Tanda dan Penyebab ADHD pada Bayi
Tanda dan Penyebab ADHD pada Bayi
Orangtua perlu mengetahui gejala dan penyebab ADHD terutama ketika bayi berisiko mengalaminya.
Gejala dan Penyebab ADHD pada Bayi yang Perlu Dikenali Orangtua
Beberapa perilaku yang ditunjukkan oleh bayi, kadang membuat orangtua bingung terutama ketika anak menunjukkan perilaku yang tidak wajar dibanding anak lain seusianya.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Kenapa bayi sering rewel? Bayi yang baru lahir umumnya masih belum bisa mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka. Karena itulah, mereka bersikap rewel dengan menangis hingga berjam-jam.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Kapan Balayei di Lubuk Sakti diadakan? Balayei di Lubuk Sakti merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi yang dilaksanakan di Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Muaro Bungo, Selasa (17/10), bertepatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Muaro Bungo.
-
Kenapa kaos Baskara disebut 'bucin'? Baskara, si suami bucin Baskara terlihat mengenakan kaos hitam dengan gambar foto Sherina dan tulisan "I Love My Wife" di dadanya.
Salah satu kekhawatiran orangtua terkait perilaku tak biasa pada anak ini adalah ketakutan terjadinya ADHD pada buah hati.
Walau sebagian besar kasus ADHD baru bisa didiagnosis pada usia sekolah dasar, penelitian menunjukkan bahwa tanda-tanda ADHD sebenarnya sudah tampak pada usia dini bahkan ketika masih bayi.
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder atau ADHD merupakan kondisi yang ditunjukkan dengan perilaku hiperaktif, perilaku impulsif, serta ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau memperhatikan sesuatu.
Karena ADHD biasanya baru tampak pada usia empat tahun ke atas, tidak ada kriteria bagaimana sesungguhnya gejala dan tanda ADHD pada bayi. Walau begitu, terdapat sejumlah tanda yang menunjukkan bahwa bayi mungkin mengalami ADHD di masa mendatang.
Temperamen bayi yang lebih sulit diatur atau ditenangkan serta kemampuan bicara yang lebih lambat terutama antara usia 9 hingga 18 bulan
Bayi mungkin menunjukkan tanda keterlambatan motorik antara usia 9 hingga 18 bulan
Seiring bertambahnya usia, gejala yang muncul juga bisa bertambah dan dikenali.
ADHD biasanya tidak disebabkan oleh hanya satu penyebab saja. Terkumpulnya beragam faktor bisa jadi penyebab anak mengalami ADHD.
ADHD biasanya diturunkan dalam riwayat keluarga, sehingga genetik memiliki peran.
Bagian otak secara berbeda mengontrol kemampuan kita untuk fokus dan memerhatikan sesuatu. Seseorang dengan ADHD mungkin menunjukkan fungsi yang lebih rendah pada bagian otak ini.
Terjadinya cedera kepala yang signifikan pada anak bisa menyebabkan diagnosis ADHD ini.
Hal yang terjadi selama kehamilan dan persalinan bisa meningkatkan risiko ADHD pada anak. Orangtua yang mengonsumsi alkohol atau merokok cenderung lebih berisiko membuat anak mereka mengalami ADHD.
Pada kasus langka, paparan racun pada lingkungan sekitar anak bisa meningkatkan risiko ADHD pada anak.