JIS Disorot, Ini Sederet Tragedi Buruk di Stadion Bola Akibat Akses Pintu Keluar
Stadion sepak bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan publik karena ternyata tidak memenuhi standar FIFA .
JIS Disorot, Ini Sederet Tragedi Buruk di Stadion Bola Akibat Akses Pintu Keluar
Stadion sepak bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan karena ternyata tidak memenuhi standar FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-17 November mendatang. Salah satu aspek yang disorot dari JIS yaitu akses pintu keluar stadion yang dinilai berisiko untuk masalah keamanan.
Sementara tragedi Kanjuruhan yang baru lalu masih segar dalam ingatan publik Indonesia. Peristiwa tewasnya 135 orang penonton sepak bola pada 1 Oktober 2022 itu menjadi catatan terburuk dalam persepakbolaan Tanah Air. Dalam peristiwa yang salah satunya akibat akses keluar stadion yang tertutup itu lebih dari 500 orang juga terluka.
135 Orang Tewas
Foto: pintu 13 yang jadi saksi bisu tragedi kanjuruhan
Korban tewas utamanya akibat dari sesak napas saat berusaha keluar dari stadion lantaran tembakan gas air mata aparat keamanan. Mereka tewas karena berdesakan berusaha ingin keluar dari stadion yang pintunya tertutup.
Selain Kanjuruhan, sebelumnya ada tragedi serupa dalam dunia sepak bola yang menewaskan banyak penonton karena minimnya akses pintu keluar stadion. Sebut saja tragedi di Stadion Estadio Nacional, Peru pada 24 Mei 1964 dalam pertandingan antara tim nasional Peru melawan Argentina.
Argentina sedang unggul 1-0 dan waktu tersisa tinggal enam menit sebelum peluit akhir ditiup ketika gol Peru dibatalkan oleh wasit asal Uruguay. Keputusan itu membuat pendukung Peru meledak marah dan memicu penonton menyerbu ke lapangan.
Aparat keamanan Peru melepaskan tembakan gas air mata ke arah tribun sebelah utara untuk mencegah penonton lain ikut masuk ke lapangan. Tembakan gas air mata itu memicu kepanikan dan penonton mulai berlarian menghindari gas air mata.
Tidak seperti pintu gerbang standar, stadion itu memiliki pintu baja terletak di bagian bawah lorong yang menghubungkannya dengan jalan keluar. Lorong itu harus dilalui dengan sejumlah anak tangga yang menghubungkannya ke kursi penonton di bagian atas. Pintu baja itu memang biasanya tertutup jika pertandingan sedang berlangsung.
Tragedi Stadion Estadio NacionalSesak Napas
Penonton yang panik saling mendorong orang di depannya di tangga itu sehingga mereka yang di depan langsung tertahan oleh pintu baja yang tertutup. Tapi orang yang di bagian depan tidak terlihat oleh mereka yang masih jauh di belakang. Pintu itu akhirnya jebol karena desakan penonton dari dalam. Mereka semua yang tewas berada di tangga untuk turun menuju jalan. Sebagian besar mereka tewas karena pendarahan dalam dan sesak napas.
Korban tewas resmi tercatat 328 jiwa, namun angka ini diduga lebih sedikit karena mereka yang tewas akibat luka tembak tidak dihitung.
Sementara di jalanan massa juga merusak banyak properti di sekitar stadion.
Tragedi Accra Sport StadiumTerbanyak ketiga
Pada 9 Mei 2001, Ghana mengalami kejadian serupa. Tragedi Accra Sport Stadium menewaskan 126 orang dan menjadi catatan terburuk dalam dunia sepak bola di Afrika. Peristiwa itu juga mencatat jumlah korban jiwa ketiga terbanyak dalam sepak bola setelah Tragedi Estadio Nacional di Peru dan Kanjuruhan di Indonesia. (Foto: ghanaweb.com)
Dua klub papan atas Ghana, Accra Hearts of Oak dan Asante Kotoko menjalani pertandingan panas yang berakhir dengan kedudukan 2-1 bagi kemenangan Accra setelah klub itu mencetak dua gola di menit-menit akhir sehingga membuat pendukung Kotoko marah dan mulai melempar botol dan kursi ke lapangan. (Foto: enca.com)
Tak bisa dihindari
Polisi merespons dengan tembakan gas air mata ke arah kerumunan penonton. Pemandangan selanjutnya sudah bisa ditebak. Penonton berlarian berdesakan ke arah pintu keluar untuk menghindari gas air mata. Pintu stadion terkunci dan bentuk desain bangunan stadion yang dibuat menyempit (bottleneck) dengan pintu yang lebih sedikit dari rencana sebelumnya membuat tragedi itu tak bisa dihindari.
Institut Arsitek Ghana menyebut stadion itu "perangkap kematian". Beberapa jam kemudian 116 orang tewas bertumpuk akibat sesak napas dan 10 lainnya karena trauma. Laporan menyebut petugas medis sudah keburu pulang karena pertandingan hampir usai dan sejumlah pintu keluar terkunci sehingga membuat penonton terjebak. (Foto: vice.com)