Ternyata tes mata bisa ungkap risiko stroke!
Pemeriksaan mata ternyata bisa mengungkap risiko stroke yang tak terdeteksi dengan tes biasa.
Selama ini melakukan tes mata tentunya dilakukan untuk mengetahui kesehatan mata. Namun penelitian terbaru mengungkap bahwa tes mata tak hanya bisa digunakan untuk mengetahui masalah pada mata, melainkan juga penyakit lainnya. Melakukan foto retina, yaitu lapisan sel yang berada pada bagian belakang mata dan sensitif terhadap cahaya ternyata bisa mengungkap risiko stroke seseorang.
Ini karena retina bisa bermasalah dan rusak ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi, salah satu faktor pemicu stroke. Penelitian menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi pada retina yang dikenal dengan hypersensitive retinopathy bisa menunjukkan tingginya risiko stroke seseorang, seperti dilansir oleh Daily Mail (01/07).
Berdasarkan Stroke Association, salah satu masalah terbesar yang berkaitan dengan stroke adalah bahwa penyakit itu sulit untuk dideteksi dan sulit diketahui akan menyerang siapa. Namun kini peneliti bisa mengetahuinya dengan mengamati salah satu faktor utama stroke yaitu tekanan darah tinggi. Selama ini tekanan darah tinggi diketahui menyebabkan 50 persen stroke setiap tahunnya. Banyak orang yang tak mengalami gejala dan tak mengetahui risiko mereka terkena stroke.
Meski begitu, hasil ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah tes ini harus dilakukan secara rutin sama seperti tes rutin untuk mencegah stroke? Tes ini sebenarnya sangat sederhana dan dilakukan seperti tes mata pada umumnya. Dokter hanya tinggal mengambil gambar dari retina dengan bantuan obat mata yang membuat pupil melebar.
"Mesin yang digunakan dalam tes ini biasanya digunakan untuk melihat perubahan akibat diabetes yang terjadi pada pembuluh darah mata," ungkap Dr Bernie Chang dari Royal College of Opthalmologist.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 2.907 orang dengan tekanan darah tinggi. Partisipan kemudian diikuti selama 13 tahun. Dalam masa itu sekitar 146 orang mengalami stroke. Peneliti kemudian menemukan bahwa risiko stroke 35 persen lebih tinggi pada orang yang mengalami masalah pada retina mereka, dan 137 persen lebih tinggi pada orang yang mengalami hypersensitive retinopathy tingkat sedang dan parah.
Baca juga:
Cegah stroke dengan makan daging ayam setiap hari
Sakit kepala saat bercinta? Itu bisa jadi tanda stroke!
Konsumsi 5 makanan ini untuk cegah stroke
Awas, diam-diam migrain bisa sebabkan stroke!
Saat kecil di-bully, dewasa bisa kena stroke?
Turunkan risiko stroke dengan makan buah dan sayur
-
Apa yang dimaksud dengan stroke? Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
-
Apa itu Stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Dimana kesemutan terjadi pada penderita stroke? Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi sering kali termasuk kesemutan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, dan kebingungan mendadak.
-
Kapan Hari Stroke Sedunia diperingati? Setiap 29 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Stroke Sedunia.
-
Bagaimana cara mencegah stroke di usia muda? Simak cara berikut ini supaya anda terhindar dari risiko stroke di usia muda, berikut ini yang bisa dilakukan: - Olahraga teratur setidaknya 20 - 30 menit per hari. Kamu bisa melakukan olahraga yang disukai, seperti jalan kaki, lari, bersepeda, berenang, yoga, dan olahraga lainnya.- Diet sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayur dan buah-buahan.- Menghindari rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.- Rutin memantau tekanan darah dan memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
-
Siapa saja yang berisiko terkena stroke? Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama untuk stroke. Penting untuk menjaga tekanan darah Anda tetap normal dengan mengadopsi pola makan sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan makan makanan rendah lemak. Juga, pastikan untuk rutin memeriksakan tekanan darah dan mengikuti saran dokter jika diperlukan.