Dibangun Sejak Pertengahan Abad 19, Intip Sejarah Kereta Api di Sumatra Utara
Di Sumatra Utara, keberadaan kereta api sudah ada sejak pertengahan abad 19. Dulunya, para saudagar Belanda memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Salah satu jenis komoditas terbesar di provinsi tersebut adalah tembakau deli.
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang sering digunakan oleh khalayak umum. Kereta api juga digunakan sebagai transportasi logistik untuk mendistribusikan berbagai kebutuhan.
Perkembangan transportasi kereta api khususnya di Nusantara masih terikat erat dengan zaman Kolonialisme Belanda. Pada saat itu, mereka memerlukan alat transportasi untuk mengangkut berbagai komoditas untuk disalurkan ke berbagai daerah.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Kapan keberadaan Suku Kalang tercatat dalam sejarah? Meski dikucilkan, keberadaan Suku Kalang dicatat dalam kitab paling luhur era Kerajaan Majapahit, yakni Kitab Negarakertagama.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
Di Sumatra Utara, keberadaan kereta api sudah ada sejak pertengahan abad 19. Dulunya, para saudagar Belanda memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Salah satu jenis komoditas terbesar di provinsi tersebut adalah tembakau deli.
Penasaran dengan sejarah perkembangan kereta api di Sumatra Utara? Simak sejarah singkatnya yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini.
Diperuntukkan Transportasi Tembakau
heritage.kai.id ©2023 Merdeka.com
Melansir dari artikel 'Sejarah Perkeretaapian Medan (1886-1942)' karya Haston Ranap Erwin, dkk, sekitar tahun 1866, Jansen, P.W Clemen, Cremer, dan Nienhuys mendirikan De Deli Maatscappij di Labuhan. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan itu melakukan ekspansi besar-besaran ke beberapa daerah.
Pada tahun 1874, perusahaan tersebut sudah memiliki 22 cabang yang sudah luas dan berkembang. Maka dari itu, Nienhuys memindahkan kantornya dari Labuhan ke kampung Medan Putri yang menjadi cikal bakal kota Medan.
T.Cremer yang saat itu menjabat sebagai manajer De Deli Maatscappij menyarankan untuk membangun jaringan kereta api. Dirinya pun menginginkan jalur kereta api itu harus jadi secepatnya mengingat produksi tembakau deli yang semakin meningkat.
Pada tahun 1883, perkebunan Belanda dipindahkan dari De Deli Maatscappij ke Deli Spoorweg Matschappij (DSM) yang berada di bawah pimpinan Peter Wilhem Janssen. 3 tahun setelahnya, Janssen akhirnya merealisasikan pembukaan jalur kereta api dari Medan menuju Labuhan.
Maraknya Pembukaan Jalur Baru
©2023 Merdeka.com
Inisiatif T. Cremer untuk membuka jalur kereta api di Sumatera Utara ternyata mendapat respons positif. Setelah perusahaan miliknya berpindah tangan ke DSM, barulah realisasi pembukaan jalur kereta api dimulai pada 25 Juli 1886.
Melihat akses pengiriman logistik menjadi lebih mudah, Pemerintah Belanda pun akhirnya membuka cabang-cabang lintasan. Salah satunya lintasan yang menghubungkan Serdang-Perbaungan-Serdang Hulu.
Perkembangan kereta api semakin meningkat secara signifikan pada tahun 1900, banyaknya perusahaan tambang banyak sekali pembukaan jalur kereta api. Melansir dari sumber yang sama, total pembukaan jalur kereta api telah mencapai 162 mil dengan total 54 stasiun pemberhentian.
Tak ayal jika kereta api di Sumatera Utara begitu cepat berkembang, lantaran semakin berkembangnya perkebunan otomatis semakin besar juga peluang pembukaan jalur baru kereta api.
Kemajuan Teknologi
© instagram.com/kai121_
Dengan kehadiran kereta api di Sumatra Utara dan sekitarnya, memicu beralihnya teknologi tradisional ke modern. Industrialisasi pun juga semakin berkembang dan pada momen inilah kehidupan agraris secara perlahan mulai digantikan dengan kehidupan industri.
Bagi warga pribumi, kehadiran teknologi kereta api ini memberikan angin segar kepada para petani. Sebab pada awalnya mereka hanya bergantung pada hasil pertanian saja, lambat laun mereka mulai beralih menjadi buruh dari pekerjaan industri.
Tak hanya itu, perubahan terjadi juga dalam bidang teknologi yaitu dibuktikan dengan munculnya perusahaan kereta api DSM yang dapat mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang cukup banyak.