5 Contoh Cerpen Horor dengan Alur Menegangkan dan Bikin Merinding
Berikut contoh cerpen horror yang paling ngeri dengan alur menegangkan dan bikin merinding yang dilansir dari berbagai sumber.
Banyak orang memiliki jadwal padat dan tidak sempat membaca novel dan cerita Panjang lainnya. Namun jangan khawatir, apabila Anda salah satu orang tersebut namun membutuhkan asupan hiburan, Anda bisa membaca cerpen.
Apabila Anda pecinta cerita horor, banyak contoh cerpen horor yang bisa Anda baca di internet yang siap membuat bulu kudukmu berdiri. Berikut contoh cerpen horor yang paling ngeri dengan alur menegangkan dan bikin merinding yang dilansir dari berbagai sumber:
-
Apa saja ciri-ciri husnul khatimah? Terdapat ciri-ciri tertentu, di mana seseorang dikatakan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu sebagai berikut:1. Mengucapkan syahadat: Salah satu ciri-ciri husnul khatimah adalah seseorang yang meninggal dunia dengan mengucapkan kalimat syahadat, yaitu dua kalimat kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dengan mengucapkan syahadat saat merenggang nyawa, ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki iman yang kuat dan ikhlas dalam menjalankan ajaran Islam.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rotan Cirebon? Keunggulan dari rotan khas Cirebon ini adalah di motifnya yang beragam, dengan aneka hiasan dan warna.
-
Apa yang menjadi ciri khas Rozan Aribah Siregar? Rozan Aribah Siregar, yang juga dikenal dengan julukan Ojan, terkenal karena adegannya membawa bekal berbentuk roti buaya ke sekolah.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Bagaimana Roro Fitria merasakan pengalaman syuting di kamar Nyi Roro Kidul? Roro mengenakan busana hijau dan merasa pengalaman syuting di kamar sakral tersebut sangat luar biasa, terutama saat berdoa untuk leluhur dari kamar itu.
-
Apa ciri khas dari Beras Rojolele? Beras Rojolele merupakan salah satu jenis beras yang cukup terkenal di Indonesia. Karakteristik beras ini memiliki tekstur yang pulen dan lembut. Aroma yang dihasilkan dari beras Rojolele ini sangat khas, harum, dan menyebar saat beras tersebut dimasak.
Guling
©istimewa
"Ahahaha, iya benar benar!” seru ku senang. Aku sedang menelepon temanku, Pia. Kami mulai menelepon saat jam sebelas malam.
Aku melirik jam dinding di kamar kost ku, sudah jam satu lewat. Terkadang, gibah bagi wanita itu menyenangkan, sehingga membuat lupa waktu. Aku teringat akan mata kuliah pagiku besok.
“Pi, udahan dulu, yuk. Aku ada matkul besok pagi, diajar nya sama Pak Yos pula. Kalo telat, mampus aku,” ucap ku. Pia mengiyakan ku, seolah mengerti betapa galaknya dosen ku pagi besok.
“Yaudah, dadah Pia Pia. Guling ku sudah mau ngajak ngapel nih,” canda ku. Pia tertawa. “Hati hati dengan ucapan mu,” ledek Pia.
Setelah mengucapkan ‘dadah’ berkali kali, akhir nya sambungan telepon putus. Aku membaringkan tubuhku di kasur dan menarik selimut hingga dada.
Aku membuka ponsel, ingin bermain sebentar dengan benda pipih itu sebelum akhirnya rasa kantuk menyerang mataku.
Aku bergelung dibawah selimut, memeluk guling empuk yang menemaniku selama aku tinggal di kost ini. Perlahan aku memejamkan mata, mulai membuka kilas kilas mimpi dialam bawah sadarku.
Eh?
Bau apa ini?
Aku mengendus, mencium bau pandan yang menyeruak hebat di dalam kamarku. Sejak kapan ada pandan di kamar ku?
Aku dengan malas membuka mata. Aih, bau ini begitu menyengat, menganggu pernapasan ku.
Aku duduk ditepi kasur dengan gontai, berniat untuk minum air. Seteguk, dua teguk. Aku menaruh gelas setelah meneguk air yang ke empat.
