Ini sikap Bonek soal insiden Suramadu
Salah satu koordinator Bonek, Hasan Tiro ambil suara terkait insiden di Jembatan Suramadu, Kamis (5/6) malam, Jumat (6/6) malam, hingga Sabtu (7/5) dini hari tadi.
Salah satu koordinator Bonek, Hasan Tiro ambil suara terkait insiden di Jembatan Suramadu, Kamis (5/6) malam, Jumat (6/6) malam, hingga Sabtu (7/5) dini hari tadi. Hasan menegaskan bahwa Bonek tak mengoordinasi aksi ini. Ia menilai aksi ini hanya spontanitas belaka.
Menurut Hasan, tak ada larangan bagi Aremania untuk melintasi Surabaya saat akan away ke Madura. "Kita sebenarnya tidak ada larangan terhadap warga Malang untuk ke Surabaya. Toh juga sampai sekarang masih banyak pedagang bakso asal Malang yang berjualan di Surabaya," jelasnya.
Menurut Hasan, aksi di Jembatan Suramadu bermula dari kabar pertandingan antara Madura United kontra Arema Cronus. Secara spontanitas, ada sejumlah kelompok yang melakukan aksi sweeping di pintu masuk Jembatan Suramadu.
"Mungkin mereka merasa kesal akibat sweeping terhadap kendaraan plat L ketika konvoi juara Piala Bhayangkara lalu," ucap Hasan.
Saat itu, sejumlah Aremania memang melakukan aksi sweeping di Malang. Mereka juga merusak mobil berplat nomor L 1453 EM Hondra Stream warna silver milik warga Jl Perum Borobudur Agung, Blimbing, Malang. Presiden Kehormatan Arema Cronus, Rendra Kresna mengutuk keras aksi pengerusakan itu.
"Banyak korban juga dari pihak Bonek. Tapi tidak begitu digembar-gemborkan. Namun saat Bonek melakukan sweeping, semua media rame-rame memberitakan," ucapnya kesal. (faw/dzi)