CEO PSM Tak Yakin PSSI Segera Gelar KLB
CEO PSM Tak Yakin PSSI Segera Gelar KLB
Liputan6.com, Denpasar - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin meragukan PSSI bakal segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) seusai dihelatnya Kongres Tahunan di Nusa Dua, Bali. PSM sendiri, kata dia, bukan termasuk yang mengusulkan digelarnya KLB.
"Kalau saya belum ada usulan (pergantian ketum melalui KLB). Tidak tahu teman-teman yang lain," kata Munafri di arena Kongres PSSI Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Senin (21/1/2019).
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Mengapa PSSI dibentuk? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930. PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
-
Siapa yang mendirikan PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Dimana PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Mengapa PSSI didirikan? Lahirnya PSSI sendiri tidak lepas dari upaya untuk menentang penjajahan.
-
Apa yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang berpangkat Kombes Pol, menyatakan bahwa PSSI telah menugaskan 20 petugas kepolisian dan 10 tenaga keamanan internal untuk mengawasi Timnas Indonesia.
Ia menyerahkan sepenuhnya pada keputusan voters di forum. Kendati begitu, ia meminta semua pihak memikirkan secara masak segala tindak-tanduk yang akan diambil karena memiliki konsekuensi logis yang tidak ringan.
"Kita lihat saja nanti apakah dari forum biasa bisa berubah menjadi forum luar biasa. Tapi menurut saya, proses ini harus dipikir matang-matang, karena sebuah proses yang terjadi pasti punya konsekuensi yang ditimbulkan. Sehingga menurut saya, ini harus dipikirkan dengan baik. Tapi kalau banyak yang menginginkan hal itu ya, bisa terjadi," ujarnya.
Dia mengatakan, PSSI sudah bergeliat usai lepas dari sanksi FIFA pada 2016 lalu. Namun begitu, dia tak akan menghalangi kalau ada rekan-rekan voters lainnya yang ingin menggelar KLB.
"Untuk menyelamatkan oganisasi ada teman-teman yang berfikir demikian (KLB). Kita ini sangat dinamis, sangat beragam melihat persoalan ini. Kita lihat di dalam kongres seperti apa. Kemungkinannya (KLB) ada, tapi kecil," ujarnya.
"Hampir sebagian voters ini yang kemarin memilih dia (Edy Rahmayadi). Dalam waktu cepat ada swing yang ingin menggantinya. Saya tidak tahulah."
Â
Penguatan PSSI
Alih-alih memikirkan KLB, Munafri justru lebih memikirkan bagaimana penguatan kelembagaan PSSI dilakukan.
"Saya kira penguatan terhadap lembaga yang memang harus diperkuat, sehingga kita anggota PSSI ini bangga punya federasi yang kuat dan mengayomi seluruh anggotanya. Sehingga dalam hal ini harus ada penguatan struktur organisasi secara komprehensif," katanya.
(mdk/liputan6)