Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional 2024 Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang
Menyambut Hari Jamu Nasional 2024, Sido Muncul menggelar acara Ayo Minum Jamu.
Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional 2024 Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang
Jamu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Tradisi minum jamu di Nusantara diyakini telah ada sejak abad ke-8, dengan bukti relief di Candi Borobudur dan beberapa manuskrip kuno seperti Kakawin Ramayana dan Serat Centhini. Sebagai warisan budaya asli Indonesia dan untuk mempertahankan eksistensi jamu di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan tanggal 27 Mei sebagai Hari Jamu Nasional.
Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menggelar acara "Ayo Minum Jamu" dengan mengundang 100 pedagang jamu ke Pabrik Sido Muncul di kawasan Ungaran, Semarang, pada Kamis, 30 Mei 2024.
-
Bagaimana Sido Muncul melestarikan tradisi minum jamu? Untuk melestarikan tradisi minum jamu, Sido Muncul tidak hanya berinovasi pada produk tetapi juga melakukan pemberdayaan masyarakat petani tanaman herbal, para pedagang atau pengusaha jamu gendong, serta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan tanaman herbal.
-
Kapan jamu kencur mulai diminum? Sejak dahulu, tanaman obat telah diolah menjadi berbagai jenis jamu di Indonesia, termasuk jamu rebus kencur.
-
Apa yang Sido Muncul lakukan untuk melestarikan tradisi minum jamu? Sejak berdiri pada tahun 1951, Sido Muncul konsisten menghadirkan produk jamu tradisional yang berkualitas dan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Mulai dari varian serbuk jamu tradisional, produk yang dikemas secara modern dalam bentuk soft capsule, bentuk saset (cair), hingga varian jamu siap minum (ready-to-drink), yaitu Jamu Lifestyle.
-
Kapan jamu jahe biasanya dikonsumsi? Berikut ini beberapa resep jamu jahe yang efektif untuk dikonsumsi oleh orang-orang dengan asam urat atau kolesterol tinggi, dirangkum pada (24/05/2024).
-
Apa saja khasiat cengkih dalam jamu? Cengkih memiliki kandungan antioksidan dan senyawa aktif yang sangat tinggi. Rempah ini dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol, mengurangi peradangan, melawan radikal bebas, serta meningkatkan fungsi hati dan mencegah osteoporosis.
-
Kapan sebaiknya jamu kayu manis diminum? Disarankan untuk diminum tiga kali sehari dengan porsi 150 ml setiap kali minum.
Para pedagang jamu yang berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Semarang, Solo, dan Yogyakarta itu melihat secara langsung proses produksi produk-produk Sido Muncul yang telah menggunakan teknologi modern. Mulai dari proses pengolahan bahan baku hingga produk yang sudah siap untuk dikemas.
Setelah berkeliling melihat proses produksi, para pedagang jamu berkumpul di Agrowisata Sido Muncul untuk minum jamu bersama sekaligus membangkitkan semangat melestarikan tradisi minum jamu. Acara ini turut dihadiri Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya Balai Besar POM Semarang Woro Puji Hastuti, Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo, dan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
Dalam sambutannya, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengaku bahagia bisa merayakan Hari Jamu Nasional bersama para pedagang jamu dari berbagai daerah.
Dirinya bersyukur, di tengah modernisasi saat ini tradisi minum jamu tetap lestari bahkan mendunia, terutama dengan ditetapkannya Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO pada akhir tahun 2023.
Irwan Hidayat juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang telah menetapkan tanggal 27 Mei tahun 2008 sebagai hari kebangkitan jamu di Indonesia. Sosok penting selanjutnya di balik lestarinya tradisi minum jamu, menurut Irwan Hidayat, adalah para pedagang jamu.
“Mereka yang pertama kali memperkenalkan jamu dari dulu sampai sekarang. Saya atas nama keluarga besar Sido Muncul dan mewakili para pecinta jamu mengucapkan terima kasih banyak kepada pedagang jamu yang telah mempopulerkan jamu dari gang ke gang, dari jalan ke jalan tanpa kenal lelah. Bahkan sampai mengajarkan kepada anaknya dan generasi selanjutnya,” kata Irwan Hidayat.
