Disebut Kurangi Dana Bansos untuk Masyarakat, Begini Tanggapan Dinsos Tapteng
Dinas Sosial Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, membantah isu yang beredar yang menyebut bahwa saldo dana bantuan sosial sembako untuk masyarakat ada yang dikurangi.
Dinas Sosial Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), mengeluarkan tanggapan terkait adanya isu yang beredar yang menyebut bahwa saldo dana bantuan sosial (bansos) ada yang dikurangi.
Kepala Dinas (Kadis) Sosial, Robby Edata Manik membantah isu tersebut dan mengatakan bahwa bansos yang diberikan kepada masyarakat itu berupa sembako dan tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Di mana tarian Dana Syarah berasal? Dana Syarah merupakan tarian yang aslinya berasal dari Timur Tengah.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa Danil Sapt? Nama Danil Sapt mungkin sudah tak asing bagi para pengguna TikTok. Pria yang identik dengan rambut keriting ini dikenal piawai dalam merangkai kata-kata motivasi yang diunggah di akun pribadinya.
-
Apa itu Sudako? Angkot dari Kota Medan ini biasa disebut Sudako dan sudah ada sejak era 70-an.
“Pernyataan itu adalah keliru dan dimohon kepada pihak-pihak yang menyatakan hal tersebut untuk berhati-hati dan jangan buat isu yang menyesatkan,” tegas Robby pada Kamis (11/11).
Robby akhirnya menjelaskan tentang penyaluran Bansos Sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Masyarakat yang termasuk dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan dana bansos sembako sebesar Rp200 ribu per bulan.
Ia menyebut, dana bansos untuk bulan Oktober 2021 masih bertahap ditransfer, sementara untuk bulan November 2021 belum ditransfer sama sekali dari pusat.
“Artinya, jangan memfitnah terus, karena dananya saja belum masuk,” tegas Robby, dilansir dari Antara.
Di Tapteng sendiri, jumlah penerima bansos sembako BPNT ini sebanyak 30.933 KPM.
Bansos Sembako Tidak Bisa Dicairkan Uang
Robby menjelaskan, dana bansos itu disalurkan menggunakan kartu sembako atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KKS ini bisa digunakan masyarakat untuk belanja kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, telur, kacang hijau dan kentang. Namun, dana itu hanya bisa dibelanjakan di elektronik warung gotong-royong atau e-Warong.
Aturan itu sesuai dengan Pedoman umum (Pedum) bantuan pangan nontunai Perubahan I Tahun 2020 dan sesuai Surat Edaran Dinas Sosial Tapteng No:1151/Dinsos/2021 tentang Pengelolaan dan Pendistribusian Bantuan Program Sembako.
Kemudian, dana bansos sembako ini tidak bisa ditarik secara tunai. Yang memiliki kewenangan transaksi penyaluran komoditi adalah e-Warong yang berada di Tapteng dan merupakan agen dari bank penyalur.
“Tidak boleh ditukar dengan barang yang di luar Pedum, dan tidak boleh dicairkan dalam bentuk uang tunai. KPM yang berada di Tapteng harus belanja di e-Warong yang ada di Tapteng, tidak boleh di luar Tapteng. Ada sanksi bagi KPM yang bertransaksi di e-Warong yang ada di daerah lain,” jelas Robby.
Saldo Masuk ke KKS secara Bertahap
Asisten Manajer Bisnis Brilink BRI Cabang Sibolga, Idil Ria Zebua mengatakan, pihaknya selaku bank penyalur dana bansos ini menegaskan bahwa proses penyaluran dana bansos sembako ini dilaksanakan oleh bank penyalur tanpa ada pengenaan biaya.
Pihaknya menyalurkan dana bansos itu setelah memindahbukukan dana bantuan program sembako dari rekening Kementerian Sosial kepada Himpunan Bank Negara (HIMBARA). Kemudian dana tersebut ditransfer secara bertahap ke KKS para penerima bansos.
“Sesuai dengan Pedum Sembako, BRI menjadi Bank Penyalur di Kabupaten Tapanuli Tengah. Saldo yang terdapat di dalam kartu KKS masuk secara bertahap pada masing-masing KKS yang dimiliki Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” jelas Idil.