Sering marah? Itu berarti diet yang dilakukan harus dihentikan
Jika Anda mengalami hal di bawah ini, maka Anda harus menghentikan diet yang Anda jalani sekarang juga
Saat seseorang mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, maka diet menjadi kebanyakan cara yang dipilih untuk menurunkan berat badan. Alasannya cukup sederhana. Ketika Anda membatasi jumlah makanan yang Anda konsumsi, maka dengan secepat itu pula berat badan Anda turun.
Seringnya, karena ingin segera kurus maka Anda pun tidak memperhatikan peraturan atau sehatnya diet yang dijalani. Anda pun mengabaikan beberapa gejalanya seperti berikut ini seperti dilansir dari boldsky.com.
- Anda kehilangan berat badan secara tiba-tiba. Hal ini sama sekali tidak sehat. Dan jika terus terjadi maka ada baiknya Anda menghentikan diet yang Anda lakukan.
- Anda takut menjadi gemuk. Dan bahkan Anda selalu berpikir bahwa Anda gemuk. Pikiran ini pun selalu menghantui otak Anda.
- Anda terobsesi dengan menghitung kalori. Padahal sebenarnya diet juga tidak sesulit itu.
- Berat badan Anda mengalami fluktuasi. Kadang naik dan kadang turun hingga cepat. Dan jika hal ini terus terjadi maka ada baiknya Anda menghentikan diet yang Anda lakukan.
- Anda menjadi sering marah. Emosi Anda tidak terkontrol dan bahkan orang di sekitar Anda terkena imbasnya.
- Hidup Anda terasa begitu membosankan. Hal ini disebabkan karena diet yang Anda lakukan tidak seimbang.
- Anda selalu memikirkan tentang makanan favorit Anda. Bahkan terkadang Anda menjadi terobsesi karenanya.
- Anda sering merasa stres tanpa alasan apapun. Hal ini menjadi tanda bahwa tubuh Anda kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
- Tingkat energi Anda menurun. Anda sering merasa lelah bahkan meskipun Anda jarang melakukan aktivitas berat.
- Secara diam-diam, Anda sering makan makanan tertentu. Anda takut perilaku Anda ini diketahui oleh banyak orang.
Sering mengalami tanda di atas? Jika ya, maka ada baiknya Anda menghentikan diet yang selama ini Anda ikuti. Dan cobalah untuk mengganti dengan pola makan yang lebih sehat.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara memilih diet yang aman dan sehat? Cara menentukan diet yang tepat kedua dengan pastikan untuk melakukannya yang sehat dan aman. Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman. Jika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting, membuat hormon tidak stabil, dan malah menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara memilih makanan yang tepat untuk diet sehat? Nggak hanya mengontrol asupan lemak di dalam tubuh, penting juga nih untuk tetap selektif memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa alternatif makanan sehat bernutrisi yang bisa dicoba untuk mencegah timbunan lemak di perut. Misalnya saja makanan tinggi serat dan kaya karbohidrat kompleks seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan. Terakhir, makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kedelai dan yogurt.
-
Bagaimana cara memperkuat daya ingat selain makan makanan sehat? Olahraga secara rutin tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan otak. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak, yang membantu dalam memelihara sel-sel saraf dan mendukung pembentukan memori baru.
-
Mengapa penting untuk melakukan diet defisit kalori dengan cara yang sehat? Namun, diet defisit kalori bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Jika tidak dilakukan dengan benar, diet ini bisa berdampak negatif bagi kesehatan, seperti kekurangan gizi, lemas, pusing, atau bahkan gangguan metabolisme.