Uniknya Bebatuan di Buahdua Sumedang, Keluarkan Suara dengan Nada Berbeda-Beda
Banyak yang penasaran dengan keberadaan bebatuan unik ini. Setelah dipukul, batu akan mengeluarkan suara cukup nyaring.

Banyak yang penasaran dengan keberadaan bebatuan unik ini. Setelah dipukul, batu akan mengeluarkan suara cukup nyaring.

Uniknya Bebatuan di Buahdua Sumedang, Keluarkan Suara dengan Nada Berbeda-Beda
Di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terdapat kompleks bebatuan unik. Berbeda dari kebanyakan, karena tumpukan batu di sana mengeluarkan suara dengan nada berbeda-beda.
Diketahui jika lokasi batu berada di Kampung Pasirlandak, Dusun Cigalagah, Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Jumlahnya tidak diketahui karena sangat banyak, dengan ukuran yang cukup besar.
Banyak yang penasaran dengan keberadaan bebatuan unik tersebut. Setelah dipukul-pukul, batu-batu yang ada memang mengeluarkan suara yang cukup nyaring.
(Foto: sumedangkab.go.id)


Tidak Semua Batu Mengeluarkan Suara
Mengutip YouTube Nurwanda Munggaran, tidak semua batu di sana mengeluarkan suara nyaring.
(Foto: YouTube Nurwanda Munggaran)
Hanya beberapa batu saja, dengan ukuran yang besar. Dari suaranya, terdengar seperti dua besi yang dibenturkan dengan suara yang tinggi.
Beberapa batu lain mengeluarkan frekuensi yang berbeda, seperti suara bebatuan yang dibenturkan maupun nada rendah.
Suara yang keluar dari batu memantik minat kalangan sejarah dan para peneliti, karena fenomena yang mirip dengan di Gunung Padang.
Bernama Batu Columnar Joint
Menanggapi fenomena ini, Kabid Kebudayaan Disparbudpora, Budi Akbar, mengatakan jika bebatuan itu memang mengeluarkan suara secara alami dengan nada yang berbeda.
Secara struktur, bebatuan dikenal dengan nama Columnar Joint dalam bahasa ilmiah dan bukan seperti batu pada umumnya.
"Batu ini disebut dengan istilah columnar joint, dan termasuk satu fenomena geologi yang terdiri dari kolom-kolom polygonal,” terang Budi, Senin (24/6), mengutip sumedangkab.go.id

Ciri Batu yang Mengeluarkan Suara
Menurutnya, ada beberapa ciri terkait batu yang mengeluarkan suara. Ini terlihat dari bentuk fisiknya seperti berbatang dan persegi 8 sampai tersusun relatif rapi.
Walau begitu, di Kampung Pasir Landak bebatuannya tidak tersusun secara rapi dan ini jadi fenomena yang langka.
“Saya merasa aneh ketika melihat columnar joint yang ada di Pasir Landak ini tidak tersusun rapi, padahal biasanya kan tersusun," katanya, menambahkan.
Terbentuk dari Lava Jutaan Tahun Lalu
Berdasarkan literatur, fenomena Columnar Joint terbentuk dari lava yang mendingin selama jutaan tahun lalu hingga membeku menjadi batu dengan struktur yang seragam.
Melihat kondisi yang unik dan langka ini, serta dampaknya terhadap ilmu pengetahuan, Budi mengatakan bahwa pihaknya bersama para ahli akan melakukan penelitian lebih lanjut dan melihat potensi yang bisa digali di lokasi.

"Insya Allah untuk ke depannya melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sumedang, mari sama-sama manfaatkan untuk kajian, penelitian. Bahkan ini juga menjadi potensi untuk menarik wisatawan ke Sumedang," katanya.