Aku kembali ke kasur, lalu mencoba tidur, lagi. Bau pandan itu semakin parah. Seolah bau itu berada di dekatku.
Aku menutup hidung dengan gulingku, tetap positif thinking bahwa bau pandan itu dari musang pandan yang mungkin ada diatap. Besok aku harus menyuruh Mang Usep memeriksa atap.
Percuma, gulingku yang wangi bahkan tak mampu mengalahkan bau bau tidak sedap ini. Aku mendengus kesal, ingin tidur pun susah banget.
“Bau banget sih, bikin mual aja,” decakku kesal. Musang nya ada berapa sih? Satu? Dua? Kenapa bau sekali?
Aku hendak memejamkan mata lagi saat aku merasakan bulu kudukku meremang. Pikiranku mulai kalut, tidak tenang. Astaga, berpikir positif, Dira. Berpikir positif.
Hawa dingin menusuk leherku. Seakan belum cukup membuatku ketakutan, aku merasakan sesuatu memeperhatikan ku dari jauh.
Aku berusaha bodo amat dan menutup seluruh tubuh ku dengan selimut. Aku seakan ingin mati dari dunia ini ketika selimutku ditarik paksa dan melihat sosok tinggi seperti guling yang tersenyum lebar, memperlihatkan mata bolong, wajah berdarah, bernanah, dan belatung dimana mana.
Sosok itu tersenyum begitu lebar, seolah merobek wajahnya sendiri. Aku yakin aku pingsan setelah sosok itu mengucapkan kalimat yang tidak akan pernah aku lupakan.
“Aku nungguin dari tadi loh, kita kan mau jalan.”
Pengunjung Malam
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/kikujungboy
Ada seorang bocah laki-laki yang tinggal bersama dengan kedua orang tuanya si sebuah apartemen yang kumuh. Mereka tinggal di bagian kota yang buruk dan juga banyak kejahatan di daerah tersebut.
Apartemen mereka berada di lantai dasar gedung dan sangat membutuhkan perbaikan. Beberapa jendelanya pecah dan butuh perbaikan. Pintunya juga tidak pernah terkunci dengan benar.
Bocah itu sering mengalami kesulitasn tidur karena dia bisa mendengar berbagai suara dari jalanan di luar. Dia memohon kepada kedua orang tuanya untuk memperbaiki jendela dan juga kunci di pintu, tetapi mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak mampu untuk membelinya.
Suatu malam, ketika bocah laki-laki itu sedang tidur dengan sangat nyenyak di rumahnya, tiba-tiba ia terbangun oleh suuara goresan yang sangat aneh. Kemudian ia duduk di tempat tidur, dan menajamkan telinganya untuk mendengarkan, tetapi ia masih tidak tahu darimana suara itu berasal.
Bocah itu kemudian bangkit dari tempat tdur lalu berjalan menyusuri lorong yang sangat gelap menuju ke kamar orang tuanya.
“Bu,” bisiknya. “Bu, ada suara aneh di kamarku.”
Ibunya bangun dan mengerang. “Mungkin itu hanya ranting pohon yang emnyentuh jendelamu,” katanya.
“Tapi tidak ada pohon di jendelaku,”jawab bocah itu.
“Kalau begitu, mungkin itu hanya tikus di dinding,” gumam ibunya.”Tinggalkan aku sendiri, aku mencoba untuk tidur.”
Bocah itu dengan enggan kemudian kembali ke kamarnya, tetapi ia masih gugup dan juga takut. Dia naik ke atas tempat tidur dan memejamkan mata. Saat hampir tertidur, dia mendengar suara garukan lagi. Kali ini lebih keras, tapi ia mencoba mengabaikannya dan terus melanjutkan tidurnya.
Tiba-tiba, ia merasakan sakit yang amat tajam di punggungnya. Dia kemudian melompat dari tempat tidur dan menangis dengan sangat keras. Rasanya seperti digigit serangga kecil. Dia kemudian langsung berlari ke kamar orang tuanya.
“Ayah,” bisiknya. “Ayah, sesuatu menggigitku.