- Lestarikan Tradisi Minum Jamu, Sido Muncul Raih Penghargaan di Ajang CNN Indonesia Awards 2024
- 27 Mei: Peringatan Hari Jamu Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
- Madura Culture Festival 2023, Penari Tradisional dari Seluruh Kawasan Tapal Kuda Diundang untuk Tampil
- Konsisten dan Komitmen Sido Muncul untuk Saintifikasi Jamu
Tradisi Minum Jamu Jangan Sampai Hilang
Sebagai warisan budaya asli Indonesia, Irwan menekankan tradisi minum jamu jangan sampai hilang.
Karena itu, Ia mendorong para pedagang jamu untuk lebih kreatif dan inovatif untuk mengajak generasi muda dalam melestarikan tradisi minum jamu dan mengangkat kembali eksistensi jamu di Indonesia yang mulai pudar.
"Sido Muncul sendiri telah memproduksi jamu secara modern. Kami mengembangkan Jamu Lifestyle yang dikemas dalam bentuk lebih praktis untuk dikonsumsi sehingga dapat menarik minat generasi muda untuk ikut melestarikan tradisi minum jamu," ujarnya.
Selain varian jamu siap minum (Ready to Drink) yang dikemas dalam botol seperti Jamu Lifestyle, Sido Muncul memiliki varian produk yang dikemas secara modern dalam bentuk Soft Capsule yang sebelumnya diproduksi dalam bentuk serbuk dan cair, seperti produk Tolak Angin yang awalnya dalam bentuk serbuk, kemudian dikemas dalam bentuk sachet (cair) kemudian dikembangkan kembali dalam bentuk Soft Capsule.
Bukan hanya berkreasi dari sisi produk, untuk melestarikan tradisi minum jamu, Irwan mengajak para pedagang jamu untuk bisa mendidik dan mengajari anak-anaknya cara membuat jamu. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah, Stefanus Handoyo mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Jamu Nasional Bersama Sido Muncul di Semarang.
“Jamu merupakan sebuah warisan leluhur yang telah terpatri di budaya kita selama berabad-abad. Tidak hanya sekadar minuman atau ramuan, tetapi juga cerminan dan kearifan lokal yang memelihara keseimbangan tubuh dan jiwa kita di kehidupan dari generasi ke generasi,” kata Stefanus
Lebih lanjut, Stefanus mengatakan upaya untuk mempertahankan tradisi ini bukan hanya tanggung jawab industri jamu, tetapi juga tanggung jawab bersama masyarakat untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan bermanfaat bagi generasi mendatang.
Jaga Kualitas dan Higienitas Produk Jamu
Dalam kesempatan ini, para pedagang jamu mendapatkan penyuluhan dan edukasi mengenai cara memproduksi jamu yang baik dan higienis oleh Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya Balai Besar POM Semarang Woro Puji Hastuti.
"Kita semua tetap harus memperhatikan bagaimana membuat jamu yang baik, tidak hanya enak tetapi harus higienis, sehingga jamu tersebut bisa digemari oleh masyarakat,” kata Woro Puji Hastuti.
Peringatan Hari Jamu Nasional 2024
Sido Muncul bersama 100 pedagang jamu memperingati Hari Jamu Nasional 2024.
Salah satu peserta yang hadir dari Kampung Jamu Wonolopo, Supriyanto mengaku senang bisa turut serta dalam kegiatan peringatan Hari Jamu Nasional Bersama Sido Muncul. Dirinya sepakat dengan pernyataan Bapak Irwan Hidayat bahwa tradisi minum jamu tidak boleh hilang dan harus terus dilestarikan, termasuk menurunkan kemampuan membuat jamu ke generasi selanjutnya.
"Harapan saya, masyarakat bisa semakin percaya dengan jamu. Saya juga berharap kepada semua pedagang jamu bisa menjaga kualitas jamunya sebagai minuman kesehatan," ujarnya.
(*)