Penyebab Buta Warna pada Anak, Kenali Tanda-tandanya
Mata seorang anak
Buta warna pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya berasal dari keluarga.
Penyebab Buta Warna pada Anak, Kenali Tanda-tandanya
Warna adalah elemen penting dalam kehidupan sehari-hari kita, membantu kita membedakan dan menikmati keindahan dunia di sekitar kita. Namun, bagi beberapa anak, kemampuan untuk melihat warna dengan jelas mungkin terhambat oleh kondisi yang dikenal sebagai buta warna.
-
Bagaimana buta warna terjadi? Dilansir dari Cleveland Clinic, hal ini terjadi ketika reseptor warna atau yang sering disebut sebagai sel kerucut (cones) tidak berfungsi.
-
Bagaimana jenis buta warna dikategorikan? Berbagai jenis buta warna dapat diwariskan, dilansir dari Colour Blind Awareness, berikut adalah jenis-jenis tersebut serta karakteristiknya.
-
Apa itu buta warna? Buta warna adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat dan membedakan warna dengan jelas.
-
Apa tanda mata anak bermasalah? 'Salah satu ciri atau tandanya biasanya anak-anak suka memicingkan matanya. Itu dia memicingkan mata untuk mencoba penglihatannya agar fokus agar apa yang dia lihat terlihat jelas,' kata Lely beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa orang buta warna sulit bedakan warna? Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada sel-sel saraf yang disebut kon di retina mata, yang berfungsi memproses cahaya dan gambar serta mengirimkan sinyal ke otak untuk membedakan warna.
Buta warna adalah kondisi mata yang tidak mampu melihat warna secara normal. Penderita penyakit ini sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total).
Buta warna disebabkan oleh kerusakan atau ketidakberfungsian sel-sel saraf khusus di retina mata yang mendeteksi pigmen warna merah, hijau, dan biru. Buta warna bisa diturunkan dari orang tua ke anak, didapat akibat penyakit, obat, zat kimia, cedera mata, atau penuaan.
Buta warna pada anak adalah masalah penglihatan yang umum, yang dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Gejalanya bisa berbeda-beda tergantung jenisnya, yaitu buta warna merah-hijau, biru-kuning, dan total.
Jenis-jenis Buta Warna
Buta warna adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan dalam membedakan atau mengenali warna dengan normal. Ada beberapa jenis buta warna yang umum terjadi, yang dibedakan berdasarkan jenis warna yang sulit atau tidak dapat dibedakan.
Buta warna merah-hijau
Jenis kebutaan warna yang paling umum membuat seseorang sulit membedakan antara merah dan hijau. Ada 4 jenis kebutaan warna merah-hijau, yaitu:
Buta merah-hijau...
Deuteranomaly adalah jenis kebutaan warna merah-hijau yang paling umum. Kondisi ini membuat hijau terlihat lebih merah. Jenis ini ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.
Protanomaly membuat warna merah terlihat lebih hijau dan kurang cerah. Jenis ini ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.
Protanopia dan deuteranopia sama-sama membuat Anda tidak bisa membedakan antara merah dan hijau sama sekali.
Buta warna biru-kuning
Jenis kebutaan warna yang kurang umum ini membuat seseorang sulit membedakan antara biru dan hijau, dan antara kuning dan merah. Ada 2 jenis kebutaan warna biru-kuning:
Buta warna total
Jika Anda memiliki buta warna total, Anda tidak dapat melihat warna sama sekali. Kondisi ini juga disebut monokromasi, dan ini sangat jarang terjadi. Tergantung pada jenisnya, Anda mungkin juga kesulitan melihat dengan jelas dan mungkin lebih sensitif terhadap cahaya.
Penyebab Buta Warna pada Anak
Buta warna adalah kondisi mata yang tidak mampu melihat warna secara normal. Dikutip dari Alodokter, penderita penyakit ini sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total). Penyebab buta warna pada anak bisa bermacam-macam, antara lain:
Penyebab Buta Warna pada Anak
2. Penyakit tertentu
Beberapa penyakit penyebab buta warna pada anak antara lain seperti anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit Parkinson, leukemia, atau kecanduan alkohol.
3. Efek samping obat
Penyebab buta warna pada anak juga bisa karena efek samping konsumsi obat. Beberapa obat yang bisa menyebabkan buta warna pada anak adalah digoxin, ethambutol, phenytoin, sildenafil, dan hydroxychloroquine.
Penyebab Buta Warna pada Anak
4. Paparan zat kimia
Beberapa zat kimia seperti carbon disulfide yang digunakan dalam industri rayon, atau styrene yang dimanfaatkan dalam industri plastik dan karet dapat menjadi penyebab buta warna pada anak.
5. Cedera mata
Terakhir, penyebab buta warna pada anak bisa karena benturan atau kecelakaan yang mengenai mata, sehingga memengaruhi mata anak menjadi buta warna.
Tanda-tanda Buta Warna
Tanda-tanda buta warna pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan buta warna yang dialami. Beberapa tanda umum yang bisa dikenali orang tua adalah:
Tanda Buta Warna
• Menggunakan warna yang salah saat menggambar. Misalnya, anak mewarnai daun dengan warna ungu, atau langit dengan warna hijau.
• Perhatiannya mudah teralihkan ketika diminta mewarnai. Anak mungkin merasa bosan atau frustasi karena tidak bisa membedakan warna-warna pensil atau krayon.
• Membantah memiliki masalah dengan warna. Anak mungkin merasa malu atau tidak percaya diri karena tidak bisa melihat warna seperti teman-temannya.
• Kesulitan membedakan warna lampu lalu lintas. Anak mungkin bingung antara warna merah dan hijau, atau biru dan kuning pada lampu lalu lintas.
Tanda Buta Warna
• Kesulitan membedakan warna obat. Anak mungkin salah mengambil obat yang berwarna sama, misalnya obat merah dan cokelat, atau obat hijau dan biru.
• Kesulitan membedakan warna buah atau makanan. Anak mungkin tidak bisa menentukan apakah buah sudah matang atau belum, atau apakah makanan sudah masak atau mentah berdasarkan warnanya.
• Kesulitan melihat seberapa terang suatu warna. Anak mungkin tidak bisa melihat perbedaan antara warna yang terang dan gelap, misalnya antara merah muda dan merah tua, atau hijau muda dan hijau tua.
Tanda Buta Warna
• Kesulitan melihat warna dari spektrum warna solid. Anak mungkin tidak bisa melihat warna-warna dasar seperti merah, biru, kuning, dan hijau dengan jelas.
• Mudah merasa gelisah dan terganggu kalau cahaya di sekitarnya terlalu menyilaukan. Anak mungkin lebih sensitif terhadap cahaya yang terlalu terang karena sel kerucut matanya tidak berfungsi dengan baik.