Ayahnya menggosok matanyada bergulung dari tempat tidur. Dia kemudian memeriksa punggung putranya dan menemukan tanda tusukan kecil. Ada satu atau dua tetes darah yang merembes keluar dari luka.
“Itu tidak terlihat seperti gigitan serangga,” kata ayahnya.
“Lalu, apa itu?” tanya bocah itu.
Sang Ayah tidak menjawab. Sebagai gantinya, ia langsung pergi ke kamar anaknya. Dia menyalakan lampu dan juga memeriksa tempat tidur. Ada lubang kecil di seprai, beberapa isian kasur juga ikut keluar.
Ayahnya kemudian membalikkan kasur dan bergidik ngeri. Di bagian bawah tempat tidur, mereka menemukan lumpur dan juga kotoran di karpet. Jendela kamar tidur tidak terkunci dan ada jejak kaki baru di rumput yang berlumpur.
Pada malam itu, seseorang masuk ke kamar bocah memlaui jendela yang tidak terkunci dan menunggu di bawah tempat tidurnya. Suara goresan misterius yang ia dengar berasal dari seseorang yang berbaring di bawah tempat tidurnya, menikam kasur dan mencoba untuk membunuhnya!
Guru Bahasa Inggris
©2020 Merdeka.com/pixabay
Ada seorang gadis muda bernama Putri yang tidak ingin pergi ke sekolah. Namun teaman-temannya sering memnggilnya dengan sebutan Puri. Walaupun ia selalu mendapatkan nilai bagus di sekolahnya ia tidak suka untuk pergi ke sekolah karena selalu bermasalah dengan gurunya.
Ketika hari pertama ia kembali ke sekolah, Puri kaget karena ia menemukan seorang guru bahasa inggris baru di sekolahnya. Guru tersebut adalah seorang wanita berusia 30an dengan wajah datar tanpa ada selera humor.
Ketika di kelas teman sebangkunya Vera mengacungkan tangannya dan bertanya kepada guru tersebut. “Bu, mengapa tahi lalatmu terus berubah?”
Tiba-tiba guru itu tampak bingung,
“Apa yang mau bicarakan?” Tanyanya
“Tahi lalat diwajahmu, mereka terus berubah. Hari Senin anda memiliki satu tahi lalat, tetapi hari Selasa dan rabu berubah menjadi tiga tahi lalat.”
Puri juga ikut memperhatikan, ternyata memang berbeda.
Guru tersebut hanya berkata. “Seperti yang kamu lihat, saya hanya mempunyai satu tahi lalat di wajah saya. Sekarang, jika kamu memikirkan sesuatu yang tidak sesuai, saya akan mengapresiasi pendapatmu untuk pelajaran ini, dan jagalah mulutmu untuk diam.”
Teman-teman sekelasnya hanya tertawa tanpa memperdulikan ucapan Vera.
Esok harinya, ia tidak menemukan Vera hadir di kelas, begitu pula dengan ahri-hari setelahnya.
Malam itu, Vera akhirnya memutuskan untuk mengikuti gurunya dan mencari tahu dimana ia tinggal. Setelah sampai ia bersembunyi di balik bilik dapur untuk emnegtahui apa yang terjadi.
Ternyata disana berdiri tiga orang wanita kembar dengan tahi lalat yang berbeda. Puri sadar ternyata gurunya bukanlah satu orang, tetapi tiga orang yang selalu bergantian. Tak lama setelah itu datang petugas kebersihan sekolah yang tak lain adalah suami mereka.
“Apa yang kamu inginkan untuk makan malam kali ini, sayang?”
“Sama seperti tadi malam, paha yang sangat bagus dan juga berair,” kata pria itu sambil menjilati bibirnya.
Ketika wanita itu mulai membuka frezer es, Puri sangat terkejut karena disana telah menggantung mayat temannya Vera yang badannya telah dipotong-potong.
“Aku mencium sesuatu!” serup pria itu. “Aroma seorang gadis muda!” sambungnya.
Tiba-tiba ia melihat pintu lemari tempat persembunyiannya terbuka dan terlihat seorang pria petugas kebersihan bersama gru bahasa inggris kembarnya berdiri sambil meneteskan air liur.
