7 Macam Psikotes yang Sering Dilakukan Saat Tes Kerja, Kenali Bentuknya
Ada beberapa macam tes psikologi yang biasa diterapkan manajemen untuk mempermudah proses seleksi karyawan. Berikut ini beberapa di antaranya.
Menjalani tes psikologi menjadi hal yang wajib bagi para pencari kerja. Sebab kebanyakan perusahaan akan menjadikan tes ini sebagai pertimbangan untuk merekrut karyawan dari sisi kepribadian.
Hasil dari tes ini sedikit banyak akan menjadi bahan pertimbangan utama perusahaan dalam menerima atau menolak kandidat. Setiap perusahaan melakukan tes psikologi kerja dengan cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan standar mereka.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Apa itu tes psikomotorik angka? Tes psikomotorik angka adalah salah satu jenis tes psikotes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan motorik seseorang dalam memahami pola-pola angka dan hubungan matematis.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Apa itu sujud syukur? Sujud syukur dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT. Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai perwujudan dari rasa syukur yang dilakukan saat hati dan pikiran menyadari betapa besar nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
Ada beberapa macam psikotes atau tes psikologi yang biasa diterapkan manajemen untuk mempermudah proses seleksi karyawan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Wartegg Test
©YouTube/Jorge Cogollo
Wartegg Test adalah salah satu macam tes psikologi yang ditemukan oleh Ehrig Wartegg, seorang psikolog asal Jerman.
Peserta psikotes biasanya disediakan selembar kertas bergambar delapan kotak dengan pola berlainan. Ada yang bergambar titik, garis lurus berjajar, garis tegak lurus, garis melengkung, dua garis tak beraturan, kotak hitam kecil, garis melengkung, jajaran titik yang melingkar, dan pola-pola lainnya.
Biasanya peserta tes diminta untuk membuat gambar dari pola-pola yang tersedia tersebut.
Psikotes Kraeplien atau Pauli Test
Dalam macam psikotes ini, soal-soal yang diberikan berbentuk angka-angka yang disusun membujur dengan jumlah angka, baik telah ditambah, dikurang, ataupun jenis perhitungan yang lainnya.
Calon pekerja wajib menjawab angka berikutnya setelah mengetahui pola susunan angka tersebut. Tes ini dipakai untuk menilai kemampuan diri dalam berkonsentasi, ketahanan, dan ketelitian serta kemampuan melakukan penyesuaian diri.
Draw A Man Test (DAM)
©2020 Merdeka.com/pixabay
Dalam macam psikotes ini Anda akan diminta menggambar seseorang dan mendikripsikan orang tersebut berdasarkan beberapa hal, seperti: jenis kelamin, aktivitas, usia, dan yang lainnya. Melalui tes ini perusahaan akan melihat tingkat kepercayaan diri, ketahanan kerja, tanggung jawab, dan hal lainnya yang dianggap perlu.
Bagaimana trik menjawabnya:
Mulailah berlatih menggambar orang secara lengkap, mulai dari bagian kepala hingga ujung kakinya, termasuk berbagai detail wajahnya.
Test Menggambar Pohon
©2020 Merdeka.com/pixabay
Pohon yang digambar tidak hanya identik dengan akar dan daun yang berisi buah-buahan melainkan unsur pendukung lainnya seperti orang yang sedang memanjat pohon untuk memetik buah ataupun burung yang hinggap di pohon.
Tidak kalah penting, penggambaran pohon disimbolkan sebagai jiwa manusia seutuhnya. Anda membayangkan pohon itu harus dirawat, dijaga, dan tidak boleh sembarangan untuk ditebang layaknya memotong wortel.
Kemudian, Anda dilarang menggambar pohon yang berbentuk pinus, beringin, kelapa, ataupun sebagainya karena kamu dianggap sebagai orang yang sangat minder dalam mencapai tujuannya.
Jika menggambar pohon sesuai pola maka Anda dipandang sebagai orang yang berhasrat dalam mencapai prestasi yang tinggi tanpa pantang menyerah. Contohnya adalah menggambar akar berarti kamu merindukan masa lalu sedangkan tanpa akar melambangkan masa depan yang harus dihadapi selain melupakan kenangan terindah.
Jadi, menggambar pohon berarti Anda harus yakin pada diri sendiri supaya tidak malu dalam bersosialisasi.
Tes Logika Penalaran (Deret Gambar)
Macam psikotes ini melibatkan serangkaian gambar dua dimensi atau tiga dimensi dengan pola dan warna berbeda di setiap sisinya. Tujuan tes yang satu ini adalah mengukur kemampuan calon karyawan dalam menganalisis dan memahami pola.
Tips Logika Penalaran (Deret Gambar)
Anda harus benar-benar teliti dan hati-hati dalam mengerjakan tes ini. Namun jangan sampai terpaku pada satu soal dan menghabiskan waktu di sana. Anda bisa kehabisan waktu.
Latihlah kemampuan Anda dalam memahami pola pada deret gambar dengan membuat batasan waktu untuk menyelesaikan setiap soal. Lalu ukurlah berapa detik yang Anda habiskan untuk menjawab satu soal.
Tes Logika Aritmatika (Deret Angka)
Macam psikotes yang satu ini melibatkan sederet angka yang sekilas terlihat acak. Lantas Anda diminta untuk meneruskan deret tersebut dengan menuliskan satu angka berikutnya.
Tips Logika Aritmatika (Deret Angka)
Ada beberapa rumus deret hitung yang bisa Anda hafalkan dan terapkan untuk memecahkan soal-soal di tes logika artimatika. Latihlah kemampuan Anda dengan soal-soal tes yang bisa didapat secara online.
Sama seperti tes tes logika penalaran, jangan sampai terpaku pada satu soal dan menghabiskan waktu di sana.
Psikotes Kemampuan Verbal
Tes ini biasanya berbentuk soal yang mengharuskan calon pekerja menemukan antonim ataupun sinonim sebuah kata, hingga soal yang meminta menghubungkan dan menyusun kalimat-kalimat.
Tes ini berfungsi untuk menilai dan mengukur kemampuan berkomunikasi calon pekerja melalui segi bahasa. Tes ini terlihat mudah, namun tidak bisa dianggap sebagai hal yang remeh.
Di dalam macam psikotes ini juga dibutuhkan konsentrasi yang cukup kuat, karena jika salah dalam memberikan jawaban, tentu akan berpengaruh pada hasil yang akan diterima.