Masih Muda, Bek PSIS Merintis Akademi dengan Memberdayakan Masyarakat Pati
Masih Muda, Bek PSIS Merintis Akademi dengan Memberdayakan Masyarakat Pati
Bola.com, Semarang - Kiper PSIS Semarang, Joko Ribowo menjadi inspirasi bagi rekannya dalam mengembangkan potensi pesepakbola usia dini. Joko Ribowo memilki sebuah akademi sepak bola yang dirintisnya sejak tahun 2018 dan dinamainya JRFA.
Langkahnya kini diikuti sesama pemain PSIS lainnya, Riyan Ardiansyah. Bek muda Mahesa Jenar yang turut membangun sekolah sepak bola (SSB) di Pati. Riyan juga berasal dari Pati yang merupakan kampung halaman Joko.
-
Bagaimana ciri khas jersey kedua PSIS Semarang? Khusus untuk jersey kedua mereka, ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Di tengah dominasi warna putih ada motif garis monokromatik yang melukiskan aliran sungai dengan permainan warna harmoni yang melambangkan budaya dan gaya hidup masyarakat Kota Semarang.
-
Kapan Semen Padang meraih gelar juara di Liga Prima Indonesia? Semen Padang sempat menjadi jawara ketika bermain di Liga Prima Indonesia.
-
Bagaimana cara PSS Sleman memperkuat tim di BRI Liga 1 musim ini? Untuk memperkuat tim, PSS Sleman memberikan perhatian penuh pada para pemain muda. Mereka merekrut sebanyak sembilan pemain jebolan akademi PSS Youth Development.
-
Apa target PSS Sleman di BRI Liga 1 musim ini? “Target kami PSS Sleman harus bisa berbicara banyak di Liga 1 dan masuk enam besar,” kata Gusti Randa dikutip dari ANTARA pada Selasa (6/8).
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
-
Bagaimana cara Semen Padang kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia? Pencapaian ini berhasil diraih setelah tim Kabau Sirah meraih posisi runner up dalam gelaran Liga 2 2023/2024.
Riyan bersama sejumlah pegiat sepak bola di kampungnya, membuka SSB Merpati Putra Karaban, dan sudah berjalan selama tiga bulan terakhir. Lagi-lagi, Joko Ribowo punya peran besar. Riyan berkonsultasi dengan sang penjaga gawang sebelum mendirikan SSB.
"Untuk kelompok usianya antara kelahiran 2008 hingga 2012. Alhamdulillah sekarang sudah ada 50 peserta," terang Riyan Ardiansyah, Sabtu (19/12/2020).
Pertimbangan Riyan mendirikan SSB juga dilandasi oleh rasa keprihatinan anak-anak di kampungnya yang sebenarnya memiliki potensi besar namun belum dimaksimalkan.
Selain itu, Riyan Ardiansyah punya bekal pengalaman sejak menjadi pemain PPLM dan juga klub profesional PSIS Semarang, bisa menularkan ilmunya kepada pesepakbola usia dini.
"Banyak anak-anak kecil yang lebih memilih bermain game, waktunya jadi terbuang sia-sia. SSB ini sebagai bentuk kepedulian tehadap masa depan anak-anak di desa saya," beber pemain berusia 24 tahun tersebut.
Masih Swadaya
Eks pemain Persiwa Wamena ini juga tak mematok tarif mahal bagi para anak didik untuk bisa belajar di SSB yang dirintisnya. Sangat murah, yakni Rp2000 untuk setiap pertemuannya.
SSB Merpati Putra Karaban yang dikelolanya ikut melibatkan karang taruna dan kepala desa setempat dalam mengakomodir pendanaan untuk mendidik para siswanya. Ia yakin banyak talenta berbakat asal desanya dan wilayah Kabupaten Pati.
"Masih swadaya dan adanya SSB ini membawa nama desa tempat saya tinggal. Karena saya yakin nantinya ada potensi menjadi pesepakbola profesional bahkan menembus Timnas Indonesia,"
"Bagi adik-adik yang ingin bergabung, sangat mudah syaratnya. Cukup langsung datang ke lapangan Desa Karaban, Pati, saat latihan di hari hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Dengan membawa fotocopy kartu keluarga dan akte atau ijazah," jelas Riyan Ardiansyah.