Cegah Covid-19 Varian Omicron, Pengamat Kesehatan Minta Pemkot Medan Lakukan Ini
Pengamat kesehatan dari Universitas Sumatra Utara (USU) meminta Pemkot Medan menjaga dan mengawasi ketat pelabuhan dan bandara untuk mencegah masuknya Covid-19 Omicron.
Kota Medan saat ini masih berada dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan hingga kini masih gencar melakukan vaksinasi Covid-19 guna mempercepat terwujudnya herd immunity di daerah tersebut.
Perkembangan terbaru, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Medan berhasil melampaui target vaksinasi Covid-19 untuk daerah Level 2 sebagaimana yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat. Sudah lebih dari 70 persen warga di kota ini melakukan vaksinasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Pencapaian ini mendapat apresiasi dari pengamat kesehatan dari Universitas Sumatra Utara (USU) Dr dr Delyuzar M Ked (PA) Sp PA (K).
“Pemkot Medan sudah melewati target untuk herd immunity di atas 70 persen. Saya rasa ini harus kita apresiasi dan dapat diikuti oleh daerah lainnya yang ada di Provinsi Sumut. Daerah lain harus bisa mengikuti langkah yang telah dilakukan Pemkot Medan,” ujar Delyuzar beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Delyuzar mengingatkan Pemkot Medan untuk tetap bersiap agar tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19 menjelang libur akhir tahun. Ditambah lagi, Ia meminta agar Pemkot Medan melakukan antisipasi terhadap penyebaran virus Covid-19 jenis baru Omicron.
Melansir dari unggahan akun Instagram @prokopim_pemkomedan pada Sabtu (4/12), berikut informasi selengkapnya.
Minta Pintu Masuk Kota Medan Ditutup
Delyuzar meminta agar Pemkot Medan mengawasi pintu-pintu masuk Kota Medan, baik dari pelabuhan maupun bandar udara. Ia meminta agar dua pintu masuk vital tersebut diawasi ketat untuk mencegah masuknya pendatang dari luar negeri seperti Afrika Selatan, Italia, dan beberapa negara lainnya yang sudah terkena varian Omicron.
Namun, Delyuzar juga meminta agar pencegahan ini bisa sama-sama dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang ada di Sumut. Ia meminta agar pendatang dari luar negeri untuk diisolasi selama 10 hari sebelum beraktivitas di Kota Medan.
“Tentu mencegahnya tidak bisa dilakukan Pemkot Medan saja, perlu kolaborasi dari Pemprov Sumut dan Pemkab Deli Serdang untuk bersama-sama mengawasinya. Kalau ada orang asing dari luar negeri yang berpotensi dapat menularkan varian baru, sebaiknya mereka diisolasi sekitar 10 hari. Apalagi ini mau menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, saya pikir harus diperketat, termasuk prokes. Di samping itu tentunya harus terus meningkatkan vaksinasi,” ujarnya.
Capaian Vaksinasi
Sementara itu, Bobby menjelaskan, hingga Senin (1/12) vaksinasi Covid-19 di kota tersebut telah mencapai 78,55 persen untuk dosis I dan 67,02 persen untuk dosis II. Artinya, Pemko Medan telah melebihi target sebesar 70 persen yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat.
Dengan capaian tersebut dan semakin melandainya kasus terkonfirmasi positif Covid-19, Kota Medan yang saat ini Level 2 PPKM bisa turun ke Level 1.
“Ada beberapa kriteria PPKM Level 2 yang sudah berhasil dilewati Kota Medan, salah satunya capaian vaksinasi. Kota Medan saat ini sudah melewati target capaian vaksinasi bagi masyarakat umum, sehingga sudah melewati batas penilaian PPKM Level 2. Sebab, standar capaian vaksinasi untuk masyarakat umum sebesar 70%,” katanya.
Kemudian, dari data Dinas Kesehatan Kota Medan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari 24 November-29 November 2021 hanya 1 sampai 3 kasus. Bahkan, 30 November-1 Desember 2021, kasus terkonfirmasi positif 0 kasus alias nihil.