FOTO: Mengenang Peristiwa Kelam 1 Tahun Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan, 135 Suporter Tewas Sia-Sia
Sabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Butut kekalahan Arema atas Persebaya di Kanjuruhan sejak 23 tahun terakhir itu telah memicu kejadian paling kelam dalam sejarah dunia persepakbolaaan di Indonesia.
FOTO: Mengenang Peristiwa Kelam 1 Tahun Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan, 135 Suporter Tewas Sia-Sia
Hari Sabtu tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia.
Kejadian itu terjadi saat laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kekalahan Persebaya di Kanjuruhan sejak 23 tahun terakhir itu telah memicu Aremania turun ke lapangan hingga disambut oleh pasukan keamanan.
Hingga peristiwa kekerasan tersebut terjadi saat aparat berusaha mengendalikan ratusan suporter yang turun ke lapangan.
Tercatat sebanyak 135 nyawa melayang sia-sia usai pertandingan derbi Jatim Liga 1, yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya itu.
- FOTO: Souvenir Piala Dunia U-17 Mulai Diburu Suporter di Stadion Gelora Bung Tomo
- FOTO: Intip Fasilitas Keren di Dalam Stadion Si Jalak Harupat Jelang Piala Dunia U-17
- FOTO: Warna-warni Atribut Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Si Jalak Harupat
- JIS Disorot, Ini Sederet Tragedi Buruk di Stadion Bola Akibat Akses Pintu Keluar
Kejadian tersebut tampak mencekam, tembakan gas air mata dilepaskan aparat ke lapangan dan ke tribun penonton.
Sontak, suasana langsung berubah dengan kepanikan yang luar biasa.
Para penonton maupun suporter berlarian hingga pada akhirnya berdesakan keluar stadion melalui satu pintu keluar tersebut.
Di pintu keluar inilah, 135 orang suporter tewas sia-sia terinjak-injak dan tergencet. Kericuhan ini juga telah melukai 200 suporter.
Para orang tua yang membawa keluarganya langsung merangkul anaknya, menggendong sambil berhimpitan berusaha berlari dan mencari jalan keluar.
Ketika itu, semua orang panik dengan mata yang perih terkena gas air mata saat berlari menyelamatkan diri.
Suasana semakin tak terkendali, terlihat di tribun semua orang berlari saling dorong menyelamatkan diri dan tidak peduli itu anak-anak, orangtua, dan perempuan.
Saat itu yang ada dalam pikiran mereka hanyalah bagaimana cara untuk bisa menyelamatkan diri keluar stadion.
Teriakan dan tangisan wanita yang kehilangan anaknya, suporter yang terluka berlumuran darah, mobil hancur dan terbakar menjadi pemandangan yang tak bisa dilupakan dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Sementara di luar sudah banyak orang terkapar pingsan hingga tewas akibat berdesakan.
Hingga sejumlah kendaraan polisi yang diamuk massa dan dibakar menyusul kericuhan antara suporter Arema vs Persebaya di luar Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022) lalu.
Selain itu tragedi Kanjuruhan juga mendapat perhatian dunia, para suporter Bayern Munchen membentangkan spanduk sebagai bentuk simpatik untuk mengenang korban yang tewas dalam tragedi tersebut.
Mendapat Perhatian Dunia
Para pemain Bayern Munchem pun terlihat turut menundukkan wajahnya saat mengheningkan cipta sebagai bentuk untuk mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas tragedi tersebut.
Kejadian itu juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mendatangi langsung ke Stadion Kanjuruhan.
Di sana, beliau melihat sejumlah titik yang menjadi peristiwa kericuhan yang mencekam di stadion tersebut.
Salah satu yang dikunjungi Jokowi dengan melihat pintu keluar bernomor 12 ini.
Di pintu 12 ini menjadi saksi bisu tempat dimana ratusan suporter tewas terjepit.