Tim Ad Hoc PSSI Beber Langkah Perangi Pengaturan Skor
Tim Ad Hoc PSSI Beber Langkah Perangi Pengaturan Skor
Liputan6.com, Jakarta Tim Ad Hoc Integritas PSSI sudah mulai menggelar rapat yang juga dihadiri mantan Kapolri,Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti di kantor PSSI FX Senayan, Rabu (13/2/2019). Ada beberapa poin penting yang dihasilkan dari rapat pertama ini.
Badrodin Haiti menjadi satu dari tiga dewan penasihat komite independen tersebut.Dia menegaskan semua anggota komite Ad Hoc Integritas PSSI telah menyamakan persepsi untuk melaksanakan tugas masing-masing.
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Mengapa PSSI dibentuk? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930. PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
-
Mengapa PSSI didirikan? Lahirnya PSSI sendiri tidak lepas dari upaya untuk menentang penjajahan.
-
Kenapa PSSI terus berupaya menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
-
Kenapa SOS mendesak PSSI untuk bertindak cepat terkait masalah paspor pemain naturalisasi? "Menyusul berita tentang banyaknya pemain keturunan yang belum mengembalikan paspor Belanda mereka ke Kedutaan Besar Belanda, PSSI perlu segera bertindak," ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali, kepada Bola.net. "Jangan sampai hal ini menciptakan preseden negatif karena Indonesia tidak mengakui status kewarganegaraan ganda," tambahnya.
-
Dimana PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
Mantan Kapolri ini memaparkan langkah Komite Ad Hoc Integritas untuk memerangi pengaturan skor.
"Tugas itu antara lain melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi manipulasi pengaturan skor," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima media.
Setelah itu, Tim Ad Hoc Integritas PSSI juga harus melakukan deteksi dan menemukan pelanggaran-pelanggaran tersebut. Ini agar bisa mengeksekusi upaya perang terhadap pengaturan skor.
"Sehingga nanti komite ini akan melakukan penyelidikan agar diketahui jenis pelanggaran. Setelah itu akan ditentukan apakah nanti masuk ke ranah yudisial PSSI atau masuk ke ranah hukum pidana," katanya.
Â
Â
Â
Banyak Cara
Banyak cara untuk mencegah pengaturan skor, seperti melakukan rewarning system atau pendeteksian terhadap pelanggaran di dalam lapangan hijau. Deteksi pengaturan skor, menurut Badrodin, bisa dilakukan secara personal maupun sistem.
Deteksi bisa dilakukan melalui pengamatan dalam pertandingan sepak bola itu baik di liga 1, liga 2, maupun liga 3. "Pengawasan tentu harus dilakukan dan jelas kami sampaikan, zero tolerance terhadap bentuk pelanggaran," ucap Badrodin.
Bila masuk ke ke ranah hukum pidana bisa diselesaikan kepada kepolisian, tapi kalau masuk ke ranah hukum yudisial PSSI nanti diserahkan ke komite disiplin atau komite banding atau komite etik.
Badrodin menambahkan, pendirian komite adhoc ini bukan untuk menghalangi proses penyidikan yang sedang dilakukan oleh satgas antimafia bola.
"Tetapi, kami bekerja sama untuk bisa menggelar sepakbola di indonesia itu bisa bermartabaat dan juga jauh dari pelanggaran-pelanggaran seperti manipulasi dan pengaturan skor," katanya.
Sudah Terjalin
Dalam kesempatan sama, Ketua Tim Ad Hoc Komite Integritas PSSI, Ahmad Riyadh menjelaskan, sinergi antara satgas Antimafia Bola dengan Komite Ad Hoc sudah terjalin.
âKomunikasi lisan sudah, nanti kami bakal komunikasikan secara tertulis. Komite Ad Hoc ini berkirim surat audiensi kepada Kapolri. Tentu nanti dengan satgas untuk menyamakan persepsi juga tentang perbaikan sepakbola ke depan dan pemberantasan pengaturan skor,"katanya.
(mdk/liputan6)