“Daging segar!Daging segar!” serunya.
Petugas kebersihan mulai menjambak rambut Puri, menariknya keluar, dan menggulingkannya di tanah.Dia mencoba melawannya namun tidak berhasil. Gigi putih yang bengkok dan cacat sudah bersiap untuk menggigitnya.
Esok seninnya…
Teman-teman sekelas memperhatikan bahwa Puri telah menghilang dari kelas. Tidak ada yang tahu bahwa ketika guru bahasa inggris di hadapan mereka sibuk menjelaskan berbagai kata kerja, mayat Puri telah tergantung di loker daging apartemen dengan tubuh yang sudah terpotong-potong.
Pengantin Perempuan di Bagasi
©2020 Merdeka.com/pixabay
Pasangan muda, keduanya berusia 18 tahun, memutuskan bahwa mereka akan menikah setelah mereka lulus SMA. Ayah dari pengantin wanita tinggal di Palm Beach di sebuah rumah besar dan mampu membayar pernikahan besar untuk mereka.
Singkatnya, mereka menikah dan pernikahan itu indah.
Setelah pernikahan, mereka mendapat resepsi besar di sebuah gedung tua dan semua orang mabuk. Ketika hanya ada sekitar dua puluh orang yang tersisa, pengantin pria memutuskan bahwa mereka harus bermain petak umpet.
Semua orang setuju dan pengantin pria adalah “itu.” Sementara dia menutupi matanya, mereka semua menemukan tempat persembunyian.
Setelah sekitar dua puluh menit semua orang telah ditemukan kecuali pengantin wanita. Para tamu mencari ke mana-mana dan merobek seluruh tempat untuk mencarinya.
Beberapa jam kemudian pengantin pria sangat marah, mengira pengantin wanita memainkan tipuan mengerikan padanya. Akhirnya, semua orang pulang.
Beberapa minggu kemudian pengantin pria, setelah mengajukan laporan orang hilang, menyerah mencarinya. Patah hati, ia mencoba melanjutkan hidupnya.
Tiga tahun kemudian seorang wanita tua kecil sedang membersihkan bangunan tua, tempat resepsi diadakan.
Dia kebetulan berada di loteng dan memperhatikan belalai tua. Dia membersihkannya, dan, karena penasaran, membukanya. Dia berteriak dan segera berlari keluar dari gedung, lalu memanggil polisi.
Rupanya, pengantin wanita telah memutuskan untuk bersembunyi di bagasi karena sedang bermain petak umpet. Ketika dia duduk, tutupnya jatuh, membuatnya pingsan dan menguncinya di dalam.
Dia mati lemas setelah sehari atau lebih. Ketika wanita tua itu menemukannya, dia membusuk, mulutnya ternganga seperti sedang menjerit.
Menacing Paintings
©2020 Merdeka.com/pixabay
It was midnight. You were running through the forest in a heavy downpour when you see a small shack in the distance. Desperately longing for a refuge from the rain, you decided to take shelter there until the morning comes.
A bolt of lightning strikes just as you opened the door, letting you catch a glimpse of the worn-out furniture inside the wooden shack.
Inside, you notice that there are so many paintings plastered all over the wall. Even under the dim light, you can see that the paintings were highly detailed and realistically drawn, yet there is something odd about them.
Another lightning flash briefly illuminates the room, revealing the menacing gaze that all the figures in the paintings had. Each figure in the paintings seems to be looking straight at you, giving you an uneasy feeling. One of them even seemed to move when you are not looking.
Shuddering, you determined that it may be best for you to just ignore it and sleep it off. However, the unsettling aura that emanates from the paintings, accompanied by the noise from the storm outside makes it hard to fall into slumber.
Despite all that, you managed to keep your eye shut and sleep, albeit scarcely, through the night.
A shining ray of light from the sun wakes you up in the next morning. You let out a sigh of relief, knowing that last night was probably just a nightmare.
But after your eyes sweep through the surroundings, you let out a shriek of horror. On all the spots where there were paintings last night, you only found windows.