4 Film Indonesia Berlatar Adat Batak, Cocok Ditonton Bersama Keluarga
Membawa nuansa adat Batak, film-film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga, apalagi sekarang ini akan memasuki suasana Lebaran Idulfitri. Saat berkumpul bersama keluarga besar, menonton film adalah salah satu kegiatan yang sangat direkomendasikan.
Suku Batak merupakan salah satu suku terbesar di Pulau Sumatra. Terkenal dengan marganya yang cukup beragam, terdapat kisah atau cerita-cerita kehidupan orang Batak yang kemudian diangkat menjadi film di layar lebar.
Beberapa film layar lebar tersebut menceritakan latar belakang kehidupan sesungguhnya orang Batak hingga mengangkat nuansa adat istiadat Batak yang begitu kental. Bahkan, film-film tersebut tidak hanya disaksikan oleh para pencinta film di Indonesia, melainkan juga para pencinta film di luar negeri.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Di mana Suku Batak berada? Suku Batak berada di Pulau Sumatra Utara.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
Membawa nuansa adat Batak, film-film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga, apalagi sekarang ini akan memasuki suasana Lebaran Idulfitri. Saat berkumpul bersama keluarga besar, menonton film adalah salah satu kegiatan yang sangat direkomendasikan.
Berikut deretan film Indonesia bertema adat Batak yang cocok ditonton bersama keluarga:
1. Toba Dreams
Film Toba Dreams (Doc: fimela.com) ©2023 Merdeka.com
Film pertama berjudul Toba Dreams yang diadaptasi dari novel karangan tokoh Batak, T.B. Silalahi. Film ini menceritakan tentang mimpi Sersan Mayor Tebe yang ingin hidup dengan tenang dan damai mengandalkan uang pensiunan tentara dan memilih pulang untuk membangun kampung halamannya.
Namun, keputusan Tebe itu ditolak oleh Ronggur, anak sulungnya yang menjadi "pemberontak" dalam keluarga sehingga muncul konflik antara ayah dan anak. Ronggur bahkan menjadi pentolan mafia narkoba dan merebut Andini dari orang tuanya karena tidak merestui hubungan mereka berdua.
Film yang dibintangi oleh artis Vino G Bastian ini menampilkan sebuah desa di Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kabupaten Toba.
2. Lamaran
Film Lamaran (Doc: liputan6.com) ©2023 Merdeka.com
Selanjutnya ada film yang berjudul Lamaran. Film ini menceritakan kisah percintaan pasangan dari suku yang berbeda.
Diceritakan Tiar Sarigar, seorang pengacara andal yang sedang menangani kasus mafia. Tiar yang lahir di tanah Batak itu dipercaya untuk menangani kasus yang menimpa Pak Basuki. Dia pun sangat senang dan menyetujui keputusan tersebut. Lalu ada seorang lelaki bernama Aan yang berperan sebagai resepsionis di kantor Pak Basuki dan juga terpesona dengan kecantikan Tiar.
Hingga akhirnya ketika Tiar menangani kasus ini bersama dua agennya yaitu Sacha dan Ari yang ditugaskan untuk menjaga kerahasiaan mereka dan harus membawa orang awam agar tidak dicurigai. Di situlah, Aan direkrut untuk menjadi pacar Tiar. Setelah itu, hubungan yang itu rupanya ditanggapi dengan serius oleh kedua orang tua Aan dan Tiar.
Penasaran dengan jalan cerita film Lamaran yang selengkapnya? Anda bisa menyaksikan film ini di platform streaming Vidio.com.
3. Nariti: Romansa Danau Toba
Film Nariti: Romansa Danau Toba (Doc: liputan6.com) ©2023 Merdeka.com
Di urutan ketiga ada film berjudul Nariti: Romansa Danau Toba. Penayangan film layar lebar ini awalnya sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19 dan baru dirilis tanggal 3 November 2022.
Film yang diperankan oleh Bastian Steel sebagai Jefrey, Zoe Jackson sebagai Nariti ini mengangkat cerita kisah cinta remaja yang berlatar budaya Batak. Film ini bercerita tentang Jefrey yang kembali ke kampung halaman dari perantauan mengikut orang tuanya.
Saat Jefrey masuk sekolah barunya, ia bertemu dengan Nariti dan mulai tumbuh rasa cinta. Namun, kecintaan Jefrey kepada Nariti terhalang oleh temannya bernama Rico yang juga menyukai Nariti. Akhirnya, Jefrey dan Rico berduel untuk mendapatkan seorang Nariti dan Jefrey memenangi duel tersebut.
Jalan cinta mereka berdua tidak mulus, pasalnya ibunda Nariti yaitu Sarmaida yang diperankan Paramitha Rusady itu melarang hubungan anaknya dengan Jefrey. Sarmaida dalam film tersebut memiliki mata pencaharian sebagai penenun Ulos (kain khas Batak).
4. Mursala
Para pemeran dalam film Mursala (Doc: kapanlagi.com) ©2023 Merdeka.com
Di urutan terakhir ada film berjudul Mursala. Film yang dirilis pada tahun 2013 itu mengangkat budaya masyarakat Batak dan memperkenalkan wisata yang ada di Tapanuli Tengah.
Film Mursala yang diperankan oleh Rio Dewanto, Titi Sjuman, Anna Sinaga, Tio Pakusadewo, dan Mongol.
Pada film ini dikisahkan seorang bernama Anggiat (Rio Dewanto) yang merantau ke Ibukota Jakarta dari kampung halamannya di Sorkam, Tapanuli Tengah. Kemudian, ia sukses di tanah perantauan. Namun, ia dihadapi oleh kenyataan bahwa kedua orang tuanya menginginkan Anggiat menikah dengan pariban (saudara sepupu).
Permasalahan itu membuat Anggiat bingung, pasalnya di Jakarta sudah memilih wanita berdarah batak yang dicintainya yaitu Clarita (Anna Sinaga) sebagai seorang presenter televisi. Kisah cintanya kembali terhalang oleh perbedaan marga yaitu Simbolon dan Saragih yang secara silsilah termasuk larangan menikah kecuali keluar dari marganya masing-masing.