Menpora tak ingin larang klub pakai Gelora Bung Karno
Menpora Imam Nahrawi tak melarang klub untuk bermain di Stadion Gelora Bung Karno.
Menpora Imam Nahrawi tak melarang klub untuk bermain di Stadion Gelora Bung Karno. Namun demikian, Imam meminta jaminan tanggungan dari klub jika ingin memakai stadion termegah di Indonesia itu.
Sebelumnya, kerusakan terjadi di sejumlah titik di Gelora Bung Karno saat partai final Piala Presiden 2018 antara Persija Jakarta versus Bali United. Total kerugian dari kerusakan tersebut mencapai Rp 150 juta dan sudah ditanggung sepenuhnya oleh panitia.
Akibat kasus tersebut, muncul usulan agar Gelora Bung Karno tak dipakai oleh klub, tetapi hanya untuk laga-laga tim nasional. Apalagi, Gelora Bung Karno sudah direnovasi dan menghabiskan dana Rp 700 miliar demi perhelatan Asian Games 2018.
"Kami memahami bahwa renovasi Gelora Bung Karno itu bersumber dari APBN, dari pajak rakyat, maka tentu harus dirawat dan bagaimana peruntukannya nanti harus benar-benar selektif," ujar Imam.
"Memang idealnya hanya untuk timnas. Tapi kami maklum bahwa bilamana ada hajat besar yang memungkinkan itu menjadi salah satu barometer pertaruhan nasional, maka bisa jadi ditempati oleh klub," tambah menteri asal Bangkalan ini.
Imam pun setuju dengan peraturan PPK Gelora Bung Karno yang meminta uang jaminan sebelum menggunakan Gelora Bung Karno. Hal itu dilakukan untuk menjamin pihak penyelenggara siap bertanggung jawab.
"Secara penerapan regulasi saya kembalikan kepada pengelola Gelora Bung Karno karena mereka yang punya wewenang untuk menentukan ini bisa atau tidak dengan segala konsekuensinya. Konsekuensinya salah satunya harus ada down payment, uang jaminan dan sebagainya," kata Imam.
"Nah, hal seperti itu yang saya kira cukup teknis sekali. Tapi prinsipnya siapapun, gelaran apapun, sedikitpun tidak boleh ada yang merusak fasilitas yang dibangun dari dana masyarakat," tutupnya. (fit/asa)