Menganalisis Gaya Permainan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Dibanding Shin Tae-yong
Patrick Kluivert akan dilengkapi dengan dua asisten, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat, dalam melatih Timnas Indonesia.
Patrick Kluivert secara resmi diangkat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Mantan penyerang Ajax Amsterdam ini diumumkan sebagai pelatih baru skuad Garuda pada Rabu, 8 Januari 2025. PSSI telah mengontrak Patrick Kluivert untuk melatih Timnas Indonesia selama dua tahun ke depan, dengan tambahan opsi perpanjangan kontrak selama dua tahun.
Salah satu aspek menarik yang patut diperhatikan adalah bagaimana gaya bermain yang akan diimplementasikan oleh Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Meskipun karier kepelatihannya masih tergolong baru, Patrick Kluivert dikenal dengan skema permainan 4-2-3-1.
-
Apa peran pemain naturalisasi bagi Timnas Indonesia menurut Shin Tae-yong? Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia Shin Tae-yong mengakui peran pemain naturalisasi yang mampu meningkatkan kualitas timnas. Shin menyebut kehadiran pemain naturalisasi memberikan warna baru dan juga menambahkan kekuatan skuat Garuda. "Dengan adanya dengan adanya pemain naturalisasi menjadikan semakin kuat sekuat kita," ujar Shin pada Rabu (27/3/2024).
-
Bagaimana Shin Tae-yong membentuk mental pemain muda Timnas Indonesia? Shin Tae-yong memiliki harapan besar terhadap generasi muda ini, berharap mereka dapat mengubah kebiasaan yang tidak mendukung karir sebagai pesepak bola profesional. "Saya berharap bisa membentuk mental mereka sejak awal. Itulah yang saya lakukan selama melatih pemain Indonesia," jelasnya.
-
Apa saja posisi pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia? Tim Nasional Indonesia **Kiper:** Ernando Ari dari Persebaya, Adi Satryo yang bermain untuk PSIS, Nadeo Argawinata dari Borneo FC, dan Maarten Paes yang berasal dari FC Dallas. **Belakang:** Wahyu Prasetyo yang membela Malut United, Asnawi Mangkualam dari Port FC, Justin Hubner yang merupakan pemain Wolves, Pratama Arhan yang kini bermain di Suwon FC, Calvin Verdonk dari NEC Nijmegen, Muhammad Ferarri dan Rizky Ridho yang keduanya berasal dari Persija, Shayne Pattynama yang bermain untuk KAS Eupen, Jay Idzes dari Venezia, serta Sandy Walsh yang membela KV Mechelen. **Tengah:** Ricky Kambuaya dari Dewa United, Nathan Tjoe-A-On yang saat ini bermain di Swansea City, Egy Maulana Vikri juga dari Dewa United, Thom Haye yang belum memiliki klub, Witan Sulaeman dari Persija, Ivar Jenner yang berasal dari FC Utrecht, dan Marselino Ferdinan yang kini berkarier di Oxford United. **Depan:** Ragnar Oratmangoen dari FCV Dender, Hokky Caraka yang bermain untuk PSS, Rafael Struick dari Ado Den Haag, Ramadhan Sananta yang membela Persis, serta Dimas Drajad yang berasal dari Persib.
-
Kenapa Shin Tae-yong tetap memanggil Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Ragnar Oratmangoen, dan Thom Haye ke Timnas Indonesia? Shin Tae-yong menjelaskan alasannya untuk tetap memanggil Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Ragnar Oratmangoen, dan Thom Haye ke dalam Timnas Indonesia. Ia mengakui merasa sedikit cemas mengenai kondisi keempat pemain tersebut. Namun, Shin menyatakan bahwa pilihan pemain berkualitas yang dapat mengisi posisi mereka di Timnas Indonesia saat ini cukup terbatas.
-
Kenapa Shin Tae-yong percaya diri Timnas Indonesia bisa memberikan kejutan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026? Kepercayaan diri Timnas Indonesia meningkat pesat setelah berhasil meraih hasil imbang melawan Arab Saudi. Pelatih Shin Tae-yong percaya bahwa Skuad Garuda mampu menghadirkan kejutan lainnya dalam kompetisi Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. "Saya sangat percaya pada kemampuan para pemain Timnas Indonesia. Saya akan terus memberikan semangat dan dorongan kepada mereka agar bisa mencapai performa terbaik," ungkap Shin Tae-yong.
-
Kenapa Shin Tae-yong merasa bangga dengan penampilan Timnas Indonesia? "Pertandingan ini sangat menantang, kondisi cuaca mempengaruhi performa kedua tim, dan kualitas permainan sangat tinggi di antara mereka. Saya sangat bangga dengan penampilan para pemain," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah pertandingan, seperti yang dilaporkan oleh media Arab Saudi.
Di sisi lain, Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong sebelumnya sempat menggunakan skema tersebut. Namun, belakangan ini, Shin lebih memilih pola 3-4-3 dengan berbagai variasi yang ada.
Pertahanan
Dalam penjelasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa Shin Tae-yong cenderung menerapkan formasi 3-4-3 dengan tiga bek sebagai strategi utamanya. Fokus utama Shin Tae-yong adalah memperkuat pertahanan tim.
Hal ini terlihat dari banyaknya pemain keturunan yang dinaturalisasi dan ditempatkan di posisi bertahan. Meskipun menghadapi lawan yang seimbang atau lebih lemah, skema ini tetap efektif. Dengan keberadaan dua wing back yang aktif dan dua bek tengah di sisi kanan dan kiri yang juga dapat maju, kekuatan serangan tim semakin bertambah.
Peran penting seorang Alex Pastoor
Patrick Kluivert tidak akan menjalankan tugasnya seorang diri di Timnas Indonesia. Mantan asisten pelatih Timnas Kamerun ini akan mendapatkan dukungan dari Alex Pastoor dan Denny Landzaat yang akan berperan sebagai asisten pelatih. Peran kedua asisten ini sangat penting, terutama Alex Pastoor.
Dapat dikatakan bahwa pelatih berusia 58 tahun tersebut adalah otak di balik strategi Timnas Indonesia. Menariknya, gaya permainan Alex Pastoor cenderung sejalan dengan Shin Tae-yong. Pelatih asal Belanda ini memiliki preferensi untuk menggunakan formasi tiga bek, yang telah diterapkannya di beberapa klub yang pernah dilatihnya. Salah satu klub terakhir yang dilatihnya adalah Almere City.
- Tantangan Besar Patrick Kluivert Jadi Pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
- Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia: Berkat Shin Tae-yong Kami Berpeluang Lolos Piala Dunia
- Mengulas Taktik Patrick Kluivert Calon Pelatih Timnas Indonesia
- Ini 3 Sosok Pemain Timnas Indonesia yang Posisinya Terancam usai Shin Tae-yong Dipecat PSSI
Hadapi pertandingan penting
Dalam waktu dekat, staf pelatih Timnas Indonesia yang baru diharapkan segera menentukan pola permainan yang sesuai untuk Tim Garuda. Namun, penting untuk diingat bahwa strategi yang dipilih harus sejalan dengan kondisi skuad serta kemampuan para pemain yang saat ini membela Timnas Indonesia.
Mengadopsi perubahan yang terlalu drastis dapat menimbulkan risiko yang cukup besar. Terlebih lagi, Timnas Indonesia akan menghadapi pertandingan penting di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.