Demo Bareng Petani, Badko HMI Sumut Tolak Pembangunan Sport Center PON 2024
Aksi unjuk rasa dilakukan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatra Utara (Badko HMI Sumut) bersama puluhan petani untuk menolak pembangunan Sport Center Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Desa Sena, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
Aksi unjuk rasa dilakukan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatra Utara (Badko HMI Sumut) bersama puluhan petani untuk menolak pembangunan Sport CenterPekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Desa Sena, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
"Kami (Badko HMI Sumut) menyatakan kekecewaan kepada Gubernur Edy Rahmayadi, yang hari ini meletakkan batu pertama di atas tanah yang masih menyisakan persoalan," kata pimpinan aksi Pangeran Siregar mengutip dari Liputan6.com (1/4).
-
Bagaimana Suwardi memulai budidaya belut? Waktu itu Suwardi tak punya lahan lain selain lahan rumahnya. Maka dari itu ia memulai beternak belut menggunakan gentong plastik.
-
Apa yang Suwardi budidayakan? Suwardi memulai usaha itu hanya dengan modal Rp300 ribu. Suwardi mengembangkan budidaya belut di Dusun Sabrang Wetan, Desa Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Sleman.
-
Apa yang dibudidayakan oleh Sujadi? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat.
-
Kenapa Suwardi memulai budidaya belut? Pada awalnya, Suwardi ingin memiliki usaha sampingan karena banyak tetangganya yang memiliki usaha sampingan selain pekerjaan tetapnya. Kebanyakan dari mereka punya usaha sampingan sebagai peternak.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Unjuk rasa yang dilakukan pada Jumat (31/3) siang itu merespons sikap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang menurut mereka tak peduli dengan nasib petani yang rumahnya digusur demi pembangunan Sport Center tersebut.
"Bukannya memberikan solusi, Gubernur Edy malah meresmikan pembangunan dua venue, Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts, yang digunakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024," ujarnya.
Sempat Terjadi Aksi Saling Dorong
Liputan6.com ©2023 Merdeka.com
Selama proses jalannya unjuk rasa tersebut, massa yang terdiri dari mahasiswa dan petani itu sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Puluhan massa yang memaksa masuk ke lokasi peletakan batu pertama itu tidak diizinkan oleh pihak berwajib.
Dikatakan Pangeran, Badko HMI Sumut sangat menyesalkan di tengah perjuangan bersama petani dalam memperjuangkan haknya, ada pihak yang mengatasnamakan Badko HMI Sumut menghadiri kegiatan tersebut.
"Kami sangat menyayangkan, di tengah tetesan keringat petani saat ini masih memperjuangkan haknya. Kami tegaskan, Badko HMI Sumut bersama rakyat," kata Pangeran.
Desak Pencopotan Sumut dari Tuan Rumah
Instagram/@edy_rahmayadi ©2021 Merdeka.com
Badko HMI Sumut juga mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mencopot status Sumatra Utara sebagai tuan rumah di ajang PON 2024 mendatang.
Aksi penolakan tersebut dilakukan pada Kamis (30/3). Mereka menganggap persiapan yang dilakukan oleh Pemprov Sumut dalam menyambut PON 2024 ini masih menyisakan berbagai konflik.
Seperti pembangunan venue di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, yang masih menyisakan permasalahan dengan masyarakat setempat.
"Semenjak penetapan, lokasi pengadaan tanah untuk Sport Center dari tahun 2019 hingga 2023 ini memiliki masalah yang sangat kompleks. Mulai dari pembebasan lahan yang kontroversial hingga pembangunan proyek venue," terang Pangeran.
Pembangunan Sudah Dimulai
infosumut.id ©2023 Merdeka.com
Melansir dari situs resmi Pemprov Sumut, pembangunan Sport Center yaitu Stadion Madya Atletik dan Martial Art Arena sudah dimulai. Diprediksi pembangunan kedua venue tersebut akan rampung pada Desember 2023 ini. Edy Rahmayadi pun meminta dukungan dari semua pihak agar pembangunan sport center tersebut bisa berjalan lancar.
"Semua udah sesuai aturan, jangan ada yang menghalang-halangi, karena ini untuk pengembangan atlet-atlet kita dan peningkatan ekonomi di kawasan ini," ucap Mantan Ketua Umum PSSI tersebut pada Jumat (31/3).
Stadion Madya Atletik sendiri dibangun di lahan seluas 38 hektare. Terdapat dua lapangan yaitu untuk pemanasan serta pertandingan dengan kapasitas 2.500 penonton. Sedangkan Arena Martial Art dibangun pada lahan sekitar 54 hektare dengan kapasitas 1.000 penonton dan mampu menyelenggarakan 4 pertandingan sekaligus.