Banjir Rendam 11 Kecamatan di Kota Medan, Ini Faktanya
Hujan yang mengguyur Kota Medan sejak Jumat (18/11) lalu merendam ribuan rumah warga di 11 kecamatan. Pemerintah Kota Medan kini fokus pada proses evakuasi dan terus menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Hujan yang mengguyur Kota Medan sejak Jumat (18/11) lalu merendam ribuan rumah warga di 11 kecamatan. Pemerintah Kota Medan kini fokus pada proses evakuasi dan terus menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, H.M Husni menjelaskan bahwa saat ini petugas sudah diturunkan di lokasi banjir untuk membantu melakukan evakuasi warga.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Apa saja yang menjadi dampak dari banjir bandang di Sumatera Barat? Bencana itu telah menelan korban jiwa sebanyak 67 warganya. Ribuan orang mengungsi. Sejumlah ruas jalan, termasuk jalan, nasional juga masih terputus akibat kejadian itu.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
"Saat ini kita fokus melakukan evakuasi terhadap warga. Sesuai instruksi Pak Wali, keselamatan warga yang paling utama. Hingga kini petugas kita terus melakukan penyisiran," terang Husni dilansir portal.pemkomedan.go.id.
Drainase Penuh Air
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengungkapkan jika banjir yang terjadi saat ini diakibatkan oleh jalur drainase yang dipenuhi air dan meluapnya air sungai.
"Begitu air sungai turun, banjir pun ikut turun. Jadi jangan salahkan wali kota menyalahkan sungai. Yang pasti penyebab banjir ada dua yakni drainase dan sungai," terang Bobby Nasution.
Terkait banjir tersebut, Pemkot Medan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Sumut dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II untuk segera membenahi aliran sungai agar bisa berfungsi normal.
Liputan6.com ©2022 Merdeka.com
Sambangi Lokasi Kejadian
Wali Kota Medan Bobby Nasution juga langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi banjir di Jalan Perjuangan, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal pada Jumat (18/11) dini hari. Ia juga sempat menemui warga yang sudah mengungsi di Masjid Al Huda untuk memastikan kondisi warganya benar-benar aman dan terlayani dengan baik.
©2022 Merdeka.com/portal.pemkomedan.go.id
Sebagian dari pengungsi mengaku tidak ada masalah kesehatan dan hanya mencemaskan rumah yang ditinggalkan demi keselamatan. Bobby pun segera meminta warganya itu untuk tidak perlu cemas sebab jajarannya akan melakukan penanganan dan pelayanan yang baik.
Orang nomor satu di Medan itu juga memerintahkan pihak BPBD Kota Medan untuk menyiapkan logistik untuk para pengungsi.
Fokus Evakuasi
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan memfokuskan evakuasi di Jalan Perjuangan, Kelurahan Hamdan, Aur dan Badur serta Perumahan Bumi Asri.
"Ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi evakuasi yakni Jalan Perjuangan, Kelurahan Hamdan, Aur dan Badur serta Perumahan Bumi Asri. Saat ini tim tengah lakukan evakuasi," terang Kepala BPBD Kota Medan, H.M Huzni.
©2022 Merdeka.com/portal.pemkomedan.go.id
Pihak BPBD telah mengevakuasi 7 orang warga dari rumahnya yang terendam banjir, yang terdiri dari 3 orang dewasa, 3 orang anak-anak dan 1 orang bayi. Mereka telah dibawa ke tempat yang aman.
Pihak BPBD Kota Medan terus lakukan penyisiran di sejumlah lokasi untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak banjir.
Desak Normalisasi Sungai & Bangun Kolam Retensi
Melihat banjir yang cukup parah, Bobby Nasution terus berupaya untuk melakukan normalisasi sungai berkolaborasi dengan Pemerintah Sumut dan Balai Wilayah Sungai (BWS) II. Apabila normalisasi ini telah berjalan, maka sungai dapat menampung air saat intensitasnya sedang tinggi di hulu (gunung).
©2022 Merdeka.com/portal.pemkomedan.go.id
"Apabila ketinggian air sungai dapat kita kontrol, otomatis air drainase bisa lebih membuang air ke sungai sehingga meminimalisir terjadinya banjir," terang Bobby Nasution.
Selain itu, solusi lainnya yang akan diusulkan adalah pembuatan kolam retensi. Kolam ini nantinya berfungsi untuk menampung air sementara dari drainase sebelum dialirkan ke sungai.
"Setelah kolam retensi penuh, barulah air kita alirkan ke sungai. Artinya, melalui kolam retensi ini kita ingin mempercepat aliran air dari drainase ke sungai," terangnya.