumlah hal berikut ini:
Mitos yang berkembang di masyarakat seringkali menyebutkan bahwa mandi malam atau tidur dengan kipas angin dapat menyebabkan paru-paru basah. Namun, anggapan ini tidak benar. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa pneumonia dan paru-paru basah tidak disebabkan oleh kebiasaan mandi malam atau terkena kipas angin.
“Perlu ditegaskan bahwa pneumonia dan paru-paru basah bukanlah akibat dari mandi malam atau angin dari kipas. Ini semua hanyalah mitos,” kata Tjandra.
-
Apa yang terjadi pada paru-paru ketika seseorang mengalami pneumonia? Pneumonia merupakan infeksi paru-paru ketika kantung udara di paru-paru terisi nanah atau cairan.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, atau bahkan parasit.
-
Bagaimana Pneumonia menyebar? Penyakit ini berawal dari penyebaran berbagai jenis organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur yang dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terdampak.
-
Apa itu Pneumonia pada anak? Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru.
-
Bagaimana cara kerja pneumonia? Pneumonia terjadi ketika paru-paru terinfeksi sehingga menimbulkan peradangan."Pneumonia adalah radang atau infeksi pada jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau kadang-kadang parasit," kata Profesor Tjandra.
-
Apa penyebab pneumonia pada bayi? Penyebab pneumonia pada bayi perlu diwaspadai para orang tua. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kuman ini membuat kantung udara di paru-paru terisi cairan.
Pneumonia dan paru-paru basah seringkali dianggap sama oleh masyarakat, padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun gejala. Profesor Tjandra, yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan lebih lanjut tentang perbedaan kedua penyakit ini serta apa penyebab sebenarnya.
Pneumonia: Radang Paru-paru Akibat Infeksi
Pneumonia adalah kondisi medis di mana terjadi peradangan atau infeksi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau bahkan parasit. Bakteri seperti pneumokokus dan streptokokus sering kali menjadi penyebab utama pneumonia. Selain itu, virus seperti COVID-19 juga bisa menyebabkan penyakit ini, serta dalam beberapa kasus, parasit dapat berperan.
"Pneumonia adalah kondisi peradangan atau infeksi yang terjadi di dalam jaringan paru-paru," ujar Tjandra.
Gejala pneumonia biasanya meliputi demam, batuk, kesulitan bernapas, hingga nyeri dada. Karena infeksi ini menyerang jaringan paru-paru, tubuh akan merespons dengan membentuk cairan atau nanah di paru-paru, yang menghambat aliran udara dan mengganggu fungsi pernapasan.
Paru-paru Basah: Bukan Istilah Medis, Ini Efusi Pleura
Sementara itu, istilah “paru-paru basah” yang sering digunakan oleh masyarakat bukanlah istilah medis resmi. Apa yang masyarakat sebut sebagai paru-paru basah sebenarnya adalah kondisi yang disebut efusi pleura.
Pada efusi pleura, cairan bukan berada di dalam paru-paru itu sendiri, melainkan terkumpul di antara dua lapisan selaput yang mengelilingi paru-paru, yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis.
"Cairan yang dimaksud bukan berada di dalam paru-paru, melainkan di antara selaput yang membungkus paru (pleura viseralis) dan selaput yang melapisi bagian dalam dinding dada (pleura parietalis)," jelas Tjandra.
Efusi pleura dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Beberapa penyebab utama antara lain:
Infeksi: Seperti tuberkulosis atau infeksi lain yang menyebabkan radang.
Kanker: Efusi pleura bisa terjadi sebagai akibat dari kanker yang menyerang paru-paru atau pleura.
Gangguan keseimbangan protein dalam tubuh: Kondisi medis yang menyebabkan ketidakseimbangan protein dapat memicu terbentuknya cairan di area pleura.
Menghindari Mitos, Memahami Fakta
Setelah memahami perbedaan dan penyebab sebenarnya dari pneumonia dan efusi pleura, penting bagi masyarakat untuk tidak lagi mempercayai mitos bahwa mandi malam atau kipas angin dapat menyebabkan paru-paru basah. Kedua penyakit ini disebabkan oleh faktor medis yang lebih kompleks, seperti infeksi bakteri, virus, atau kondisi kesehatan lain seperti kanker dan gangguan keseimbangan cairan tubuh.
“Penyebab pneumonia dan paru-paru basah bukanlah karena mandi malam atau kena semprot kipas angin. Ini adalah mitos belaka,” tegas Tjandra.
Dengan pengetahuan yang tepat, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap gejala-gejala pneumonia atau efusi pleura, serta segera mencari pertolongan medis jika mengalami keluhan yang berkaitan dengan kesehatan paru-paru.