Bahaya Perubahan Iklim Bagi Kesehatan Kulit, Tingkatkan Gangguan Kulit Hingga Kanker
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit ini bisa memberikan pengaruh pada masalah jerawat, meningkatkan risiko penuaan dini, dan menyebabkan gangguan iritasi dan alergi yang lebih mudah. Lebih parah lagi, bahaya perubahan iklim ini juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit semakin tinggi.
Seperti diketahui, perubahan iklim yang terjadi saat ini menimbulkan berbagai pengaruh buruk bagi kehidupan. Seperti efek pemanasan global yang dialami kini memicu berbagai bencana alam mengerikan. Mulai dari banjir, kebakaran hutan, hingga kekeringan.
Bukan hanya itu, di kondisi pemanasan global ini juga semakin banyak pencemaran yang terjadi di lingkungan. Mulai dari kualitas udara yang semakin buruk, pencemaran air yang mengurangi suplai untuk kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Jika dibiarkan secara terus menerus, tentu ini akan mempengaruhi kesehatan manusia secara keseluruhan.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
Salah satu pengaruh yang perlu diwaspadai adalah kesehatan kulit. Dalam hal ini, kulit merupakan bagian tubuh terbesar, terluas, dan terluar, yang tentu akan menerima dampak paling mudah dari kondisi perubahan iklim. Bahkan, terdapat beberapa gangguan kesehatan kulit yang perlu diwaspadai.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit ini bisa memberikan pengaruh pada masalah jerawat, meningkatkan risiko penuaan dini, dan menyebabkan gangguan iritasi dan alergi yang lebih mudah. Lebih parah lagi, bahaya perubahan iklim ini juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit semakin tinggi.
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui lebih jauh berbagai bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit dan cara-cara mencegahnya. Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasannya bisa Anda simak.
Bahaya Perubahan Iklim Bagi Kulit: Masalah Jerawat, Tanda-Tanda Penuaan
- Masalah Jerawat
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit yang pertama dapat menimbulkan masalah jerawat. Dalam hal ini perubahan iklim dapat mengubah keseimbangan kulit secara signifikan. Dengan begitu, risiko kulit lebih sensitif terhadap jerawat semakin tinggi.
Selain itu, perubahan iklim dengan suhu bumi yang semakin meningkat tentu berpengaruh pada peningkatan produksi keringat dan minyak tubuh. Pada kondisi kulit yang berkeringat dan minyak keluar lebih banyak, menjadi ladang subur tumbuhnya jerawat pada kulit.
- Tanda-Tanda Penuaan
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit berikutnya dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan. Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan radiasi UV dan polutan lingkungan yang menyebabkan kerusakan radikal bebas, yang memperparah efek paparan sinar matahari.
Sebuah studi tahun 2019 mencatat bahwa polusi udara meningkatkan stres oksidatif pada kulit dan mengakibatkan atau memperburuk penuaan kulit dini. Penggunaan krim tabir surya pun menjadi kewajiban yang tidak boleh dilewatkan agar kulit tetap sehat dan terlindung dari berbagai efek buruk paparan sinar matahari.
Bahaya Perubahan Iklim Bagi Kulit: Kondidi Kulit kambuh, Penyakit Kulit
- Kondisi Kulit kambuh
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit dapat meningkatkan kambuhnya kondisi penyakit kulit yang dimiliki. Temperatur dan kelembaban yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih banyak keringat, memicu peningkatan munculnya gejala pada orang-orang dengan kondisi eksim dan psoriasis. Ini juga dapat menyebabkan kondisi kulit lain seperti ruam, kutu air, dan gatal-gatal.
Menurut penelitian tahun 2010, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang mungkin berisiko lebih tinggi terkena eksim di daerah perkotaan. Ini menunjukkan bahwa polusi berperan penting sebagai salah satu pemicu timbulnya eksim. Selain panas matahari, eksim juga dapat dipicu oleh beberapa daktor lain seperti kualitas udara, asap, hingga alergen seperti serbuk sari.
- Penyakit Kulit
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit yang terakhir dapat memicu beragam penyakit kulit lainnya. Misalnya, saat terjadi bencana banjir akibat perubahan iklim, penyakit kulit akibat paparan air kontaminasi banjir akan semakin umum terjadi. Mulai dari dermatitis kontak, alopecia areata, vitiligo, psoriasis, urtikaria atau gatal-gatal. Bukan hanya itu, dampak banjir juga meningkatkan penyakit menular alinnya, seperti impetigo, campak, demam berdarah, malaria, leish maniasis, dan leptosirosis.
Cara Mencegah
Setelah mengetahui berbagai bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit, terakhir akan dijelaskan beberapa langkah pencegahannya. Pertama, selalu gunakan krim tabir surya setiap hari. Baik Anda beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Terlebih bagi Anda yang tinggal di perkotaan, di mana faktor-faktor pemicu masalah kulit semakin banyak. Gunakan tabir surya minimal SPF 30 dan jangan lupa aplikasikan kembali setelah beberapa jam.
Kedua, hindari jam-jam sibuk. Usahakan untuk tetap berada di rumah atau di dalam ruangan di jam-jam terik siang hari. Mulai dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. Jika Anda tidak dapat menghindari jam-jam tersebut, pertimbangkan untuk memakai tabir surya SPF yang lebih tinggi dan aplikasikan ulang setiap 60-90 menit.
Ketiga, periksa kualitas udara. Sebelum menghabiskan waktu di luar ruangan, periksa kualitas udara. Anda bisa memeriksa kualitas udara melalui situs web atau aplikasi-aplikasi khusus. Menggunakan sistem penyaringan udara di rumah Anda juga merupakan langkah yang sangat baik untuk dilakukan.
Keempat, tetap terhidrasi dengan baik. Usahakan untuk minum air yang cukup selama beraktivitas sehari-hari. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat meminimalisir kondisi kulit kering dan berbagai masalah kulit lainnya. Selain itu, minum yang cukup juga dapat menjaga elastisitas kulit. Selain itu, imbangi dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral.
Terakhir, kenakan pakaian pelindung dan topi. Kenakan pakaian pelindung yang tepat seperti berlengan panjang saat berada di bawah sinar matahari. Pilihlah warna baju terang, hindari warna baju gelap yang dapat menyerap sinar matahari. Jangan lupa kenakan topi ketika berkegiatan di luar ruangan.