Turunkan kolesterol dengan diet TLC
Therapeutic Lifestyle Changes Diet (TLC) menempati peringkat kedua sebagai diet terbaik setelah DASH.
Therapeutic Lifestyle Changes Diet (TLC) menempati peringkat kedua sebagai diet terbaik setelah DASH. Tujuan utama dari diet ini adalah untuk menurunkan kolesterol demi mencegah penyakit jantung.
Lantas bagaimana aturan pola makan dan larangan diet TLC ini? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari WebMD berikut ini.
-
Apa itu kolesterol? Dilansir dari situs Halodoc, kolesterol adalah lemak yang diproduksi tubuh dan bisa juga berasal dari makanan hewani. Senyawa tersebut memiliki peran membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon dan asam empedu untuk mencerna lemak.
-
Bagaimana cara mengolah makanan agar lebih sehat bagi penderita kolesterol? Alternatif makanan yang lebih sehat bagi penderita kolesterol tinggi adalah memilih makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus daripada yang digoreng.
-
Bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol? Untuk mencoba menstabilkannya, Anda bisa coba membuat minuman alami ini.
-
Apa yang perlu dibatasi dalam makanan untuk mengontrol kolesterol? Mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan gula bisa meningkatkan tingkat kolesterol jahat di dalam tubuh. Oleh karena itu, mengatur asupan gula harian adalah hal penting untuk menjaga keseimbangan kolesterol dan mencegah lonjakan gula darah. Selain itu, perlu dihindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans tinggi, seperti makanan cepat saji dan gorengan.
Pengertian
Diet TLC direkomendasikan oleh National Cholesterol Education Program dari US National Institutes of Health. Aturan penting dalam diet ini adalah memangkas asupan lemak pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Secara umum, kira-kira seperti ini aturan diet TLC:
- Anda boleh mengonsumsi 25-35 persen asupan lemak, terutama lemak tak jenuh.
- Sebanyak 10 persen lemak tak jenuh yang dikonsumsi sebaiknya merupakan jenis lemak tak jenuh tunggal.
- Asupan lemak jenuh harus tidak boleh melebihi tujuh persen.
- Jangan mengonsumsi kolesterol lebih dari 200 mg setiap hari
Kelebihan
Memerhatikan dengan baik mengenai asupan lemak adalah syarat penting untuk menurunkan kolesterol. Sehingga diet TLC paling tepat dilakukan untuk mengontrol berapa banyak asupan yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
Diet untuk menurunkan kolesterol ini biasanya dilakukan bersamaan dengan konsumsi obat-obatan. Namun jika sudah terbiasa, konsumsi obat bisa dihentikan sepenuhnya.
Karena tujuan utama diet TLC adalah menurunkan kolesterol, penyakit kardiovaskular pun bisa dicegah. Selain itu, pelaku diet TLC juga berisiko rendah mengalami diabetes.
Anak-anak dan remaja bahkan bisa menjalani diet TLC karena belum ada indikasi negatif yang dialami oleh pelaku diet ini.
Makanan yang dianjurkan
Meskipun pada dasarnya semua makanan bisa dikonsumsi namun perlu dibatasi, akan lebih mudah bagi pelaku diet jika mengikuti aturan makan berikut ini:
- Daging ikan atau ayam tanpa lemak atau ikan tidak boleh dikonsumsi lebih dari 150 gram sehari.
- Telur, bagian kuningnya tidak boleh dikonsumsi lebih dari dua butir dalam seminggu. Sementara bagian putihnya tidak dibatasi.
- Produk susu rendah lemak diminum dua sampai tiga kali sehari.
- Buah-buahan segar seperti apel, jeruk, dan pisang bisa dikonsumsi dua sampai empat kali sehari.
- Sayuran wajib dinikmati tiga sampai lima porsi sehari, baik itu dimakan mentah, direbus, atau diolah menjadi jus.
- Roti, sereal, atau pasta berbahan gandum setidaknya harus dikonsumsi minimal enam porsi dalam sehari.
- Camilan manis boleh dikonsumsi asalkan jumlah kalorinya dibatasi dan kandungan lemak jenuh di dalam bahannya harus diawasi.
Berat badan
Meskipun tujuan utama dari diet TLC adalah menurunkan kolesterol, pada dasarnya diet ini juga mampu membantu pelaku diet untuk memangkas berat badannya.
Pada beberapa riset ilmiah, peneliti telah membuktikan kalau diet yang rendah lemak memang mempromosikan berat badan yang lebih ideal.
Olahraga
Penurunan berat badan dengan metode diet TLC akan lebih maksimal jika diimbangi dengan olahraga teratur. Tidak perlu pergi ke pusat kebugaran, cukup jalan-jalan saja setiap hari selama 30 menit.
Dengan menjalani pola makan sehat dan bergerak aktif, berat badan akan menurun dan seimbang. Selain itu, risiko penyakit jantung dan diabetes bisa berkurang sehingga tubuh tetap sehat dan bugar.
Baca juga:
Obesitas saat hamil tingkatkan risiko kelahiran prematur
5 Penyebab obesitas pada kucing
Mengurangi berat badan bisa redakan gejala psoriasis
Tidur sambil 'ngedot' bisa bikin bayi obesitas
Dinyatakan sekarat, pria ini turunkan 107,9 kg bobot tubuhnya