Antisipasi Omicron, Dinkes Sumut Kirim Sampel 6 Kru Kapal Positif Covid-19
Dinas Kesehatan Sumatra Utara mengirim sampel enam orang kru kapal yang dinyatakan positif Covid-19 untuk keperluan whole genome sequencing (WGS) terkait dugaan terpapar Omicron.
Pemerintah Pusat memprediksi akan terjadi puncak kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron pada pertengahan Februari sampai awal Maret 2022. Daerah yang memiliki potensi kenaikan paling tinggi yaitu DKI Jakarta.
"Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus berpotensi akan naik lebih tinggi di Provinsi DKI Jakarta bila kita semua tidak berhati-hati," ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Minggu (16/1) lalu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Kasus Omicron sendiri per Senin (17/1) sudah mencapai angka 1.855 kasus, dengan kasus yang didominasi di wilayah Jawa-Bali, terutama DKI Jakarta dan sekitarnya. Saat ini, Sumatra Utara (Sumut) terus meningkatkan penanganan Covid-19 guna mengantisipasi penyebaran Omicron di daerah tersebut.
Terbaru, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut mengirim sampel enam orang kru kapal untuk keperluan whole genome sequencing (WGS) terkait dugaan terpapar Omicron. Sebelumnya, keenam kru kapal tersebut dinyatakan positif Covid-19. Dinkes pun langsung mengambil langkah testing ini guna mengantisipasi penyebaran Omicron.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Belum Bisa Dipastikan Omicron
Dari keenam kru kapal yang dinyatakan positif Covid-19 itu, Sekretaris Dinkes Sumut Aris Yudariansyah mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah para kru kapal itu terpapar Omicron atau tidak. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari sampel yang dikirimkan ke pusat.
"Belum bisa kami pastikan apakah mereka terpapar Omicorn atau tidak," kata Aris pada Selasa (18/1).
Aris mengatakan, uji sampel terhadap keenam kru kapal itu dilakukan karena sebelumnya kapal mereka melakukan perjalanan dari India. Saat ini keenam kru kapal tersebut saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Royal Prima Medan.
"Hasil pemeriksaan swab mereka positif Covid-19," katanya.
Pemkot Medan Siapkan Tempat Isolasi
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan telah menyiapkan tempat isolasi terpusat sebagai langkah antisipasi naiknya kasus Omicron,.
"Omicron ini penyebarannya bisa 50 kali lebih cepat dari varian Cocid-19 lainnya. Apalagi Kementerian Kesehatan memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Omicron di Februari ini," ujar Bobby pada Minggu (16/1).
Pemkot Medan menyiapkan dua tempat isolasi terpusat, yakni eks Hotel Soechi di Jalan Cirebon dan Gedung P4TK di Medan Helvetia. Dua lokasi ini siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ia juga telah meminta OPD terkait untuk memantau pelaku perjalanan baik dari trasmisi lokal maupun perjalanan luar negeri yang masuk ke Kota Medan dan menekankan pelaksanaan 3T, yakni testing (pengetesan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).